The study examined rice farming in Indonesia on the welfare of farmers using Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014 as data source. Propensity Score Matching (PSM) is employed to see further differences in farmer welfare impacts to programme beneficiaries and non-beneficiaries of the new seed varieties programmes. The reveal that the new seed varieties programme is positively and significantly impactful on the welfare of farmers. Thus, innovative programmes in the agricultural sector must continue to be encouraged because of the implications of being able to improve the welfare of farmers. Then at the macro level it will help poverty alleviation programmes in Indonesia

Pelaksanaan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani garam di Kabupaten Cirebon masih belum optimal. Peneliti menganalisis dan menjawab mengenai permasalahan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani garam untuk meningkatkan kualitas garam di Kabupaten Cirebon, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani garam untuk meningkatkan kualitas garam dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani garam untuk meningkatkan kualitas garam di Kabupaten Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Data diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif sesuai dengan indikator dalam penelitian. Hasil penelitian tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani garam di Kabupaten Cirebon dilihat berdasarkan indikator kinerja dari Agus Dwiyanto (2012:50) yaitu Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsivitas, Responsibilitas, Akuntabilitas. Dari kelima indikator kinerja seharusnya berjalan optimal tetapi faktanya dilapangan belum optimal hanya beberapa saja yang dikatakan optimal. Adapun faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani garam di Kabupaten Cirebon, faktor pendukung: minat petani garam untuk mengikuti pembinaan dari dinas serta adanya dukungan dari pemerintah Kabupaten Cirebon untuk memberdayakan petani garam meningkatkan kualitas garam, faktor penghambat: cuaca, kurangnya lahan integrasi garam, kurangnya sarana prasarana dan teknologi modern serta anggaran yang terbatas.Kata Kunci: Kinerja, Pemberdayaan, Petani Garam

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan pendapatan petani Agribisnis Bawang Merah Di Desa Bulu Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro dan untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani bawang merah di Desa Bulu Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Hipotesa dalam penelitian ini yaitu, diduga ada peningkatan secara signifikan di sektor bawang merah di Desa Bulu Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Penelitian di Desa Bulu Kecamatan  Balen. Karena di Desa Bulu tersebut banyak petani  yang menanam bawang merah .penelitian ini di mulai april sampai juni 2019 . pada usahatani bawang merah pada musim tanam tahun 2019 metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus yaitu 31 petani. Biaya total yang dikeluarkan petani untuk usahatani bawang merah perluasan lahan rata-rata permusim tanam sebesar Rp. 12.601.000,-   sedangkan penerimaan usahatani per luasan rata-rata usahatani per musim tanam di Desa Bulu Kecamatan Balen sebesar Rp. 43.462.500,- dalam rata- rata luasan lahan pendapatan atas biaya totalnya per luasan rata-rata lahan di Desa Bulu Kecamatan Balen sebesar Rp. 30.361.000,- . sejalan dengan penghitungan , maka nilai R/C ratio adalah 3,44 yang artinya dengan biaya input sebesar Rp. 1,00 pada usahatani bawang merah di Desa Bulu Kecamatan Balen akan menerima penerimaan Rp. 3,44