Dental caries is still the main problem in dental and oral health. Caries is caused by several factors working simultaneously. The main principle of management caries is by prioritizing preventive action and avoiding invasive action. Beetle leaves are medicamentous plant which are widely cultivated and very beneficial for Indonesian people. Its active content enable beetle leaves to be used as antimicrobial, antiseptic, antifungal, antioxidant, and disinfectant. The government of Indonesia and WHO greatly support the utilization of natural resources as medical cure. Currently we can find a lot of toothpaste and mouthwash products which use beetle leaves as additional ingredient. Various researches have proved that the use of beetle leaves extract as mouthwash, toothpaste and chewing beetle leaves may decrease plaque score. Chavicol and chavibetol content enable beetle leaves to function as very good antimicrobial. Beetle leaves also contain charvacrol, eugenol, methyl eugenol, cadinene, and seskuiterpene, which can function as antiseptic. Beetle leaves may effect salivary function and secretion and also impede the forming of dental caries.

Artikel ini berjudul representasi drag queen pada tokoh ambu dalam upacara adat mapag panganten Sunda. Artikel ini membicarakan bagaimana tubuh laki-laki menampilkan diri sebagai perempuan dalam sosok tokoh ambu ditampilkan dalam upacara adat mapag panganten Sunda dan bagaimana praktik drag queen dalam upacara adat mapag panganten mewujud dalam berbagai sosok tokoh ambu. Praktik ini juga dapat diargumentasikan sebagai upaya mengekspresikan hasrat gender non-normatif para pelaku ambu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif terhadap lima pelaku ambu. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Penelitian ini berargumentasi bahwa tokoh ambu yang dimanifestasi oleh tubuh laki-laki menampilkan bentuk-bentuk ekspresi gender yang lebih beragam dan melintasi konstruksi gender yang normatif. Selain itu, penelitian ini juga mengkategorisasi wujud tokoh ambu dalam upacara adat mapag panganten dalam tiga kelompok: karakter cantik, karakter nenek-nenek dan karakter fantasi. Kata kunci : Drag queen;  upacara adat; pelaku ambu