Sistem agroforestri merupakan pengelolaan lahan dan system pemanfaatan yang mengkobinasikan tanaman kehutan dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan komposisi pemanfaatan tanaman herbal dan tanaman hutan dengan tujuan memperoleh dan meningkatkan pendapatan ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan di distrik Mnokwari Utara dengan focus pada tiga kampung antara lain Bremi, Nyoom I, and Lebau dengan menggunakan metode studi kasus melalaui teknik pengamatan. Hasil penelitian memperihatkan bahwa tercatat ada 6 (enam) spesies tanaman herbal yang didominasi oleh serai (Cymbopongon nardusi) dan kunyit (Curcuma longa), sedangkan tanaman non herbal tercatat sebanyak 12 (duabelas) spesies yang didominasi oleh pisang (Musa sp) dan cabe (Capsicum annum). Berdasarkan komponen penyusun agroforestry lahan kebun yang dikembangkan oleh masyarakat tergolong Agrisilviculture dengan pola tanam acakcampur (random mixture) dan trees along border pada system perladangan berpindah (shifting cultivation). Penerimaan tunai yang diperoleh masyarakat lokal pada agroforestry berkisar antara Rp. 10.597 – Rp. 36.684 dengan rata-rata Rp. 13.043 (kk/Thn), sedangkan non herbal berkisar antara Rp. 1.465.937 – Rp. 1.549.677(kk/ Thn) dengan rata-rata Rp. 1.489.173 (kk/ Thn). Tanaman herbal memberikan kontribusi terhadap penerimaan tunai masyarakat yaitu berkisar antara -0,71-2,37% dengan rata-rata 0,85%.
Toleransi tanaman terhadap naungan berat dapat dicapai apabila tanaman memiliki mekanisme penangkapan dan penggunaan cahaya secara efisien. Pertumbuhan tanaman porang di bawah naungan dibatasi oleh ketersediaan cahaya sehingga akan memengaruhi laju fotosintesis yang berdampak pada produksi biomassa dan produktivitas umbi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya adaptasi tanaman porang terhadap perbedaan jenis dan intensitas penaungan tanaman penaung. Penelitian dirancang dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Jenis tegakan penaung sebagai petak utama (main plot), yaitu Jati, Akasia dan Ekaliptus, terbagi menjadi 3 (tiga) sub-plot intensitas penaungan, yaitu rendah (0-22%), sedang (23-44%), dan tinggi (>45%) anak petak dengan jumlah ulangan sebanyak 3 kali. Hasil menunjukkan bahwa ketiga jenis tanaman penaung memberikan respon yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman porang. Jenis tumbuhan penaung berpengaruh nyata terhadap berat kering tanaman porang karena sumbangan kualitas tempat tumbuh melalui seresah. Jenis akasia menyumbang seresah dan kualitas tanah yang lebih baik dibanding jenis tanaman penaung ekaliptus dan jati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi intensitas naungan terhadap karakteristik stomata dan kandungan klorofil daun anakan kayu cina (Sundacarpus amarus (Blume) C.N.Page). Penelitina ini menggunakan desain rancangan acak lengkap dengan empat tingkat perlakuan intensitas naungan paranet, yaitu kontrol (tanpa naungan), intensitas naungan 40%, intensitas naungan 55% ,dan intensitas naungan 75%. Data uji dengan menggunakan analisis variance (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian memperlihatkan perlakuan intensitas naungan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap karakteristik stomata (jumlah dan kerapatan stomata), dan kandungan klorofil dari jenis Sundacarpus amarus. Ketidakhadiran secara signifikan dari perlakuan yang diberikan ini meperlihatkan bahwa ada pengaruh iklim dan cuaca harian seperti intensitas cahaya (43,5%), suhu (27,5 oC), curah hujan (233,6 mm), and dan kelembaban (83.2%) yang mana tidak terlalu ekstrim sehingga anakan tumbuhan mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi tersebut.
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) mempunyai peran aktif dalam membantu pertumbuhan tanaman. Akar tanaman yang terinfeksi FMA akan memiliki kemampuan penyerapan unsur hara dan air dari dalam tanah lebih baik. FMA juga berperan dalam menangkal serangan penyakit pada tanaman. Keanekaragaman dan karakteristik FMA yang menginfeksi beberapa tegakan pohon di Hutan Pendidikan Anggori belum pernah dilaporkan, padahal informasi demikian penting untuk pengembangan pembudidayaan jenis-jenis lokal seperti Dracontomelon edule, Vatica Papuana dan Palaqium amboinensis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah jenis-jenis tanaman tersebut berasosiasi dengan FMA. Eksplorasi dilakukan dengan mengisolasi spora dari rhizosfir tanaman menggunakan metode tuang dan saring basah sedangkan kolonisasi FMA pada akar tanaman dilakukan menggunakan metode pewarnaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga genus FMA yaitu: Acaulospora, Glomus dan Gigaspora pada rizofir ketiga jenis tanaman kehutanan tersebut. Persen kolonisasi tertinggi dijumpai pada Palaquium amboinensis (35%), sedang pada Dracontomelon edule (19%) dan rendah pada Vatica papuana (8%).
The ethnic diversity in Teluk Bintuni Regency, especially in the Waraitama village, will cause the characteristics of the home garden that be managed for different purposes. This study aims to determine the pattern arrangement of vegetation and space utilization in the home garden. This research was conducted in the home gardens of Waraitama Village, Manimeri District, Teluk Bintuni Regency. The data collection method was carried out by purposive sampling on 38 home gardens overgrown with woody plants. Data was taken by the census, i.e., all woody plants with a diameter of more than 10 cm that grows in the home garden. The data were taken in the form of cropping patterns and the composition of plants that make up the home garden. Data analysis includes the Important Value Index (IVI), Diversity Index (H′), and SEXiFS visualization. The results showed, ethnic Papuans have a higher IVI than the other three ethnic groups, with values of 25%. Ethnic Javanese have a higher Diversity Index (H′) with a value of 2.92, respectively. The diversity index value (H′) 2.92 indicates that the variety of species in the ethnic Javanese home garden is middle.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.