Tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline terhadap motivasi belajar dan hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Quasi Ekseperimen dengan desain Pretest Postest Nonequivalent Control Group Desain. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa sebagai kelas kontrol di SDN Gubeng I/204 Surabaya. Berdasarkan analisis data motivasi belajar siswa kelas eksperimen mengalami kenaikan 60% dari pada kelas kontrol, begitu juga hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang mengalami kenaikan 70% menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline dibanding kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional tanpa penggunaan media pembelajaran. Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storylineterhadap motivasi belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD.
Educational Forest is place for the public, especially students and researchers to study the interrelationship between the components of the forest ecosystem. Information on the types of trees is one of the basic information for education and the development and management of educational forest. This study is performed to fill a gap where information regarding biodiversity in Educational Forest of Tahura Wan Abdul Rahman is lacking. Sampling intensity used was 0.12% of the 1,143 ha forest area of education, so that is an area of 1.37 ha sample plots. Sample plot consisted of 10 plots in the sub-blok protected and 24 plots in sub-blok social forestry. It was found that 60 tree species were registered, which comprised of 41 species of trees scattered in the sub-blok protected and 19 species in sub-blok social forestry. Diversity Index in the sub-blok protected was 1.45 and is dominated by the kind of Kenari (Canarium commune) with 26.98% of Key Value Index. Diversity Index in the sub-blok social forestry was 1.09 and is dominated by Durian (Durio zibethinus) with 67.28% of Key Value Index.
Latar Belakang: Monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan untuk penyedap makanan. MSG mempunyai kandungan senyawa kimia seperti 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air. Food Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa MSG dapat dikonsumsi sebanyak 120 mg/KgBb atau 9,6 g/hari pada manusia dengan berat badan 70 kg. Penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hepar. Daun kemangi mempunyai kemampuan untuk melindungi membran sel dengan cara menurunkan pengaruh radikal bebas terhadap lipidperoksidase. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi dapat terhadap kadar SGOT dan SGPT pada pada tikus putih galur wistar (Rattus Norvegicus) yang diinduksi MSG. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test randomized controlled group design menggunakan 25 tikus yang terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu A sebagai kontrol negatif (K-), B sebagai kontrol positif (K+), C sebagai perlakuan 1 (P1), D sebagai perlakuan 2 (P2), E sebagai perlakuan 3 (P3). dosis MSG 7 gr/KgBB selama 14 hari dan dilanjutkan dengan ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 87,5 mg/kgBB, 175 mg/kgBB dan 350 mg/kgBB diberikan selama 10 hari. Data dianalisis menggunakan analisis One Way Anova. Hasil: Pemberian ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 350 mg/kgBB dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT tikus yang diinduksi MSG dengan dosis 7 gr/kgBB. Rerata kadar SGOT pada penelitian dengan dosis 350 mg/kgBB memiliki efek penurunan yang terbaik yaitu dengan rata-rata 75.00 ± (15.330) dan nilai P 0.096. Nilai rerata kadar SGPT kelompok dengan dosis 350 mg/kgBB memiliki efek penurunan yang terbaik yaitu dengan rata-rata nilai P 0.074 Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kemangi menghambat peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi MSG, tetapi yang secara statistik tidak signifikan
Penelitian ini berjudul “Strategi Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi, mengetahui dan menganalisis tingkat spesialisasi dan lokalisasi komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi serta Rekomendasi strategi pengembangan komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi, Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Komoditi kelapa sawit berdasarkan luas dan produksi merupakan komoditi unggulan, sedangkan berdasarkan tenaga kerja komoditi kelapa sawit tidak menjadi komoditi unggulan dan berdasarkan hasil perhitungan daya saing komoditi kelapa sawit Provinsi Jambi dibawah rata-rata. Hasil perhitungan LI komoditi kelapa sawit Provinsi Jambi dapat diinterprestasikan dapat diinterprestasikan bahwa tingkat persebaran komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi penyebaran sektor relatif tidak seimbang dan terkonsentrasi di beberapa tempat tertentudan hasil perhitungan SI Provinsi Jambi tahun 2013-2017 terdapat spesialisasi komoditi kelapa sawit dan setiap kabupaten memiliki kontribusi positif terhadap perkebunan di Provinsi Jambi. Hasil analisis SWOT komoditi kelapa sawit, maka diperoleh : Kekuatan : Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi merupakan komoditas unggulan dimana Provinsi Jambi merupakan salah satu sentra produksi kelapa sawit, tersedianya lahan yang cukup luas karena karakter lahan pertanian provinsi Jambi cocok untuk tanaman perkebunan khususnya kelapa sawit, Provinsi Jambi merupakan provinsi spesialisasi komoditas kelapa sawit dengan lokasi yang cenderung teraglomerasi dan dukungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam bentuk kebijakan dan program.. Kelemahan : tidak optimalnya penyerapan tenaga kerja komoditas perkebunan kelapa sawit, rendahnya produktifitas dari komoditi perkebuan kelapa sawit, rendahnya daya tarik dan daya dukung investasi. Selain itu juga isu deforestasi dan konflik sosial karena terdapat distorsi tata kelola dan implementasi peraturan dan nilai tambah dan diversifikasi produk yang dihasilkan belum optimal masih didominasi minyak sawit mentah dan produk turunan sederhana (Olein dan stearin) dan ekspor minyak sawit masih banyak pada produk hulu. Peluang : Perubahan pangsa produksi 4 (empat) minyak nabati utama dunia, penerapan kebijakan Pemerintah China program B5 dan kemampuan Pemerintah India hanya bisa memenuhi kebutuhannya sebesar 30 persen minyak nabatinya, penetapan kebijakan mandatori biodiesel di Indonesia hingga mencapai B-30 pada tahun 2025 mendatang dan Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dalam mengembangkan industri hulu dan hilirisasi kelapa sawit nasional. Ancaman : Kebijakan luar negeri dalam membatasi impor CPO dan produk turunannya dari Indonesia, isu adanya anggapan bahwa pemerintah daerah melakukan politisasi perizinan, sehingga izin pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak terkendali, kenaikkan bea masuk atas CPO dari sebesar 7,5 persen menjadi 15 persen, serta kenaikan pajak impor RPO (refined palm oil) dari 15 persen menjadi 25 persen dan fluktuasi harga bagi petani dan pelaku usaha karena industri kelapa sawit di Provinsi Jambi masih didominasi minyak sawit mentah dan produk turunan sederhana dan ekspor minyak sawit masih banyak pada produk hulu.
Tujuan Penelitian ini adalah mengembangkan model model aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Menengah Atas; mengkaji kelayakan model aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Menengah Atas; mengkaji efektivitas model aktivitas fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Menengah Atas. Desain penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Uji efektvitas dilakukan di SMA Negeri 1 Balapulang dengan sampel berjumlah 20 peserta didik yang diambil secara random sampling. Instrumen untuk menguji efektivitas dalam penelitian ini menggunakan tes kesegaran jasmani dari pusat kesegaran jasmani dan rekreasi tahun 2010 untuk anak umur 16-19 tahun. Uji efektifitas menggunakan pre-test dan posttest. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Teknik pengumpulan data pengembangan produk saat validasi ahli menggunakan teknik Delphi. Teknik pengumpulan data uji coba di lapangan (skala kecil dan skala besar) menggunakan angket. Analisis data menggunakan aplikasi software SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Model pengembangan menggunakan metode ADDIE, yang meliputi lima langkah yaitu tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, uji efektivitas produk; Model aktivitas fisik selama pandemi bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas layak digunakan sebagai panduan aktivitas fisik yang tepat selama pandemi. Penilaian ahli materi rata-rata yaitu sebesar 88,33%, masuk dalam kategori sangat baik. Penilaian ahli media rata-rata sebesar 90,63%, masuk dalam kategori sangat baik; Uji efektivitas menunjukkan bahwa kebugaran jasmani meningkat setelah menggunakan model aktivitas fisik dengan p < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model aktivitas fisik selama pandemi bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas efektif terhadap kebugaran jasmani peserta didik. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kebugaran Jasmani, Model, Siswa Sekolah Menengah Atas
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.