AbstrakBiomassa merupakan sumber energi potensial yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar dari fosil. Biomassa dapat diubah menjadi briket arang yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti untuk proses pengeringan dalam pengolahan karet remah dan sit asap. Briket arang biomassa atau biobriket dibuat dari arang biomassa baik berupa bagian yang memang sengaja dijadikan bahan baku briket maupun sisa atau limbah proses produksi/pengolahan agroindustri. Misalnya kayu, tempurung kelapa, arang tempurung kelapa sawit, limbah bambu, tandan buah kosong kelapa sawit, sekam padi, dan limbah batang tembakau dapat menjadi bahan baku untuk biobriket. Selain itu, limbah dari industri karet remah berupa tatal juga dapat dijadikan biobriket. Teknologi pembuatan biobriket banyak tersedia. Pembuatan biobriket memerlukan bahan penunjang seperti tanah liat, lem kanji, air, dan bahan pencampur lainnya. Komposisi bahan tersebut sangat tergantung dari jenis bahan baku untuk pembuatan biobriket. Sebelum dibuat biobriket, biomassa harus diubah terlebih dahulu menjadi arang, kemudian arang tersebut dihaluskan, dicampur dan dicetak dalam berbagai bentuk briket seperti silinder, kubus dan telur. Dari beberapa hasil penelitian, secara umum nilai kalor yang dihasilkan dari biobriket ternyata tidak berbeda nyata dibandingkan dengan briket batubara. Oleh karena itu, biobriket dapat digunakan sebagai bahan bakar proses pengeringan karet alam.
Upaya perbaikan mutu bokar telah dilakukan pemerintah dengan menerbitkan peraturan menteri dan pedoman jaminan mutu karet. Pembentukan lembaga ditingkat petani yang dikenal dengan UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) bertujuan sebagai sarana bagi petani untuk meningkatkan mutu karetnya. Artikel ini membahas mengenai penerapan UPPB di Sumatera Selatan serta permasalahan yang terkait dengan program nasional perbaikan mutu karet alam, tindaklanjut GNBB dan terbentuknya kelompok-kelompok UPPB di beberapa wilayah sentra perkebunan rakyat. Pembentukan UPPB memberikan beberapa manfaat, diantaranya: adanya aturan yang disepakati secara musyawarah; meningkatnya mutu bokar petani melalui pemasaran bersama; meningkatkan posisi tawar bagi petani; media komunikasi petani agar dapat turut serta dalam program-program pengembangan karet rakyat. Namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi antara lain modal usaha, komitmen anggota terhadap aturan yang berlaku, persaingan harga dengan tengkulak dan pedagang perantara, minimnya pengawasan terhadap mutu teknis pengolahan bokar, serta kurangnya pendampingan dalam pemasaran akibatnya minat petani lainnya untuk bergabung masih sedikit. Pelatihan dan pembinaan menjadi kegiatan yang sepatutnya dilakukan rutin dengan melibatkan anggota kelompok tani sebanyak mungkin. Pendampingan terhadap UPPB harus dilakukan berkelanjutan sehingga dapat menjadi agen perubahan dari berlangsungnya gernas bokar bersih. UPPB memiliki peran strategis untuk mencapai tujuan perbaikan mutu karet alam nasional melalui fungsi kelembagaan dan pemasaran yang terorganisir. Pemerintah dan lembaga penelitian diharapkan merumuskan langkah-langkah tepat sehingga peraturan daerah dapat diimplementasikan dan pemberlakuan sanksi bagi tindak pelanggaran terhadap aturan dan penerapan bokar bersih dapat dilakukan. Kajian terhadap kelangsungan program GNBB diperlukan agar pencapaian tujuan dari terbentuknya UPPB untuk mendukung pengembangan industri karet alam nasional.
Bahan olah karet sebagian besar berasal dari perkebunan rakyat berupa slab dan lump. Persyaratan mutu tentang bahan olah karet tercantum dalam SNI 06-2047-2002. Evaluasi mutu bahan olah karet petani di sekitar areal operasional pertambangan belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi mutu bokar petani karet di areal operasional tambang minyak dan gas di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan berdasarkan SNI 06-2047-2002. Metode yang digunakan adalah metode survei terhadap 58 orang petani yang tersebar di 12 desa. Pemilihan desa untuk penelitian dilakukan secara purpossive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling dan purpossive sampling. Parameter mutu bokar yang diambil terdiri atas kebersihan, ketebalan, jenis penggumpal, tempat pencetakan dan kondisi penyimpanan bokar. Data tersebut dibandingkan dengan persyaratan mutu slab pada SNI 06-2047-2002. Hasilnya, mutu bahan olah karet secara umum belum memenuhi standar baku yang dipersyaratkan SNI. Ketebalan slab tersebut 100 % termasuk mutu IV. Penggunaan bahan penggumpal anjuran hanya 1,72 %. Seluruh slab yang dihasilkan petani 100 % kotor. Tempat pencetakan slab yang digunakan beragam yaitu bak plastik, kotak kayu dan lubang tanah.
Coagulant type determines coagulating condition and the quality rubber that will be produced. The AbstrakPenggunaan koagulan menentukan kondisi penggumpalan dan mutu karet yang akan dihasilkan. Koagulan anjuran, asam format dan asap cair murni, masih belum digunakan secara l u a s o l e h p e t a n i k a r e t . A s a m f o r m a t menghasilkan bokar berbau busuk, berbahaya bagi manusia dan lingkungan serta harganya mahal. Sedangkan asap cair murni memerlukan konsentrasi dan dosis yang lebih banyak sehingga kurang ekonomis. Sekarang ini sudah dikembangkan koagulan Deorub formula baru yang memiliki kelebihan dibandingkan kedua koagulan anjuran tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik kondisi penggumpalan dan mutu karet yang digumpalkan dengan koagulan Deorub formula baru. Parameter yang diamati terdiri atas kondisi penggumpalan, kadar karet kering koagulum, karakteristik karet mentah, mutu teknis, karakteristik vulkanisasi, dan sifat fisik vulkanisat karet yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu, pH penggumpalan, mutu teknis, modulus torsi, dan sifat fisik vulkanisat karet yang digumpalkan dengan koagulan Deorub formula baru tidak berbeda dibandingkan asam format dan lebih baik dari Deorub K. Koagulum yang digumpalkan dengan Deorub formula baru ini mempunyai warna coklat muda dan bau asap ringan dengan kadar karet kering lebih tinggi. Mutu teknis karet dari kedua koagulan juga tidak berbeda nyata.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.