Abstrak. Klitih adalah sebuah perilaku mencederai oran lain yang dilakukan seseorang di malam hari dengan maksud sengaja ataupun tidak sengaja. Beberapa Terakhir ini kasus Klitih di Yogyakarta meningkat derastis dengan hampir rata-rat pelaku masih usia sekolah dan di bawah umur. Penelitian ini dilaksanaan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi sosial remaja, dengan jumlah subjek sebanyak 3orang. Penelitian ini adalah kualitatif Studi Kasus yang bertujuan untuk untuk mengungkap menggali lebih dalam pada kasus tertentu dan menjelaskannya secara detail dan ilmiah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Latar belakang orang tua, Keluarga bermasalah, Hubungan dengan kelompok, Hubungan dengan lingkungan, dan Karakter Individu sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku klitih. Sedangkan yang menjadi faktor determinasi perilaku klitih adalah Konformitas dengan teman kelompok. Sehingga klitih hanyalah sebuah sarana bagi sang anak agar ia bisa mendapatkan kembali perhatian orang tua dan bisa juga melampiaskan emosi.Kata kunci : Agresi, konformitas, kelompok sebaya, Klitih
The textile industry in Indonesia has increased since the 1980s. From the non-oil and gas sector, the textile industry is the government's largest source of income. In addition to its impressive growth, about 10-15% of the used textile dyestuff is wasted at the dyeing process can exceed the maximum Chemical Oxygen Demand level of 150 mg/L. Synthetic dyes contain carcinogenic ingredients that can harm the environment and aquatic biota. The alternative for handling the dye waste is the adsorption method using bio adsorbent from a mixture of chicken eggshells and rice husk ash. Both have the potential to be used as adsorbents because they have an active site, abundant amounts, and are economical. This study was to determine the effect of the process variables of the adsorbent mass ratio, contact time, and pH on the adsorption capacity of methylene blue using a mixture of eggshells and rice husk ash with the UV-Vis Spectrophotometer analysis method. The results showed that the optimal conditions for the adsorption of 20 ppm methylene blue were 0.2:0.8 gram of adsorbent ratio, 80 minutes, and pH of 3. The adsorption capacity obtained was 98.817%, reduced the methylene blue concentration to 0.237 ppm.
The use of bleaching agent has increased as the result of increasing of paper consumption. The conventional bleaching agent that commonly used is material containing of chlorine. This material is not environmentally friendly and should be replaced by environmentally benign chemical, such as H2O2. About 40 gram of dry Akasia pulp was mixed with 600 ml of distilled water was put into plastic bag heated in a water bath. When the temperature reached 630C, a solution of 4 % of H2O2 and distilled water was added to obtain 5 % consistency. This mixture was put into water bath and was heated for 2 hours. The same procedure was conducted with various concentration of H2O2, time and pH. At the end of the process, the pulp was dewatered and washed. The filtrate obtained from the initial dewatering was used to determine the residual of H2O2. The pulp was analyzed to determine brightness, fiber strength and kappa number. The maximum achievement of brightness was 62,1 % ISO, 6.86 of kappa number and 1.02 kg/15 mm of fiber strength, which are reached at16 % of the use of H2O2, pH 11 and 5 hours of bleaching time. This achievement is similar to bleaching result by the additional of 4% H2O2. Inefficient usage of H2O2 was caused by some metal ions in the pulp which facilitate the decomposition of H2O2 to produce oxygen and water which has not effect on increasing the brightness. To improve the bleach ability of H2O2, initial treatment to remove metal ions from pulp should be done. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kertas, kebutuhan bahan pemutih juga mengalami kenaikan. Saat ini bahan pemutih yang banyak digunakan adalah senyawa yang mengandung khlor. Senyawa ini sangat tidak ramah lingkungan, oleh karena itu, perlu dicari bahan yang ramah lingkungan untuk menggantikannya. Salah satunya adalah hidrogen peroksida. Pulp dari pohon akasia sebanyak 40 gram kering dicampur dengan 600 ml aquadest dimasukkan dalam kantung plastik dipanaskan dalam water bath. Setelah suhu mencapai 630C, kantung plastik diambil kemudian ditambah hidrogen peroksida sebanyak 4% dari pulp kering dan aquadest sehingga mencapai konsistensi 5%. Campuran dimasukkan kedalam water bath untuk dipanaskan lebih lanjut hingga 2 jam. Hal yang sama dilakukan pada berbagai kadar hidrogen peroksida, waktu dan pH. Pada akhir proses, pulp dipisahkan dengan filtratnya dan dicuci dengan aquades. Filtrat yang diperoleh dianalisa sisa hidrogen peroksidanya. Pulp yang diperoleh dianalisa derajat putih, kekuatan serat serta bilangan kappanya. Maksimum derajat putih yang bisa dicapai adalah 62,1% ISO, bilangan kappa 6,86 dan fiber strength 1,02 kg/15mm yang dicapai pada pemakaian H2O2 16%, pH 11 selama 5 jam. Pencapaian ini hampir sama dengan hasil yang dicapai ketika penambahan H2O2 4%. Ketidak efektifan pemakaian H2O2 disini disebabkan oleh adanya beberapa metal ion yang ada di dalam pulp yang bertindak sebagai katalisator terjadinya reaksi dekomposisi dari H2O2 membentuk oksigen dan air yang tidak efektif dalam memberikan efek terhadap proses pemutihan. Untuk meningkatkan bleach ability dari hydrogen peroksida, perlu dilakukan treatment awal untuk mengeluarkan metal ion dari pulp.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.