Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) mempunyai peran aktif dalam membantu pertumbuhan tanaman. Akar tanaman yang terinfeksi FMA akan memiliki kemampuan penyerapan unsur hara dan air dari dalam tanah lebih baik. FMA juga berperan dalam menangkal serangan penyakit pada tanaman. Keanekaragaman dan karakteristik FMA yang menginfeksi beberapa tegakan pohon di Hutan Pendidikan Anggori belum pernah dilaporkan, padahal informasi demikian penting untuk pengembangan pembudidayaan jenis-jenis lokal seperti Dracontomelon edule, Vatica Papuana dan Palaqium amboinensis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah jenis-jenis tanaman tersebut berasosiasi dengan FMA. Eksplorasi dilakukan dengan mengisolasi spora dari rhizosfir tanaman menggunakan metode tuang dan saring basah sedangkan kolonisasi FMA pada akar tanaman dilakukan menggunakan metode pewarnaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga genus FMA yaitu: Acaulospora, Glomus dan Gigaspora pada rizofir ketiga jenis tanaman kehutanan tersebut. Persen kolonisasi tertinggi dijumpai pada Palaquium amboinensis (35%), sedang pada Dracontomelon edule (19%) dan rendah pada Vatica papuana (8%).
The ethnic diversity in Teluk Bintuni Regency, especially in the Waraitama village, will cause the characteristics of the home garden that be managed for different purposes. This study aims to determine the pattern arrangement of vegetation and space utilization in the home garden. This research was conducted in the home gardens of Waraitama Village, Manimeri District, Teluk Bintuni Regency. The data collection method was carried out by purposive sampling on 38 home gardens overgrown with woody plants. Data was taken by the census, i.e., all woody plants with a diameter of more than 10 cm that grows in the home garden. The data were taken in the form of cropping patterns and the composition of plants that make up the home garden. Data analysis includes the Important Value Index (IVI), Diversity Index (H′), and SEXiFS visualization. The results showed, ethnic Papuans have a higher IVI than the other three ethnic groups, with values of 25%. Ethnic Javanese have a higher Diversity Index (H′) with a value of 2.92, respectively. The diversity index value (H′) 2.92 indicates that the variety of species in the ethnic Javanese home garden is middle.
Pemanfaatan lahan gambut perlu disesuaikan dengan prinsip perimbangan fungsi pemanfaatan dan konservasi. Maka dari itu pemanfaatan lahan gambut perlu ditata yang terencana agar fungsi pemanfaatanya dapat lestari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat tanah gambut khususnya sifat fisika dan kimia tanah gambut pada Kabupaten Teluk Bintuni untuk upaya mendukung rehabilitasi hutan dan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive random sampling yang mana dilakukan pada dua lokasi pada Kampung Tofoi yaitu hutan mangrove dan perkebunan kelapa sawit. Hasil yang diperoleh pada sifat fisik tanah gambut yaitu Ketebalan gambut pada hutan mangrove dan PKS relatif sama, yaitu berkisar di 2-7 cm (sangat dangkal). Kedalaman muka air tanah pada hutan mangrove dan PKS berkisar antara 0-7 cm (dangkal). Warna tanah pada hutan mangrove yaitu cokelat keabu-abuan (2,5Y5/2) dan abu-abu (2,5Y6/1), sementara pada PKS yaitu berwarna abu-abu kemerahan (2,5YR7/1). Kematangan gambut pada hutan mangrove di semua titik pengambilan sampel adalah fibrik, sementara pada lokasi PKS adalah fibrik dan hemik. Hasil analisis sifat kimia tanah gambut yaitu pada lokasi hutan mangrove memiliki rerata pH adalah 5,7 (masam), karbon organik 4,0 (tinggi), nitrogen 0,24 (tinggi), C/N rasio 16 (sangat tinggi), dan Phospor 542 (sangat tinggi). Sementara itu pada tutupan Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) memiliki rerata pH 6,3 (masam lemah), karbon organik 0,60 (sangat rendah), nitrogen 0,07 (sangat rendah), C/N rasio 9 (rendah), dan phospor 11 (sangat rendah).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan mengetahui pengaruh ekstrak tumbuhan akway (Drymis beccariana Gibbs dan Drymis piperita Hook.f) terhadap mikroba. Variabel yang diukur adalah kandungan fitokimia dan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri dan jamur. Tanaman akway yang diuji terdiri dari daun, kulit batang dan batang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman akway (Drymis beccariana Gibbs dan Drymis piperita Hook.f) mengandung senyawa alkaloid dan flavanoid. Ekstrak tumbuhan akway (Drymis beccariana Gibbs dan Drymis piperita Hook.f) telah terbukti menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli dan jamur Candida albicans.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.