Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum alternatif mengatasi kemunduran belajar selama masa pandemi yang memberikan kebebasan “Merdeka Belajar” pada pelaksana pembelajaran yaitu guru dan kepala sekolah dalam menyusun, melaksanakan proses pembelajaran dan mengembangkan kurikulum di sekolah memperhatikan pada kebutuhan dan potensi siswa. Penelitian ini dilakukan untuk memberi gambaran Kurikulum Merdeka sebagai wujud merdeka belajar di sekolah dasar mengenai profil pelajar Pancasila, struktur Kurikulum Merdeka di sekolah dasar, dan perangkat ajar yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Library Research (studi kepustakaan) dan mengunjungi website yang menyajikan informasi berkaitan dengan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah dasar. Dalam persiapan implementasi Kurikulum Merdeka, guru perlu mempelajari lebih jauh mengenai Kurikulum Merdeka, mempertimbangkan projek sesuai fase siswa agar tercapai capaian pembelajaran yang bermakna, mendalam, dan menyenangkan serta pelajar Pancasila yang berkompeten.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap etnomatematika yang dipraktekkan oleh masyarakat Dayak di perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kalimantan Barat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. penelitian kualitatif. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi dengan pendekatan interpretivisme dan metode interpretative understanding. Objek penelitian ini adalah aktivitasaktivitas masyarakat Dayak dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Warga masyarakat Dayak perbatasan Kalimantan Barat yang mengetahui, memahami, serta terampil dalam memproduksi karya budaya dan mengetahui seluk beluk adat istiadat masyarakat setempat dipilih sebagai sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnomatematika digunakan oleh masya-rakat ketika mereka melakukan aktivitas melakukan berbagai upacara adat, menenum kain, menganyam tikar. Meskipun masyarakat tidak paham matematika, namun mereka menerapkan konsep matematika (geometri) yang rumit diterapkan pada motif-motif anyamannya.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila hadir sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan karakter profil pelajar Pancasila peserta didik. Melalui proyek ini, peserta didik diajak untuk mengamati lingkungan di sekitarnya dalam rangka menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada. Sinergi yang terbentuk didukung ekosistem satuan pendidikan menjadi kunci pengembangan profil pelajar Pancasila. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pentingnya penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dalam mengembangkan sikap gotong royong dan kreativitas pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Library Research (Studi Kepustakaan) dan mengunjungi website yang menyajikan informasi berkaitan dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Budaya sekolah yang positif kunci utama munculnya sinergi peserta didik dalam mewujudkan karakter gotong royong dan kreativitas.
This study aims to determine the mathematical concepts contained in forming the motifs of the Sambas Malay Tribe songket cloth and to describe the Sambas Malay Tribe songket woven cloth. This research is a qualitative research with an ethnographic approach. Subjects in this study were songket woven cloth craftsmen in the village of Sumber harapan Semberang hamlet, Sambas Regency, West Kalimantan with three speakers selected through Porpose Sampling, data collection techniques by interview, obsevation and dokumentation then analyzed, using data presentation and withdrawal. Conclusion. The results showed that : 1). The mathematical concepts contained in the manufacturing process of the Sambas Malay Tribe songket are counting, measuring, designing, locating and explaining; 2). The various motifs available from the songket woven cloth are shoots of bamboo shoots, chained clouds, betel trails, crowned peacock’s crest, grapes, orchids, eastern, stars, crowns, grass flowers and a single rose. Then identified mathematical concepts as concepts of flat plane geoemetry, such as straight lines, parallel lines, folding symmetry, rhombus, congruence, triangles and kites.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis: (1) pemahaman konseptual matematis siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan problem solving, (2) perbedaan pemahaman konseptual matematis antara siswa tingkat kemampuan atas, menengah dan bawah yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving, (3) disposisi matematis siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan problem solving, dan (4) kontribusi pendekatan problem solving terhadap perkembangan kemampuan pemahaman konseptual dan disposisi matematis siswa.Tujuan tersebut dicapai melalui rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Harapan di Kabupaten Landak tahun pelajaran 2016/2017 dengan sampel sebanyak 30 orang dari 3 kelas yang diambil secara acak (random sampling). Perolehan data pemahaman konseptual melalui tes dan dianalisis menggunakan uji parametrik sedangkan data disposisi matematis dikumpulkan melalui angket.Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan problem solving berkontribusi terhadap pemahaman konseptual dan disposisi matematis siswa. Kata Kunci: Pemahaman Konseptual, Disposisi Matematis, Pendekatan Problem Solving
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.