Di Indonesia, strok adalah penyakit mematikan peringkat ketiga, kesadaran akan adanya faktor risiko masih rendah, terutama dikenalinya gejala, kurangnya optimalisasinya pelayanan dan rendahnya kepatuhan terhadap program terapi untuk pencegahan strok ulang yang rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan strok di Indonesia. Angka kejadian strok ulang sebesar 29,52% secara umum, akan meningkat pada penderita usia 60-69 tahun (36,5%), dan pada kurun waktu 1-5 tahun (78,37%) dengan faktor resiko utama adalah hipertensi (92,7 %) dan dislipidemia (34,2%), (Siswanto,2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan pencegahan risiko strok. Dengan desain penelitian ; kuasi-eksperimen pada group intervensi dan kontrol. Sampel yang digunakan sebanyak 28 orang penderita strok. Metode analisis yang dilakukan adalah uji Paired t test. Hasil analisis data diperoleh terdapat perbedaan bermakna skor pengetahuan dan perilaku dalam pencegahan risiko strok berulang pada kelompok intervensi dan kelompok setelah post intervensi penkes (nilai p= 0,000; p= 0.018), dan selisih rata-rata skor pengetahuan (nilai selisih = 1.178) dan selisih rata-rata skor perilaku dalam pencegahan risiko strok berulang (nilai selisih = 0.892). Kesimpulan : terdapat peningkatan pengetahuan dan perilaku klien strok dalam pencegahan strok berulang setelah dilakukan penkes selama 3 bulan.
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen termasuk ordo Nidovirales. Desember 2019 muncul kasus pneumonia misterius di Wuhan, provinsi Hubei. Tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Kasus terinfeksi covid-19 dunia 512.000.000 dan meninggal 6.230.000 jiwa, kemudian di Indonesia kasus terinfeksi 6.040.000 dan meninggal 156.000 jiwa (Jayani, D.H., 28 April 2022). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan kebijkan new normal terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelational. Sampel adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebanyak 330 mahasiswa. Strategi sampling Purposive sampling. Hasil uji bivariat diperoleh tidak ada hubungan antara pengetahuan covid-19 dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 nilai-p= 0.945, tidak ada hubungan kebijakan new normal dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 nilai-p= 0.273, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap individu dengan kepatuhan penerapan protocol pencegahan covid-19 dengan nilai-p= 0.047. Hasil uji multivariate disimpulkan responden berpeluang patuh menerapkan protokol kesehatan 0.543 kali ditambah 2.244 kali bila berusia diatas 20 tahun ditambah 3.683 kali bila memiliki sikap yang baik dalam penerapan protokol kesehatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.