Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah instrumen tes dan wawancara. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis (TKBRM), kemudian diwawancara untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa, masing-masing perwakilan dari subjek S-6 yang berkemampuan tinggi, S-17 yang berkemampuan sedang, dan S-5 yang berkemampuan rendah. Hasil penelitian berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga sebagai berikut : 1) subjek S-6 memperoleh nilai 88,9 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan tepat dan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh tetapi mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban yang diperoleh, 2) subjek S-17 memperoleh nilai 66,7 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban, 3) subjek S-11 memperoleh nilai 22,2 dalam berpikir reflektif hanya mampu menuliskan rumus yang digunakan tetapi tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar dan lengkap, subjek tidak mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan open-ended dan inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan representasi multipel matematis. Penelitian ini juga mendeskripsikan perbedaan keefektifan pendekatan open-ended dan inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan representasi multipel matematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yang terdiri atas dua kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota Ternate. Untuk mengetahui keefektifan pendekatan open-ended dan inkuiri terbimbing pada variabel kemampuan pemecahan masalah dan representasi multipel matematis digunakan uji one samples t-test. Selanjutnya dilakukan uji Mancova untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara kedua kelompok, dan dilanjutkan dengan uji lanjut yaitu uji Fisher Hayter untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan open-ended dan inkuiri terbimbing efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah dan representasi multipel matematis siswa. Selain itu, hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended tidak lebih efektif dari pendekatan inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis dan pendekatan open-ended lebih efektif dari pendekatan inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan representasi multipel matematis.
Pesantren have been the initiators of institutions that provide religious education, especially Islam in the archipelago, especially when Islamic da'wah developed in the 13th century. The distinctive pattern of education with the presence of a mosque, a kiai, books, lodges, and students makes it the only original education in the archipelago. The advantage of pesantren compared to other educational institutions is its emphasis on the education of noble moral character compared to the cognitive side. This paper employed the library research method. The data were collected by analyzing/exploring some journals, books, both printed and electronic documents, and other source information that relates to the research. Pesantren have their strategies and methods when dealing with human moral education. Not only as an institution for producing virtuous people, but Islamic boarding schools also have an important role in the social dimension of society and even become a cadre institution for future leaders as a consequence of their regular forging and training for santri regarding superior individual personalities. However, currently, the capability of pesantren with its success in educating moral character is being tested in the era of high technology development known as the Industrial Revolution 4.0. A term that describes the characteristics and characteristics of the community or generation in it which is certainly different from previous generations.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.