Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pretest-postest design. Tujuan penelitian ini adalah: a) untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw b) untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa c) untuk mengetahui soft skills matematis siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Kota Ternate, dengan sampel penelitian yang digunakan adalah sampel populasi karena populasi jumlahnya kurang dari 100 maka populasi secara keseluruhan dijadikan sampel dimana kelas VIII A sebagai kelas eksperimen sebanyak 22 siswa dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol sebanyak 22 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan angket soft skills siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memeperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripa siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; 2) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematis siswa terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; 3) soft skills siswa: a) aspek kreatifitas kategori baik; b) aspek bekerja sama dalam kelompok kategori sedang; c) aspek kejujuran/disiplin kategori sedang; d) aspek kemandirian belajar kategori sedang; e) aspek bertanggung jawab kategori baik.
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pendekatan Problem Based-Learning (PBL) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan Posttest-Only Design. Subjek penelitian adalah 36 siswa Kelas VII di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Ternate. Siswa dikelompokkan berdasarkan kelas kontrol (pembelajaran konvensional) dan kelas eksperimen (pembelajaran berbasis masalah/PBL). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan awal matematis dan komunikasi matematis. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Two Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang konsep segitiga masih belum mendalam. Analisis data secara statistik menunjukkan bahwa pembelajaran PBL tidak berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (p = 0,370) dan kemampuan komunikasi matematis siswa juga tidak dipengaruhi oleh kemampuan awal matematis (p = 0,732). Kata kunci: Problem Based-Learning, kemampuan komunikasi matematis, geometri ABSTRACTThe purpose of this study was to assess the effect of Problem-Based Learning (PBL) approach on students' mathematical communication ability. The method used was quasi-experimental research with Posttest-Only Design. The subjects were 36 seventh grade students in one of Junior High Schools in Ternate. Students were grouped as control class (conventional learning) and experimental class (Problem Based-Learning / PBL). Research instruments were initial mathematical ability and mathematical communication test. The data was analyzed using Two Way ANOVA. Results showed that students' understanding of triangle concept was still not deep. Statistical analysis of the collected data showed that PBL effect on students' mathematical communication ability was insignificant (p = 0.370). Result also indicated that initial mathematical ability also has an insignificant effect on mathematical communication ability (p = 0.732).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah instrumen tes dan wawancara. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis (TKBRM), kemudian diwawancara untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa, masing-masing perwakilan dari subjek S-6 yang berkemampuan tinggi, S-17 yang berkemampuan sedang, dan S-5 yang berkemampuan rendah. Hasil penelitian berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga sebagai berikut : 1) subjek S-6 memperoleh nilai 88,9 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan tepat dan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh tetapi mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban yang diperoleh, 2) subjek S-17 memperoleh nilai 66,7 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban, 3) subjek S-11 memperoleh nilai 22,2 dalam berpikir reflektif hanya mampu menuliskan rumus yang digunakan tetapi tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar dan lengkap, subjek tidak mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban.
Artikel ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan media video tutorial model-model pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil uji kelayakan media video tutorial model pembelajaran berbasis masalah pada materi kalor dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Data dikumpulkan melalui teknik non tes dengan instrumen lembar validasi yang dikemas dalam bentuk angket tertutup yang ditujukan untuk ahli materi fisika, ahli media pembelajaran, ahli pedagogik dan guru-guru fisika. Teknik ananlisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil uji kelayakan media menurut ahli materi fisika dikategorikan sangat baik (81,9%), menurut ahli media pembelajaran dikategorikan sangat baik (85,2%), menurut ahli pedagogik dikategorikan sangat baik (90,02%), menurut guru fisika untuk aspek desain media dan keterlaksanaan sintaks model pembelajaran berbasis masalah dikaterorikan baik dengan besar persentase masing-masing sebesar 74,6% dan 73,8%. Berdasarkan hasil uji validasi disimpulkan media video tutorial model pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan telah layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Kata Kunci: Media, Video Tutorial, Model Pembelajaran Berbasis Masalah
The purpose of this study is to determine the students' mathematical representation ability after applying the Problem Based Learning model, to find out the increase in students' mathematical representation abilities after the problem based learning model was applied to the Pythagorean theorem material and to know that the application of the problem based learning model could improve students' mathematical representation skills on the Pythagorean theorem material. . The design of this research is experimental design with one group pretest posttest model by making 20 students of SMP 7 Ternate City as the sample. Pretest and posttest instruments were used that had met the validity and reliability to obtain data on students' mathematical representation abilities. The analysis test requirements were carried out with the normality test. Data analysis of students' mathematical representation abilities before and after learning with a problem based learning model was carried out descriptively and inferentially. The results showed that: (1) The mathematical representation ability of SMP 7 Ternate City students after applying the Problem Based Learning model to the Pythagorean Theorem material obtained 4 students with satisfactory qualifications, 2 students with sufficient qualifications; 2 students on less qualifications and 12 students on failed qualifications. ( 2) Improved mathematical representation ability of SMP 7 Ternate City students after applying the Problem Based Learning model to the Pythagorean theorem material in moderate interpretation; and (3) The application of the problem based learning model can improve the mathematical representation ability of the students of SMP Negeri 7 Ternate City on the Pythagorean Theorem material.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.