The use of somatic embryo for in vitro selection program is very useful since the selected traits will be inherited in the progeny. This study was aimed to obtain somaclonal variants for drought tolerances of soybean genotypes from in vitro selection using polyethylene glycol (PEG). The experiments were set up in two factors with completely randomize design and each treatment was replicated ten times. Four soybean genotypes (Tanggamus, Yellow Biloxi, were used in this study as first factor experiment. In vitro selection was in embryogenic callus level using media containing PEG (0, 5, 10, 15, and 20%) (Tanggamus, Yellow Biloxi, digunakan dalam percobaan ini sebagai faktor perlakuan pertama. Seleksi ini vitro dilakukan pada tahap kalus embriogenik seluruh genotipe yang dicoba menggunakan media dengan penambahan PEG (0, 5, 10, 15, and 20%
ABSTRAK
Penggunaan embrio somatik pada program seleksi in vitro sangat dibutuhkan untuk mendapatkan karakter yang diinginkan serta dapat diturunkan pada generasi berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan varian somaklon tanaman kedelai yang toleran kekeringan melalui seleksi in vitro dengan agen seleksi PEG (polyethylene glycol). Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 10 kali. Empat genotipe kedelai
Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae (keluarga anggrek). Pertumbuhan anggrek padakultur jaringan ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya media dasar dan konsentrasi airkelapa yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh interaksi antara media dasardan konsentrasi air kelapa yang paling baik dalam meningkatkan pertumbuhan eksplan tunasanggrek hibrida Dendrobium. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan RHINBiotechnology Tegalega-Bandung dari bulan April sampai Juli 2019. Penelitian ini disusunberdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu mediadasar meliputi: MS penuh (m1), ½ MS (m2), dan VW (m3). Faktor kedua yaitu konsentrasi airkelapa meliputi: 0 ml/L (k0), 50 ml/L (k1), 100 ml/L (k2), dan 150 ml/L (k3). Hasil penelitianmenunjukkan adanya interaksi antara media dasar dengan konsentrasi air kelapa terhadap saatmuncul akar, jumlah tunas, jumlah akar, jumlah daun, dan tinggi planlet. Jumlah daundipengaruhi oleh MS penuh maupun setengahnya baik interaksinya dengan air kelapakonsentrasi rendah (50 ml/L), sedang (100 ml/L), maupun tinggi (150 ml/L). Interaksi mediadasar MS dengan air kelapa konsentrasi rendah (50 ml/L) lebih berpengaruh ke peningkatanpertumbuhan akar. Peningkatan pertumbuhan tunas dan planlet lebih dipengaruhi oleh interaksimedia dasar MS dengan konsentrasi air kelapa lebih tinggi (100 ml/L dan 150 ml/L).
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang rentan terserang penyakit. Penyakit yang dapat menyebabkan tanaman tomat kehilangan hasil hingga mencapai 86% adalah penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh cendawan patogen Alternaria solani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minyak daun cengkeh dalam menghambat pertumbuhan cendawan A. solani. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 sampai Januari 2021 di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa perlakuan minyak daun cengkeh dengan konsentrasi 0,065%, 0,08%, dan 0,095% dapat menghambat pertumbuhan miselium cendawan A. solani dengan persentase penghambatan sebesar 100%, sedangkan untuk perlakuan ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 15%, 30% dan 45% secara berturut-turut menunjukkan nilai persentase penghambatan sebesar -9%, 9%, dan 40%. Minyak daun cengkeh dengan konsentrasi 0,065% menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap pertumbuhan miselium cendawan A. solani dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi yang lain.
Somatic embryo induction medium was reported to be genotype dependent for soybean. This study was aimed to obtain the optimum medium for embryo somatic induction and proliferation, and to regenerate somatic embryo of five soybean genotypes. Five soybean genotypes (Tanggamus, Anjasmoro, Yellow Biloxi, Tanggamus, Anjasmoro, Yellow Biloxi,
Keywords: 2,4-D, NAA, somatic embryos, induction, proliferation
ABSTRAK
Media untuk induksi embrio somatik pada kedelai dilaporkan sangat dipengaruhi oleh genotipe tanaman (genotype dependent). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh media yang optimum untuk induksi dan proliferasi embriogenesis somatik, dan meregenerasikannya pada lima genotipe kedelai. Genotipe kedelai yang digunakan adalah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.