Bangunan bersejarah di Kota Malang merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menjadi bukti penjajahan. Optik Surya merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dibiarkan karena perawatan bangunan yang mahal sehingga menyebabkan bangunan tersebut terlihat lusuh di Kota Malang. Pelestarian dan rekosntruksi pada bangunan bersejarah terutama pada interior masih belum seimbang dengan eksteriornya. Maka perlu diadakan pelestarian dengan metode rekonstruksi 3D interior pada bangunan Optik Surya dengan menganalisa elemen desain dan prinsip desain untuk mengetahui ciri khas bangunan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data observasi lapangan, tinjauan pustaka dan data visual. Hasil temuan berupa elemen bentuk , elemen pencahyaan dan warna yang paling mendominasi pada perbandingan antara elemen dan prinsip desain interior bangunan bersejarah Optik Surya dengan suasana pada tahun 1973 dan masa sekarang.
Malang memiliki banyak bangunan peninggalan Belanda yang bersejarah, salah satunya adalah Stasiun Kota Baru. Stasiun Kota Baru memiliki keunikan pada karakter spasial dan visualnya sehingga perlu ditinjau untuk mengetahui sejauh mana bangunan ini untuk dikonservasi agar keaslian bangunan tetap terjaga. Keunikan visual pada bangunan ini terletak pada atap bangunan yang datar, geivel horizontal, dan berbentuk kubus dengan dominasi cat warna putih. Keunikan parsial bangunan ini satu-satunya yang memiliki jalur terowongan bawah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali khasanah bangunan kuno/bersejarah yang berada di daerah Malang, dan mendapatkan suatu keluaran deskriptif tentang masalah pemugaran yang telah dilakukan, serta mengungkap seberapa jauh suatu bangunan kuno/bersejarah yang layak dilestarikan. Metode penelitian menggunakan deskriptis analisis, dengan pengumpulan data survey dan observasi lapangan, serta melakukan studi dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah konservasi. Hasil akhir dari penelitian yaitu membuktikan bahwa Stasiun Kota Baru layak untuk dikonservasi dan diharapkan pemerintah dapat memiliki kepedulian dalam melestarikan bangunan ini.
A Green City Management Information System (MIS) has been designed to support a reliable and comprehensive database of Green Open Space (GOS) development policies in Malang City. This paper aims to acquire feedback on the development of a Green City MIS as a provider of spatial and non-spatial data in planning and design of green cities, for the monitoring and control of sustainable urban green open spaces. In this study, the location as a sample for monitoring and control of green open space with a Green City MIS was carried out in densely populated areas on the banks of the Brantas River in the city of Malang. This MIS can be effectively used to monitor urban dense residential areas such as Warna-Warni Kampong (Picturesque Village) and Biru Kampong (Blue Village) on the banks of the Brantas River. The results of this study were used to conduct a review of the development policies of the Brantas riverbank area, especially in determining urban green spaces, as a control model for the implementation of urban spatial planning.
Anak-anak autistik memiliki karakteristik khusus dalam indera penglihatan mereka yang digunakan untuk membantu mereka merespons stimulasi sensorik tertentu. Untuk membantu mereka berbaur dalam lingkungan yang sama, beberapa hal diperlukan untuk merangsa ng indra mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensorik untuk merancang pusat rehabilitasi untuk anak-anak dengan autisme. Dalam pusat rehabilitasi ini diperlukan ruang untuk mengakomodasi 2 karakter autisme: 1) hipersensitif dan hiposensitif di satu tempat, salah satunya adalah menghadirkan ruang pertemuan untuk mereka dengan menggunakan taman senso rik sebagai elemen pencahayaan alami, tempat sosial, dan sebagai lingkungan penyembuhan yang mampu menyediakan ruang untuk perbaikan anak. Karakter ini diperlukan untuk menentukan proses terapi, psikologis, dan sensorik yang akan diterima dengan baik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sebagai pembahasan utama. Diperoleh dari yang diharapkan dapatkan deskripsi sedekat mungkin dengan pengalaman autisme individu. Desain elemen bangunan akan membahas desain sensorik dan perilaku anak autis, desain gerakan massa, bentuk, ruang, penggunaan bahan menjadi pertimbangan utama dalam percakapan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.