ABSTRAKUntuk melihat peran media sosial dan partisipasi politik remaja dalam konteks komunikasi politik di Kabupaten Sumbawa, peneliti menggunakan mixed methodology yaitu memadukan antara metode survey (kuantitaf) dengan metode kualitatif focus group discussion (FGD). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survey pada 50 responden yang terdiri dalam kategori remaja di Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya, untuk mendapatkan temuan data yang mendalam, peneliti mengelaborasi hasil temuan survey melalui focus groub discussion (FGD) bersama 5 orang responden yang berpotensi menjadi narasumber yang mantab. Pemilihan responden FGD menggunakan purposive sampling. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran keterlibatan remaja pada partisipasi politik dalam konteks komunikasi politik dengan adanya media sosial yang hidup dan berkembang di tengahtengah mereka. Selain itu, penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam konteks komunikasi politik dalam era media baru, terlebih untuk memetakan partisipan politik yang berasal dari kalangan remaja sebagai pengguna aktif media sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang diterapkan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III pada ranah kepemiminan di masa non-kontemporer. Pemilihan Sultan Muhamamd Kaharuddin III adalah bukan lain karena beliau dianggap mampu menjaga kedaulatan Sumbawa yang pada zaman kekuasaannya menghadapi tiga zaman sekaligus, yakni kolonialisme Belanda, kependudukan Jepang, dan transisi bergabungnya dengan Republik Indonesia. Substansi penelitian yang dikaji adalah bagaimana pola komunikasi yang diterapkan dan komunikasi politik leadership, kemudian dari variabel tersebut peneliti mencoba untuk membedah lebih dalam faktor-faktor penyebab terjadinya komunikasi tersebut dilakukan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III sehinngga menjadi sebuah pola. Supaya bisa menyentuh substansi penelitian tersebut peneliti menggunakan beberapa teori, diantaranya adalah teori pola komunikasi yang dikemukakan oleh Onong Uchdjana Effendi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi kepemimpinan Sultan Muhammad Kaharuddin III pada periode 1931-1958 memiliki sifat demokratis. Meskipun sebenarrnya Sultan sebagai Raja memiliki otoritas yang tinggi, namun Sultan tetap melakukan musyawarah untuk menentukan sebuah tindakan dan kebijakan terhadap kesultanan Sumbawa
Protecting children, women and marginal groups is one of the national development priorities and in compliance with the Sustainable Development Goals (SDGs) on the pillars of social development. Through Presidential Decree No.57 of 2017 concerning Implementation of SDGs Achievement, each region synergizes SDGs with the Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD). In West Nusa Tenggara Province, one of the synergies lies in the goal of gender equality, namely increasing the role of women in regional development and fulfilling children's rights. Sumbawa District is one of the districts in West Nusa Tenggara that has a synergy of SDGs with RPJMD related to institutional strengthening and fulfillment of children's rights. This study aimed at identifying child development policies and analyzed constraints in the implementation of child development policies in Sumbawa district. This research used a community development approach, based on justice rights and was a participatory action research involved Regional Departments/service agencies that have duties and functions in fulfilling children's rights. The result of this action research was that the implementation of the development and fulfillment of children's rights could not be fully carried out by the government due to insufficient institutional capacity because of weak coordination among Regional Departments (OPDs).
This study wanted to find out more about the premarital sexual behavior of students at one of the universities in Sumbawa Regency and their handling efforts. This research is based on the rise of premarital sex cases by students that occurred at one University in Sumbawa Regency (interview with Bunga, one of the students). This becomes interesting because the University is a campus with a very thick religious nuances both among Lecturers and Students. The University's location in "remote" villages in the Sumbawa Regency and far from the hustle and bustle of big cities with all kinds of "glamor" makes the University can be said to be a "clean" campus of hedonism activities. However, premarital sexual behavior can still be found and become a conversation among students and some lecturers at the University. This study uses two quantitative and qualitative methods which are compared to make this research more extensive and in-depth. Quantitatively this study wants to find out how much the involvement of students in one University in Sumbawa Regency in sexual behavior outside of marriage and qualitatively want to know the causes. The tool used was a survey and in-depth interviews of the students concerned at the University with a random purposive sampling method where respondents or informants were selected in accordance with research criteria to obtain the desired information. The objects in this study were students in the age range of 17-25 years. At this age students are still in the juvenile category (MOH, 2018). This research will produce outcomes in the form of Be-ISSN National scientific journal publications, and posters.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi politik yang diterapkan oleh KPU Kabupaten Sumbawa dalam menghadapi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa tahun 2015, sehingga pelaksanaan kampanye oleh KPU Kabupaten Sumbawa berjalan dengan kondusif. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pola komunikasi politik KPU Kabupaten Sumbawa dalam upaya menciptakan penyelenggaraan kampanye oleh KPU Kabupaten Sumbawa dalam menghadapi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati yang kondusif tahun 2015. Hal yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan teori pola komunikasi politik menurut Onong Uchdjana Effendi. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi non-participant, in-depth interview, dan dokumentasi, selain itu proses analisis data dengan cara, reduksi, men-display data, verifikasi dan kesimpulan. Oleh karena itu penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif, hasil dari penelitian ini adalah pola komunikasi politik satu arah, pola komunikasi politik dua arah, dan pola komunikasi politik multi arah sebagaimana menurut Onong Uchdjana Effendi digunakan oleh KPU Kabupaten Sumbawa dalam berkampanye upaya menciptakan Pilkada yang kondusif tahun 2015, adapun pola komunikasi budaya KPU Kabupaten Sumbawa yang diterapkan dalam pelaksanaan debat publik berlangsung, sehingga menjadi ikon dan inovasi terbaru yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Sumbawa dalam berkampanye pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa yang berjalan kondusif tahun 2015, secara verbal maupun secara non verbal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.