Keberhasilan suatu negara dalam mengembangkan perekonomiannya ditandai dengan nilai dan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Ekspor dapat mendorong pertumbuhan PDB suatu negara. Perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki pengaruh penting terhadap perkembangan Indonesia menjadi negara berkembang seperti sekarang ini. Banyaknya perkebunan kopi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Ada beberapa kopi lokal yang dikenal di seluruh dunia antara lain kopi Gayo, kopi Toraja, kopi Lampung, dan kopi Aceh. Peningkatan ekspor Indonesia selalu ditempuh dengan berbagai strategi, termasuk strategi ekspansi ekspor khususnya produk non migas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui bagaimana perkembangan ekspor komoditi kopi di Indonesia periode 2011 sampai 2020. (2) mengetahui kontribusi ekspor kopi terhadap PDB sektor perkebunan di Indonesia periode 2011 sampai 2020. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder periode 2011 sampai dengan 2020 yaitu volume produksi kopi periode 2011-2020, GDP sektor perkebunan priode 2011-2020, volume dan nilai ekspor kopi Indonesia periode 2011-2020, volume dan nilai ekspor kakao, kelapa sawit dan karet periode 2011-2020. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis kontribusi ekspor kopi terhadap PDB sektor perkebunan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa : (1) Perkembangan ekspor kopi Indonesia bersifat flutuatif dengan tren cenderung menurun. Rata-rata ekspor kopi Indonesia sebesar 693.136 ton per tahun selama periode 2011 sampai 2020. (2) Ekspor kopi memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan PDB sektor perkebunan di Indonesia, dibandingkan dengan ekspor komoditi perkebunan lainya seperti kelapa sawit, kakao dan karet. Rata-rata kontribusi ekspor kopi terhadap PDB sektor perkebunan di Indonesia sebesar 3,13 persen per tahun selama periode 2011 sampai 2020.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur” (2) Menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur”. Penelitian menggunakan metode survei. Penentuan responden secara purposive dengan kriteria responden adalah pengurus gapoktan. Metode pengambilan responden menggunakan sensus sebanyak 14 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kinerja pengurus gapoktan Sida Makmur dikategorikan baik dilihat dari aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek teknis, (2) Tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal, masa kerja dan usia secara simultan mempengaruhi kinerja pengurus gapoktan dengan nilai Fhitung 29 > 4,88 Ftabel. Secara parsial faktor yang mempengaruhi kinerja pengurus gapoktan adalah tingkat pendidikan formal dengan nilai thitung 3,3 (positif) > 2,179 ttabel, pendidikan non formal dengan nilai thitung 3,8 (positif) > 2,179 ttabel dan masa kerja dengan nilai thitung 2,3 (positif) > 2,179 ttabel. Kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur” secara umum dikategorikan baik. Gapoktan melalui kinerja pengurus telah memberikan manfaat pada aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek teknis terhadap kegiatan usahatani kopi di Desa Babadan Banjarnegara. Tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal dan masa kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pengurus gapoktan “Sida Makmur”. Sumber daya manusia pengurus dapat ditingkatkan dengan memberikan perhatian terutama dalam hal latar belakang pendidikan formal, pendidikan non formal dan masa kerja.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan: 1) menentukan nilai keuntungan atau pendapatan pada usahatani padi dengan pemberian asap cair dan pembenah tanah. 2) menentukan biaya produksi pada usahatani padi dengan pemberian asap cair dan pembenah tanah. 3) menentukan nilai B/C ratio pada usahatani padi dengan pemberian asap cair dan pembenah tanah. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: 1) Analisis Break Even Point (BEP) volume produksi. 2) Analisis BEP harga produksi, dan 3) Analisis BEP B/C ratio. Nilai pendapatan yang diperoleh usahatani tanaman padi sebesar Rp7.243.625,00. Nilai biaya produksi pada usahatani tanaman padi sebesar Rp15.198.375,00/ha. Analisa B/C ratio dalam usahatani tanaman padi diperoleh nilai B/C ratio sebesar 1,43. Maka dapat disimpukan usahatani tanaman padi di lokasi penelitian menguntungkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.