<p>Tape is one of the products of fermentation. Of the agreement MUI, foods and beverages containing alcohol should not exceed 1%, so the food / drinks that contain high levels of alcohol exceeding 1% are included in the category of haram for consumption. This study aimed to determine the effect of fermentation time on ethanol content of cassava (<em>Monihotutilissima Pohl</em>) tapai. The method that is used to separate the two or more component of volatile and non volatile from tapai is called distillation while to analyze an ethanol level used gas chromatography (GC) method. To examine the data which differentiate the base concentration of alcohol (%) in cassava tapai since fermentation</p><p>process which were analyzed by variants analysis (ANOVA). In the next experiment, if there was different significant result, then continued by the test of BNT which the level for about 1%.</p>The samples of cassava (<em>Monihot utilissima Pohl</em>) tapai fermented for about 24, 48, 72, 96 and 120 hours. Those tapai were mashed and added the aquades. The mixed materials were distillated, then entered into the bottle and considered as gram unit. The considered distillations were being analyzed used gas chromatography (GC) method.The result of the research showed that there is the influence of long fermentation to ethanol level’s of cassava (Manihot utilissima Phol) tapai. The level of cassava ethanol was 0.844%, 2.182%, 4.904%, 6.334% and 11.811%. The long fermentation was for about 120 hours and it was an indeed influence (p < 0,01) to the level of cassava’s ethanol among the period of long fermentation.
ABSTRAK Pemurnian minyak goreng bekas dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu despicing
<p>Pengujian aktivitas antioksidan dan identifikasi senyawa aktif ekstrak alga merah <em>Eucheuma spinosum </em>telah dilakukan. Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol. Pemisahan metabolitnya dilakukan dengan proses hidrolisis dengan HCl 2 N, dilanjutkan dengan ekstraksi partisi menggunakan pelarut 1-butanol, etilasetat, kloroform, petroleum eterdan n-heksana. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan menentukan nilai EC<sub>50. </sub>Aktivitas antioksidan tertinggi pada fraksi petroleum eter, diikut ioleh fraksi kloroform, metanol, etilasetat, 1-butanol dan n-heksanadengan nilai EC<sub>50 </sub>masing-masing 12,65 ppm, 19,23 ppm, 22,13 ppm, 41,94 ppm, 73,02 ppm dan 80,32 ppm. Kandungan golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak petroleum eter adalah flavonoid, triterpenoid, alkaloid dan asam askorbat.</p>
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data profil fitokimia dan data bioktivitas antifungi ekstrak MeOH, fraksi n-heksana, fraksi CHCl 3 dan fraksi EtOAc daun laban (Vitex pinnata L.) asal pantai Pangandaran terhadap fungi Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes. Ekstraksi daun laban dilakukan dengan metode maserasi dan partisi bertingkat. Uji fitokimia dilakukan melalui uji profil fitokimia dan pengamatan KLT terhadap ekstrak MeOH, fraksi n-heksana, fraksi CHCl 3 , fraksi EtOAc. Dari hasil uji fitokimia dan identifikasi golongan senyawa dengan KLT diperoleh informasi bahwa ekstrak MeOH daun laban mengandung metabolit sekunder golongan flavonoid, fenolik, steroid dan terpenoid. Fraksi n-heksana mengandung metabolit sekunder golongan steroid. Fraksi CHCl 3 mengandung metabolit sekunder golongan flavonoid, fenolik dan steroid. Sedangkan fraksi EtOAc mengandung metabolit sekunder golongan fenolik dan terpenoid. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi dan dilusi agar. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan nilai DDH dan KHM terbaik dimiliki oleh fraksi EtOAc dengan nilai DDH rata-rata mencapai 15,5 mm pada konsentrasi 50% dan nilai KHM sebesar 3,1% terhadap Trichophyton mentagrophytes. Diduga metabolit sekunder golongan terpenoid berperan penting dalam aktivitas antifungi pada ekstrak EtOAc terhadap Trichophyton mentagrophytes. Abstract The objective of this research are to obtain phytochemical profile data and antifungal bioactivity data from MeOH extract, n-hexane fraction, CHCl 3 fraction and EtOAc fraction of Laban leaves (Vitex pinnata L.) from Pangandaran beach to against Trichophyton mentagrophytes and Candida albicans. Laban leaves extraction is done by maceration method and multilevel partitioning. Phytochemical test is done through testing and screening of phytochemistry profile by TLC to the MeOH extract, n-hexane fraction, CHCl 3 fraction and EtOAc fraction. The results and identification of phytochemical classes compounds with TLC obtained information that the MeOH extract of laban leaves containing secondary metabolites such as flavonoids, phenolics, steroids and terpenoids. N-hexane fraction containing secondary metabolites steroids. CHCl 3 fractions containing secondary metabolites such as flavonoids, phenolics and steroids. EtOAc fraction containing secondary metabolites such as phenolics and terpenoids. Antifungal activity test was taken by diffusion and dilution methods. Antifungal activity test results showed the best MIC and DDH value owned by EtOAc fraction with DDH values averaged 15.5 mm at a concentration of 50% and the MIC values of 3.1% against Trichophyton mentagrophytes. Classes of terpenoid secondary metabolites was expected have a role to antifungal activity against Trichophyton mentagrophytes in EtOAc extract.
<p>Chlorella sp. merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan, sebagaimana Firman Allah Swt. dalam al-Quran surat asy Syu’ara ayat 7. Chlorella sp. termasuk dalam spesies mikroalga dari kelompok Chlorophyta yang mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan seperti flavonoid, tanin, senyawa fenolik, terpenoid, klorofil dan karotenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan dan golongan senyawa aktif dari Chlorella sp. yang ditumbuhkan dalam Medium Ekstrak Tauge (MET).</p><p>Chlorella sp. dikultivasi dalam MET 4 % dan pemanenan dilakukan pada hari ke-10. Ekstraksi Chlorella sp. dilakukan dengan metode maserasi menggunakan dua variasi pelarut yaitu metanol dan etil asetat. Aktivitas antioksidan ekstrak kasar Chlorella sp. dilakukan dengan uji DPPH secara spektrofotometri sinar tampak. Identifikasi golongan senyawa aktif dilakukan dengan menggunakan uji reagen secara kualitatif yang meliputi alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin, dan asam askorbat.</p><p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan sel tertinggi (4,6 x 105 sel/mL) saat kultivasi Chlorella sp. dalam MET terjadi pada hari ke-10. Rendemen dari ekstrak metanol dan ekstrak etil asetat Chlorellasp. berturut-turut adalah 7,001 % dan 3,673 %. Ekstrak metanol Chlorella sp. mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai EC50 sebesar 18,610 ppm, begitu juga dengan ekstrak etil asetat yang mempuyai nilai EC50 sebesar 27,320 ppm. Hasil identifikasi golongan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak kasar Chlorella sp. menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung steroid, tanin dan asam askorbat, sedangkan ekstrak etil asetat mengandung tanin dan asam askorbat.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.