Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mahasiswa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada matakuliah mesin-mesin perkakas dan produksi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian PTK yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model spiral merujuk pada Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian adalah mahasiswa Semester VII Program Studi Teknik Mesin Universitas Batam 2019/2020 dengan polulasi sebanyak 24 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode deskriftif komparatif dengan membandingkan hasil dari pra siklus sampai siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa meningkat sebesar 58,33% pada aspek kognitif, 66,7% pada aspek afektif serta 91,65% pada aspek psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Peningkatan juga terjadi pada keaktifan mahasiswa selama proses pembelajaran dimana terjadi peningkatan sebesar 75,83% setelah penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Project Based Learning mampu membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada matakuliah mesin-mesin perkakas dan produksi.

Knowledge of refrigeration machines, especially Air Conditioners (AC) needs to be taught to master theory in class or Model Problem Base Learning (PBL). The problem that arises is the mastery of knowledge and skills in the form and mechanism of the control system on the latest cooling machines. In addition to these problems, student learning in the control system has not changed the old learning pattern into a learning pattern that refers to SN-DIKTI. The purpose of this study is to apply a student-centered learning model. The step of implementing this program is to study the curriculum and rps that are applied and then adjust to the Problem Base Learning (PBL) learning model. The Problem Base Learning development research method is used in changing from the conventional form of real problems using ac simulators equipped with control components in the main component parts, namely temperature, pressure, electric current controllers. The control equipment provides a problem indicator of the function of the main components of the cooling machine. The results of the learning model are evaluated by conducting a survey of learning outcomes carried out before and after the use of problem base learning (PBL) learning methods with a total result of an increase of 49.7% so that it can be concluded that the Problem Base Learning method can be used to improve student soft skills such as the ability to innovate, discipline, and the ability to convey ideas both in writing and orally. In addition, the PBL method can also support the learning outcomes of courses in particular and the achievement of study program competencies in general in accordance with the formulation in the KKNI qualification level.

Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan peraturan pemerintah no 3 tahun 2020 (SN DIKTI) sebagai jaminan mutu dan standar minimal yang harus di penuhi pada setiap perguruang tinggi. Inplementasi standar dikti di amanatkan Undang-Undang No 12 tahun 2012 pasal 54. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi (dokumen) Akreditasi Program Studi. Dengan pendekatan model evaluasi Countenance Stake, yakni dengan tidak mengkaji tahap transactions dan outcomes pada model evaluasi. Dari hasil evaluasi disimpulkan bahwa pemenuhan standar nasional Pendidikan tinggi (SN DIKTI) pada program studi telah terpenuhi dan diantara standar tersebut telah melampaui SN DIKTI dan temuan–temuan kebanyakan bersifat minor diseluruh standar, meskipun demikian standar yang berhubungan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat banyak temuan yang harus tingkatkan.