Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh. Wanita mengalami hiperurisemia meningkat pada wanita setelah menopause, karena mengalami penurunan hormon estrogen. Daun sirsak mengandung flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat mengurangi terbentuknya asam urat. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak terhadap kadar asam urat pada wanita usia di atas 45 tahun di Desa Besuki. Penelitian berjenis kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental design tipe one group pretest – posttest. 14 responden mengkonsumsi air rebusan daun sirsak sebanyak satu gelas sehari selama 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar asam urat setelah pemberian air rebusan daun sirsak, dengan rerata kadar asam urat sebelum diberi perlakuan 6,0714±1,06946 mg/dL sedangkan rerata kadar asam urat setelah diberi perlakuan 5,4071±1,36971 mg/dL. Rerata nilai perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah diberi perlakuan sebesar 0,6429±0,72707 mg/dL.
Burns are injuries caused by the passage of energy from a heat source to the body's tissue under the skin. Each year, 265,000 people die from burns globally, according to WHO (2014). Both traditional and conventional medicine have been used to treat burns, but the price of conventional drugs is relatively high, resulting in inefficient use and side effects such as scar tissue formation, whereas traditional medicine is feared for infection and decreased drug effectiveness due to improper processing. The purpose of this Literature Review is to assess the effect of Centella asiatica on burn healing in general, as well as to investigate the healing quality of burns and the content of Centella asiatica compounds that can cure burns in particular.The search engines Garuda, Google Scholar, ProQuest, Science Direct, and PubMed are used to access and collect data for the study. The search strategy is full-text articles in English and Indonesian from 2012 to 2022. According to comparative research, gotu kola has an anti-inflammatory impact that inhibits inhibition of the proliferative process, and saponin content can speed the creation of connective tissue from collagen type I to type III and avoid scar formation. If there is too much type I collagen, it will burn, asiaticoside will act as an antioxidant, and madecoside will act as an antibacterial. Asiatica has the capacity to cure second degree A (superficial) burns, especially when the leaves are applied. The extract required is sorted by speed, percentage of healing, and medicinal gel administration (HPMC) 96% ethanol gel extract, 70% ethanol extract, 2% Gotu Kola herb, and 2% ethanol extract 96% ethanolic extract gel of Pegagan herb 6% with 8% HPMC concentration, and 96% herb ethanol extract Gotu Kola 6% in the form of Carbopol 934 gel. Keywords: Centella Asiatica Extract, Burn Healing, Gotu Kola Effect ABSTRAK Luka bakar adalah kerusakan jaringan bawah kulit tubuh yang diakibatkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. WHO (2014) memperkirakan 265.000 orang meninggal disebabkan luka bakar setiap tahun di dunia. Pengobatan luka bakar sudah banyak beredar baik secara tradisional maupun obat konvensional namun harganya relatif mahal untuk obat konvensional menyebabkan penggunaan tidak maksimal serta memiliki efek samping seperti pembentukan jaringan parut sementara obat tradisional ditakutkan terjadinya infeksi dan penurunan efektivitas obat akibat pengolahan tidak tepat. Literature Review ini bertujuan secara umum untuk mengetahui pengaruh pegagan terhadap penyembuhan luka bakar dan secara khusus, untuk menganalisa kualitas penyembuhan luka bakar dan melihat kandungan senyawa pegagan yang bisa menyembuhkan luka bakar. Studi menggunakan metode pengambilan dan pengumpulan informasi melalui mesin pencarian Garuda, Google Scholar, Science Direct, dan PubMed. Algoritme pencarian yang digunakan berupa artikel teks lengkap, berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia dari tahun 2012-2022. Berdasarkan artikel-artikel perbandingan diketahui bahwa penelitian pegagan pada luka bakar memiliki efek sebagai penyembuh luka bakar dengan kandungan flavonoid sebagai anti-inflamasi yang mencegah terhambatnya proses proliferasi, kandungan saponin bisa mempercepat pembentukan jaringan ikat dari kolagen tipe I ke tipe III dan mencegah pembentukan bekas luka bakar jika jumlah kolagen tipe I terlalu banyak, asiatikosida sebagai antioksidan, dan madekosida sebagai antibakteri . Tanaman obat Pegagan memiliki efek penyembuhan luka bakar derajat II A (dangkal) terutama penggunaan bagian daunnya, Ekstrak yang dibutuhkan jika diurut dari kecepatan, persentase kesembuhan, pengaplikasiannya jatuh kepada dasar obat gel (HPMC) ekstrak Etanol 70% Herba Pegagan 2%, Gel ekstrak etanol 96% herba Pegagan 5% dengan konsentrasi Carbopol 940 1%, Ekstrak etanol 70% herba Pegagan 3% dengan konsentrasi Gel Carbopol 940 1%, Gel ekstrak etanol 96% herba Pegagan 6% dengan konsentrasi HPMC 8%, Ekstrak Etanol 96% Herba Pegagan 6% dalam bentuk gel Carbopol 934, dan senyawa dalam tanaman obat Pegagan dapat menyembuhkan luka bakar adalah flavonoid, saponin, dan asiatikosida dengan fungsi masing-masingnya Kata Kunci: Ekstrak Pegagan, Penyembuhan Luka Bakar, Efek Pegagan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.