2016
DOI: 10.33387/dpi.v3i2.136
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Soft Skill Matematis Siswa Sma

Abstract: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pretest-postest design. Tujuan penelitian ini adalah: a) untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw b) untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa c) untuk mengetahui soft skills matematis siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian adalah siswa kelas … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

1
3
0
6

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
1
3
0
6
Order By: Relevance
“…Likewise, they get the Cooperative learning model to discover students' mathematical creative thinking. The creative thinking abilities of high school students on Maluku Island, with a sample of less than 30 who received the Cooperative learning model, were better than students who received the conventional learning model (Nur & Abdullah, 2014). Likewise, research by Yusra et al (2021) shows that the Cooperative learning model provides more influential results on the creative thinking abilities of junior high school students on the island of Sumatra with a larger sample of 30 compared to the conventional learning model.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 94%
See 1 more Smart Citation
“…Likewise, they get the Cooperative learning model to discover students' mathematical creative thinking. The creative thinking abilities of high school students on Maluku Island, with a sample of less than 30 who received the Cooperative learning model, were better than students who received the conventional learning model (Nur & Abdullah, 2014). Likewise, research by Yusra et al (2021) shows that the Cooperative learning model provides more influential results on the creative thinking abilities of junior high school students on the island of Sumatra with a larger sample of 30 compared to the conventional learning model.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 94%
“…However, the results of other studies show conflict with the results of previous studies regarding the effect of cooperative learning models on mathematical critical thinking skills. The results of research conducted by Ansari et al (2020) state that junior high school students on Sulawesi Island, with a sample of less than 30 who are taught using conventional learning models, have a more significant influence on mathematical critical thinking skills compared to the cooperative model.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…(strategi belajar berfikir kreatif : 76 -104). Selain itu ada juga model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) yang dapat meningkatkan berpikir kreatif peserta didik sebagaimana hasil penelitian Iyan Rosita Dewi Nur (2016), dengan menggunakan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) kemampuan berpikir matematis siswa lebih baik daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran kooperatif tipe make and match juga merupakan model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap kreatifitas belajar peserta didik, seperti yang dijelaskan dalam hasil penelitian Ismi Zakiyah dan Hadi Kusmanto (2017), bahwa kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran matematika mendapatkan kategori baik dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make and match.…”
Section: Pengembangan Kreatifitas Peserta Didikunclassified
“…Sehubungan dengan rendahnya kemampuan berpikir kritis, sekolah yang mengajarkan siswanya berpikir kritis masih sangat minim, guru masih senang mengajar dengan pola pembelajaran konvensional dan sedikit sekali melihat peluang-peluang untuk melakukan kegiatan yang lebih inovatif. Hal ini sejalan dengan pendapat (Nur & Abdullah, 2016) menyatakan bahwa guru kesulitan menanamkan konsep matematika kepada siswa. Banyak siswa dapat menyebutkan definisi jajargenjang, tetapi bila kepada mereka diberikan satu persegipanjang dan ditanyakan apakah persegipanjang itu jajargenjang?…”
unclassified
“…Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut adalah model pembelajaran guided teaching. Dalam model pembelajaran guided teaching, siswa dibiasakan untuk berpikir kritis, menganalisis, dan menyelesaikan suatu permasalahan yang belum mereka ketahui dengan berdiskusi untuk menggabungkan pemahaman yang mereka miliki dan menghasilkan suatu kesimpulan (Nur & Abdullah, 2016). Siswa bukan hanya sekedar menjadi pendengar pasif atas apa yang disampaikan guru tetapi guru benarbenar mengarahkan suasana pembelajaran agar siswa benar-benar ikut menikmati pembelajaran.…”
unclassified