Mesenchymal Stem Cells (MSCs) atau sel punca mesenkim merupakan sel punca dewasa yang bersifat multipoten unik yang berasal dari sumsum tulang. MSCs memiliki sifat regeneratif yang luas dan imunomodulator yang dapat digunakan dalam perbaikan jaringan dan penyembuhan luka. MSCs juga mampu bermigrasi ke tempat peradangan, lokasi jaringan yang cedera, infeksi, dan tumor dengan imunomodulasi lingkungan mikro melalui kontak sel ke sel dan pelepasan faktor terlarut sehingga memfasilitasi adanya perbaikan pada jaringan yang rusak serta merespons kemokin, sitokin, dan faktor pertumbuhan. Berkat adanya karakteristik tersebut MSCs mulai gencar dikembangkan sebagai vektor terapi gen untuk berbagai penyakit termasuk kanker, IDD, epilepsi, gangguan pendengaran sensorineural hingga stroke iskemik. Metode yang digunakan dalam artikel review ini yaitu dengan melakukan peninjauan terhadap literatur, sehingga di dapatkan 6 jurnal internasional yang diperoleh dari PubMed dan ScienceDirect yang telah memenuhi kriteria inklusi, sumber data dipublikasi paling lambat 10 tahun terakhir. Dari beberapa hasil penelitian praklinis yang dilakukan, ditemukan bahwa MSCs memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sistem penghantaran obat berbasis sel generasi berikutnya, yang menjanjikan dalam terapi penyakit glioblastoma, gangguan pendengaran sensorineural, kanker kolekteral, epilepsi, stroke iskemik dan Intervertebral Disc Degeneration (IDD). Namun pada pengembangannya masih ditemui adanya tantangan dalam sistem tersebut, sehingga MSCs saat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut agar ke depannya dapat digunakan secara optimal sebagai sistem penghantaran obat serta dapat dikembangkan secara lebih luas.
Pencemaran sungai Citarum oleh Coliform fecal (Escherichia coli) cukup tinggi. Berdasarkan hasil monitoring pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah E.coli di beberapa daerah yang dialiri oleh sungai Citarum melebihi Batas Mutu Air (BMA) yaitu > 1.000/100 ml. Irigasi sungai Citarum merupakan sumber air baku bagi salah satu IPAM di Karawang, yang merupakan sumber bagi sebagian besar pemenuhan air bersih bagi kebutuhan sehari-hari. E.coli dapat menginfeksi melalui kontaminasi air, sehingga dikhawatirkan kondisi ini dapat memicu penyebaran penyakit di masyarakat. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri sering diobati dengan antibiotik. Pemakaian antibiotik telah mengalami peningkatan yang luar biasa selama 5 dekade terakhir sehingga mengakibatkan tekanan selektif yang kuat dan berpotensi memicu kejadian resistensi pada bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi E.coli serta menguji resistensinya terhadap antibiotik ampisilin dan seftriakson. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji pendugaan, uji penegasan, pewarnaan Gram dan pengujian resistensi menggunakan metode Kirby-Bauer dengan standar yang digunakan dalam melakukan kategorisasi mengacu pada CLSI 2020. Pada hasil penelitian didapatkan isolat E.coli yang kemudian dilakukan pengujian resistensi dengan hasil masih sensitif terhadap antibiotik ampisilin dan seftriakson dengan zona hambat masing-masing 26,16 mm dan 33,27 mm.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.