ABSTRAK Pada era perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, multimedia memegang peran dalam mengakomodasi pembelajaran IPA yang lebih bermakna melalui visualisasi konsep yang abstrrak dan kontektualisasi konsep dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menggambarkan tahapan pengembangan multimedia pembelajaran berbasis literasi sains dengan model ADDIE. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menjabarkan penerapan model ADDIE dalam pengembangan multimedia pembelajaran berbasis literasi sains. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh gambaran sebagai berikut: 1) Analysis terdiri dari analisis permasalahan, konten, kurikulum dan objek multimedia. 2) Design terdiri dari proses analisis wacana, pembuatan flowchart dan story board, 3) Develpoment merupakan tahap pembuatan multimedia dan validasi multimedia oleh tim ahli serta tim guru, 4) Implementation merupakan tahap uji coba terbatas dalam pembelajaran IPA di Kelas, dan 5) Evaluation merupakan tahap pemberian umpan balik terhadap multimedia pembelajaran berbasis literasi sains yang sudah dikembangkan oleh alhli, guru dan siswa. Berdasarkan penerapan tahapan model ADDIE yang dilakukan diperoleh gambaran bahwa model tersebut dapat digunakan untuk pengembangan multimedia pembelajaran IPA dengan basis pengembangan berupa literasi sains. Kata Kunci: Literasi Sains, Model ADDIE, Multimedia ABSTRACT In the era of technological and scientific development, multimedia plays a role in accommodating more meaningful science learning through visualization of abstract concepts and contextualization of concepts in everyday life. This study aims to analyze and describe the stages of developing scientific literacy-based learning multimedia using the ADDIE model. The research method used in this research is descriptive qualitative which describes the application of the ADDIE model in the development of scientific literacy-based learning multimedia. The results of the research carried out are described as follows: 1) The analysis consists of analysis of problems, content, curriculum and multimedia objects. 2) Design consists of a discourse analysis process, making flowcharts and story boards, 3) Development is the stage of making multimedia and multimedia validation by a team of experts and a team of teachers, 4) Implementation is a limited trial stage in learning science in class, and 5) Evaluation is the stage of providing feedback to multimedia learning based on scientific literacy that has been developed by experts, teachers and students. Based on the implementation of the stages of the ADDIE model carried out, it is obtained an illustration that the model can be used for the development of multimedia learning in science with the basis of development in the form of scientific literacy. Keyword: Scientific Literacy, ADDIE model, Multimedia

This is a preliminary results of the flow around the Savonius wind turbine with installing curtain plate in front of the returning blade turbine. It was investigated numerically in a uniform flow at Reynolds number of 30,000 and 90,000. The velocity vector and pressure distribution around the turbine were simulate by varying the width of curtain plate relative to the diameter of rotor blade (S/D) of = 1.00, 1.02, 1.03, 1.15, 1.41, and 2.00, using STAR CCM++ Software. The k- realizable as turbulence model was used to visualize the flow phenomena occurred around the turbine, and where in this simulation, the rotor turbine was set static. The results show that it seems the width of the curtain installed in front of the returning blade of the turbine plays an important role in the performance of the turbine. In general, the installing of the curtain in front of the returning blade of the turbine is more effective to improve the turbine performance. This is not necessarily, but depends on the width of the curtain and the number of Reynolds (Re). For the width of the large curtain of S/D = 2 at Re = 90,000, the performance of the turbine is estimated lower than when the turbine without the curtain.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan minat belajar peserta didik SMP pada pembelajaran STEM dengan media robot edukasi (STEM-Robotik). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel penelitian sebanyak 47 peserta didik SMP swasta di Kota Bandung yang mendapatkan pembelajaran STEM-Robotik selama satu semester. Instrumen yang digunakan merupakan kuisioner yang menggali 3 aspek minat belajar peserta didik dalam pembelajaran STEM-Robotik yaitu perhatian peserta didik, keterlibatan peserta didik, dan manfaat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Sebanyak 61,8% peserta didik memberikan perhatian yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik. 2) Sebanyak 73,4% peserta didik menunjukkan keterlibatan yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik, dan 3) Sebanyak 71,64% peserta didik mendapatkan manfaat yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara umum peserta didik menunjukkan minat belajar yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik.

Just and sustainable socio-economic development is an important indicator in achieving Sustainable Development Goals (SDG). In 2007, the states in the east coast of Peninsular Malaysia were among the states with the highest poverty rate in Malaysia. East Coast Economic Region (ECER) that has been established in 2008 is an economic development region based on the east coast of Peninsular Malaysia, covers Kelantan, Terengganu, Pahang and the district of Mersing in Johor. The ECER Master Plan, approved by the Government in 2008, was formulated as a basis to guide the development of ECER until 2025 to reduce regional socio-economic disparities, eradicating poverty, creating employment opportunities and improving the standard of living for the local populace. This study aims to analyse the socio-economic transformation brings by ECER into this region in the aspects of job creation, investment, and entrepreneurship opportunities. The study uses the qualitative approach (in-depth interviews) with 10 key informants including direct observation, as well as library research. The informants comprised of five informants from the policy making level, and the remaining five informants from the implementation level. NVivo software used to analyse the qualitative data. The finding of this study finds positive transformations of the ECER development programmes towards the region in terms of investment, job creation, and entrepreneurship opportunities. It is hope that ECER will continue to facilitate the socio-economic transformation of this region towards becoming a developed region by 2025.

Kebijakan kurikulum merdeka menekankan pada pengembangaan profil pelajar pancasila pada diri siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran RADEC dalam pembelajaran kimia untuk membentuk profil pelajar pancasila pada diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melibatkan satu orang guru dan 34 peserta didik kelas XII MIPA yang melaksanakan pembelajaran kimia materi sel volta. Instrumen penelitian berupa lembar observasi kemunculan profil pelajar pancasila yang digunakan oleh observer sebagai acuan dalam mengobservasi proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum profil pelajar pancasila yaitu Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif teridentifikasi mengalami kenaikan dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat pembelajaran serta sintak model pembelajaran RADEC dapat memfasilitasi pembentukan serta pengembangan profil pelajar pancasila sesuai karakteristik karakter dan jenis aktivitas pembelajarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran RADEC sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh guru jika ditinjau dari perspektif pembentukan profil pelajar pancasila.