Managing the critically endangered Sumatran tiger (Panthera tigrissumatrae
Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi penghidupan dan karakteristik lima aset sustainable livelihood petani kopi di Desa Medowo Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani kopi Desa Medowo dengan jumlah 234. Jumlah responden petani yang menjadi sampel adalah 35 petani (15% populasi). Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan tabel tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penghidupan petani kopi meliputi tiga strategi: berbasis pertanian, ternak dan pertanian atau strategi campuran, aktivitas komersial dalam hal ini bisnis. Strategi penghidupan yang diterapkan petani tentunya diikuti dengan pendapatan yang diperoleh. Sebagian besar petani (51%) berpenghasilan rendah, sedang (37%), dan sebagian kecil (11%) berpenghasilan tinggi. Nilai tingkat modal penghidupan petani kopi Desa medowo tergolong pada tingat keberlanjutan rendah, sedang, dan tidak berkelanjutan. Modal manusia, modal finansial, dan modal fisik merupakan modal dengan tingkat keberlanjutan rendah. Modal alam dengan tingat keberlanjutan sedang. Modal sosial menunjukkan menunjukkan tidak berkelanjutan. Oleh sebab itu perlu upaya meningkatkan kualitas modal penghidupan petani kopi minimal pada tingkat keberlanjutan sedang dan maksimal pada tingkat keberlanjutan tinggi. Studi lanjutan dapat mengkaji dimensi penghidupan keberlanjutan lainnya seperti aspek kerentanan dan kebijakan yang mempengaruhi strategi penghidupan petani kopi Desa Medowo. The purpose of this research is to find out the livelihood strategies and characteristics of five sustainable livelihood assets and livelihood strategies of coffee farmers in Medowo Village, Kandangan District, Kediri Regency. This research uses quantitative descriptive methods. The population in this study were coffee farmers in Medowo village with 234 farmers. The number of respondent farmers sampled was 35 farmers (15% of the population). Data analysis uses descriptive statistics with a single table. The results show that the livelihood strategies of coffee farmers include three strategies: agriculture-based, livestock and agriculture or mixed strategies, commercial activities in this case business. The livelihood strategy adopted by farmers is of course followed by the income earned. Most farmers (51%) have low, medium income (37%), and a small portion (11%) have high income. The value of the capital level of livelihood of a coffee farmer in Medowo Village is classified as low, medium, and unsustainable. Human capital, financial capital and physical capital are capital with a low level of sustainability. Natural capital with a moderate level of sustainability. Social capital shows not sustainable. Therefore it is necessary to improve the quality of livelihood capital of coffee farmers at a minimum at a moderate level of sustainability and a maximum at a high level of sustainability. Further studies can examine other dimensions of sustainable livelihoods such as vulnerability and policy aspects that affect the livelihood strategies of Medowo Village coffee farmers.
Gua dapat membentuk lorong-lorong yang rumit. Lorong yang terbentuk tersebut hasil proses yang panjang dalam skala geologi. Kenampakan yang ada saat ini berasal dari kondisi regional yang membentuknya. Tiap kondisi bentangalam memiliki bentukan lorong gua yang berbeda-beda. Identifikasi secara terperinci dilakukan dengan melihat kondisi lorong gua secara detail serta melihat secara keseluruhan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola lorong yang berkembang pada gua-gua di Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer berupa unit-unit gua. Gua yang didata sebanyak 48 peta gua yang selanjutnya akan dilakukan analisis dengan pembagian, diantaranya curvilinear passage sebanyak 22 sampel, linear passage sebanyak 12 sampel, ceruk sebanyak 5 sampel, dan sumuran sebanyak 9 sampel. Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan softwere ArcGis, Spss, dan XLSTAT. Dari hasil perhitungan dan identifikasi tersebut, memberikan gambaran mengenai pola yang berkembang di karst Kabupaten Malang yang memiliki 3 kondisi yaitu curvilinear, linier passage dan sumuran. Adanya tiga kondisi tersebut akan memiliki karakteristik yang berbeda, curvilinear akan membentuk zona vadose, epifreatik, dan freatik. Linier passage memiliki kondisi vadose dan epifreatik, sedangkan sumuran membentuk kondisi vadose.
Gua merupakan ruang alamiah yang dapat dimasuki oleh manusia. Gua memiliki kenampakan berupa lorong vertikal, horizontal, maupun kedua lorong tersebut. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola yang terbentuk dari lorong vertikal dan ruangan dari gua-gua karst di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan dan analisis data sekunder. Pengukuran dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambaran dari gua tersebut dilihat dari peta. Hasil kajian menunjukkan kedalaman lorong vertikal di Kabupaten Malang bervariasi berkisar antara 4,33 - 33,77 m, berupa singlepits maupun multipits. Selain itu, lorong vertikal di Kabupaten Malang memiliki beberapa tipe yaitu, shaft dengan single atau multipits, chimney, dan canyon. Kondisi lorong vertikal di Kabupaten Malang diakibatkan oleh proses pengangkatan yang terjadi pada masa lampau dan diikuti dengan perubahan muka air tanah yang ada di daerah tersebut. Pada bentukan chamber di masing-masing gua, menunjukkan ceruk memiliki persentase chamber yang tinggi, mengingat lorong yang terbentuk memiliki panjang lorong yang pendek. Sistem lorong gua yang membentuk volume chamber yang besar terlihat adanya runtuhan dan pertemuan sungai bawah tanah. Pada kondisi lorong vertikal memiliki nilai volume chamber yang kecil. Proses terbentuknya chamber pada wilayah kajian berada pada kondisi vadose dan epifreatik, kondisi ini terjadi dari beberapa proses yang terjadi di dalam gua, baik proses struktural, hidrologis, maupun runtuhan yang hingga saat ini masih terjadi. Terjadinya runtuhan gua mengakibatkan adanya subsidence yang menyebabkan tereksposnya lorong gua ke permukaan.
Geography learning process can be done both indoor and outdoor. Geography learning can provide new findings/ concepts from a natural phenomenon which exists in the field. In order to build an understanding, concept, and even findings; geographer can utilize fieldwork-based geography learning. It is necessary to have a framework that explains the existence of the study location. The purpose of this study is to give space or scope for geography learning which emphasizes fieldwork-based learning in natural laboratories using a smartphone in data collection. The method used is a field survey conducted by determining the location points that will be used as access in field-based geography learning, with a landscape and social approach. After that, it is processed to get routes and learning areas that are ready with smartphones. Furthermore, it is applied to students to carry out field-based learning using smartphones. The result of this study shows some areas that can be used as fieldwork by using a smartphone during a field survey. There are 15 spots recorded on smartphone that can be used as geography learning fieldwork. Learners can do observation, measurements, interview about natural and social landscape in these areas. Fieldwork-based learning in Sumbermanjing Wetan has its estimation in leaning based on the aims. Besides, things like funding, licensing, and the security of the learning areas should be paid attention, in order to reach the learning outcome. It is also need a preliminary survey or observation to be able to estimate fieldwork leaning areas in Sumbermanjing Wetan district.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.