Bunga Rampai dengan judul ”Implementasi dan Problematika Merdeka Belajar” selesai disusun. Buku ini merupakan karya anak bangsa, yang ditulis secara kolaboratif oleh para akademisi dari berbagai perguruan tinggi nasional dan para praktisi bidang pendidikan nasional. Gagasan penulisan kolaboratif ini muncul saat terjadi Pandemi Covid-19 diikuti peraturan pemerintah tentang “Merdeka Belajar”. Topik-topik tulisan yang cukup menarik dari para penulis (dosen, mahasiswa, guru dan praktisi pendidikan) tersebut muncul sebagai upaya membantu pemikiran menghadapi situasi yang berubah secara drastis. Terobosan yang banyak disarankanmelalui berbagai metode belajar daring (dalam jaringan) atau secara digital (online) di tengah badai Covid-19. Upaya untuk mempertahankan kualitas pendidikan yang diukur dari tingkat capaian hasil belajar di tengah Pandemi Covid-19 tentu menjaditarget dari para penulis Bunga Rampai ini yang dijabarkan dalam berbagai topik sebagaimana tututan kurikulum Merdeka Belajar di sekolah dimana ada tiga klasifikasi yang menjadi target hasil belajar yaitu domain kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan/skill) dan afektif (pembentukan kharakter).
Pengalaman empiris para penulis sebagai guru atau dosen bidang keolahragaan di era Pandemi Covid-19, bersamaan dengan kemajuan teknologi digital dan program Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Nadiem Makarim tentang merdeka belajar dan guru penggerak perubahan, memperkaya penulis untuk mengungkap pengalaman empirik yang unik karena kondisinya saatini diluar dari kebiasaan. Pengalaman empirik tersebut dijabarkan dalam berbagai topik yang menarik dan enak dibaca dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, dan berdaya saing tinggi menuju Indonesia emas 2045. Proses belajar daring di rumah sedapatmungkin dapat didisain sebagaimana layaknya di sekolah. Selain itu orangtuasiswa, suka tidak suka akan menyiapkantambahan quota internet dan handphone android atau laptop bagi anak-anaknya di rumah. Kebutuhan fasilitas belajar seperti ini, bagi orangtua siswa tertentu akansangat memberatkan, tetapi orangtua tidak ada pilihan sehingga baik orangtua murid maupun guru secara bersama berpikir keras mencari solusi terbaik untukmengatasi masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari belajar dalam jaringan (online).
Aktivitas ritmik merupakan rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semat-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik. Mengingat aktivitas ritmik sama-sama memiliki karakteristik sebagai gerak kreatif yang lebih dekat ke seni. Aktivitas gerak ritmik yang biasanya dilakukan dengan iringan musik, kadang dipandang sebagai sebuah alat ungkap/ekspresi dari suatu ruang lingkup budaya tertentu, yang pada perkembangannya digunakan untuk hiburan dan memperoleh kesenangan, di samping sebagai alat untuk menjalin komunikasi dan pergaulan, juga sebagai kegiatan yang menyehatkan. Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik. Pengertian tersebut, aktivitas ritmik tentu saja bermakna lebih luas dari senam irama yang selama ini kita kenal, umumnya aktivitas ritmik adalah gabungan yang telah dimodifikasi antara tarian dan dansa. Aktivitas ritmik merupakan istilah yang baru dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Indonesia, karena sebenarnya kehadirannya diwakili oleh senam irama. Nama aktivitas ritrnik secara tegas diangkat oleh kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi/KBK), sebagai salah satu pembelajaran yang ada pada kurikulum KBK. Ruang lingkup materi aktivitas ritmik masuk pada pembelajaran pendidikan jasmani
Bunga Rampai dengan judul “YANG TERDEPAN DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING” selesai disusun. Buku ini merupakan karya anak bangsa, yang ditulis secara kolaboratif oleh para akademisi dari berbagai perguruan tinggi nasional dan para praktisi bidang pendidikan nasional. Gagasan penulisan kolaboratif ini muncul saat terjadi Pandemi Covid-19, topik-topik tulisan yang cukup menarik dari para penulis muncul sebagai upaya membantu pemikiran menghadapi situasi yang berubah secara drastis. Prediksi berbagai pihak bahwa belajar di rumah secara digital (online) diperkirakan relatif tidak dapat mewujudkan hasil belajar yang optimal, seperti diketahui bahwa hasil belajar di sekolah secara umum diukur melalui tiga domain yaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Tiga Domain tersebut diyakini masih dapat diwujudkan melalui online meskipun relatif kurang optimal hasil belajarnya. Upaya untuk mempertahankan kualitas pendidikan yang diukur dari tingkat capaian hasil belajar di tengah Pandemi Covid-19 tentu menjadi target dari para penulis Bunga Rampai ini yang dijabarkan dalam berbagai topik sebagaimana tututan kurikulum. Secara garis besar ukuran yang dapat digunakan dari tiga domain adalah meningkatnya pengetahuan murid melalui apa yang dipelajari. Hal ini tidak luput dari pemikiran penulis untuk membahasnya sehingga buku Bunga Rampai menjadi menarik bagi setiap pembaca.
Upaya menyajikan secara terbaik dalam buku ini diharapkandapat menjadi bahan bacaan yang mudah dipahami, menjadibahan sumber inspirasi untuk bisa mendorong setiap insanolahraga dalam hal ini adalah Pelatih olahraga menjadi lebihkompeten sesuai dengan cabang olahraga yang digelutinya.Sedikit tulisan dalam buku ini tidak lain merupakan upaya timPenulis untuk memberikan pemikiran-pemikirannya dalamrangka menambahkan pengetahuan, pengalaman dan hasilpemikiran serta penelitian yang telah dilakukan dan diharapkanmenjadi bahan penguatan para Pelatih olahraga agar makinkompeten.Sumber daya manusia dalam dunia olahraga dalam hal iniadalah Pelatih olahraga merupakan tangan terdepan untukmembantu dan mengantarkan para atlet untuk meraih prestasitertinggi dengan mengibarkan sang saka merah putih di berbagainegara penyelenggara suatu kejuaraan olahraga, lebih dari itumaka Pelatih olahraga memiliki posisi strategis dalammenciptakan atlet yang hebat, atas dasar itulah kompetensiPelatih olahraga harus terus ditingkatkan dalam segala dimensi.Buku ini sedikit memberikan coretan untuk menggugah parapelatih agar menjadi pelatih olahraga yang kompeten
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.