Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan total bakteri asam laktat (BAL), kadar asam laktat, dan derajat keasaman pada yoghurt dengan penambahan konsentrasi buah nangka. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Data yang dihasilkan dianalisis sidik ragam pada taraf 0,5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Perlakuan terdiri dari penambahan konsentrasi buah nangka pada yoghurt dengan konsentrasi 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3) dan 20% (P4). Hasil penelitian menunjukkan penambahan konsentrasi buah nangka pada yoghurt berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total BAL, kadar asam laktat dan derajat keasaman (pH). Hubungan antara BAL dengan asam laktat menunjukan korelasi negatif dengan persamaan regresi adalah y=-0.0378x + 1.6991 dan nilai koreksi (r) sebesar 0,46, sedangkan hubungan antara kadar asam laktat dengan pH menghasilkan persamaan regresi y=0,1289x + 4,114 dengan nilai korelasi (r) yang kuat yaitu 0,03. Penambahan konsentrasi buah nangka pada yoghurt dapat memenuhi populasi bakteri untuk dijadikan probiotik serta kadar asam laktat maksimal dan pH standar normal yoghurt.Kata kunci: yoghurt, total BAL, kadar asam laktat, dan derajat keasaman (pH)
Corncobs are one of the agricultural wastes that have nutritional and functional content. The advantages of processing corn cobs into powder include durability, a smaller volume, and lighter weight, making it easier to pack and transport. One of the important steps in making corn cobs powder is drying to determine the durability and quality of the corn cobs powder. This study aimed to determine different drying durations of corncobs powders and their effect on physical, nutritional, and phytochemical properties as an alternative to functional food and foodstuffs. The experimental design used a Completely Randomized Design (CRD), consisting of one factor with four treatments: 4;5;6;7; and 8 hours and four replications. The results showed that different drying times had significant (p<0.05) physical, nutritional, and phytochemical properties. Corncobs powder with a drying duration of 7 hours has the best physical properties (water absorption at 1.34 ml/g, solubility at 26.76%, whiteness at 66.62%, and bulk density at 0.64 g/cm 3 ), nutritional contents
<p class="BasicParagraph">Daging sapi termasuk bahan pangan yang mudah rusak (perishable food), sehingga perlu adanya penanganan lanjutan supaya mutu daging sapi dapat dipertahankan. Teknologi pembekuan cepat dengan menggunakan nitrogen cair, merupakan salah satu metode pembekuan yang memerlukan waktu relatif singkat. Dengan titik didihnya yang mencapai suhu -195,8°C, nitrogen cair mempunyai kemampuan membekukan bahan organik relatif lebih efektif dibandingkan dengan pendingin berbahan amoniak maupun freon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019 – Juli 2019 di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Laboratorium Kimia Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu lama pencelupan bakso daging sapi pada nitrogen cair sebanyak 4 perlakuan, yaitu: P1 (tanpa pencelupan); P2 (20 detik); P3 (40 detik); P4 (60 detik) dengan 5 kali pengulangan. Data dianalisis dengan ANOVA jika hasil menunjukan pengaruh yang nyata diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test pada taraf <5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada hari 0 lama pencelupan nitrogen cair berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat fisik (daya ikat air), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur, dan sifat kimiawi (kadar lemak dan kadar peroksida). Sedangkan pada hari ke 7 lama pencelupan nitrogen cair berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar peroksida dan daya ikat air. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak dan tekstur.</p>
Produk pangan fungsional merupakan pangan yang dikonsumsi sebagai diet biasa, namun memiliki efek fisiologis dan dapat menjaga kesehatan tubuh; salah satunya adalah minuman probiotik. Berbagai macam minuman probiotik yang dikenal secara luas diproduksi dari susu sapi, sehingga harganya relatif mahal. Padahal ada beberapa produk minuman probiotik non susu seperti: kombucha/jamur dipo, water kefir, yoghurt dari sari buah dan dari sari kurma, cider/cuka apel. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, selain kita dituntut untuk mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan, juga dituntut untuk selalu menjaga kondisi kebugaran dan kesehatan tubuh dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta mengkonsumsi produk pangan yang dapat memelihara dan meningkatkan imunitas tubuh. Staf pendidik di SMAN 15 Semarang sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa, perlu selalu menjaga kondisi kebugaran dan kesehatan tubuh secara mandiri, salah satunya dengan mengkonsumsi produk fermentasi non susu; maka perlu dilakukan pengenalan dan pelatihan pembuatan minuman probiotik yang murah dan mudah dibuat. Para guru dan administrasi di SMAN 15 Semarang adalah sasaran yang tepat untuk diberi penyuluhan, keterampilan dan pelatihan tentang pengolahan produk minuman fermentasi non susu (kombucha dan tepache). Untuk mendapatkan data mengenai peningkatan pengetahuan/pemahaman tentang produk teh kombucha dan tepache serta istilah bahasa inggrisnya, diberikan test sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil analisis data test didapatkan bahwa program ini secara statistik belum optimal dalam meningkatkan pengetahuan peserta mengenai minuman probiotik dan pembuatan teh kombucha dan tepache serta istilah bahasa inggrisnya.
Young shoots of bamboo plants (Bambusa vulgaris) are widely used as filler of lumpia, the icon of Semarang City traditional food. It is naturally fermented by producers as a pre-cooking process. This research aimed to analyze the effect of fermentation period using L. plantarum starter on physical and chemical properties of yellow bamboo shoots flour. Experiments were conducted using a completely randomized design (CRD) with two factors (fermentation periods and methods), five treatments (1, 3, 6, 9, and 12 days fermentation period), and four replications. Collected data were analyzed using analysis of variance (p<0.05) followed by Duncan’s multiple range test. The results showed that fermentation periods had a significant effect on total fiber (TDF), insoluble dietary fiber (IDF), soluble dietary fiber (SDF), hydrogen cyanide (HCN) content, and pH (p<0.05). It was suggested that fermentation might improve bamboo flour quality. Twelve days fermentation resulted in shoots flour with TDF of 73.79±0.15%, IDF of 71.45±0.17 %, SDF of 2.34 ± 0.02%, hydrogen cyanide (HCN) of 22.43 ± 2.84 ppm, and moisture content of 2.63 ± 0.26 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.