This article aims to find out the meaning and meaning, basis, objectives, and position of PAI in the national education system. The research method in this writing uses qualitative methods, namely by means of library research, searching and collecting from various relevant sources. The results of this study indicate that Islamic Religious Education is one of the important subjects in educating the nation's children and forming noble character through religious values that are instilled in children every day. The position of Islamic Religious Education in the National Education system is that religious education is a basic, secondary and higher education that prepares students to be able to carry out roles that require mastery of knowledge about religious teachings or become experts in religious knowledge. Keywords: understanding, foundation, and purpose of PAI, national education
Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran Islam yang bermuatan karakter. Islam adalah agama yang kaya akan nilai. Islam juga dijadikan basis rujukan dalam pendidikan karakter. Maka dapat dikatakan bahwa ketika umat Islam patuh dan taat terhadap ajarannya maka umat Islam tersebut adalah umat yang berkarakter, Masyarakat Muslim yang berkarakter adalah masyarakat taat agama yang menjadikan dunia seagai alat untuk mengumpulkan perbekalan akhirat. Pendidikan karakter pada umumnya memiliki tujuan besar yaitu mencapai akhlaqul karimah yang bersumber keada Al-Qur’an dan Hadits. Dalam pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Hadist, materi pendidikan secara garis besar dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi nilai akhlah yaitu akhlak terhadap Allah Swt. Akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap alam semesta. Beberapa karakter utama yang melandasi karakter-karakter baik lainnya yang terdapat dalam Al-Qur’an yaitu : a) tabah dan pantang menyerah, didalamnya meliputi sabar, baik sabar scara pasif maupun sabar secara aktif, b) konsisten (istiqomah) yang konsekwensinya tidak mengikuti hawa nafsu, baik yang muncul dalam dirinya, maupun keinginan buruk orang, c) Integritas yang dibangun dari disiplin diri, disiplin untuk jujur, adil sebagaimana mestinya di setiap situasi, d) profesionalisme yang melhirkan mentalitas mutu, mentalitas altruistik, mentalitas pembelajar, dan mentalitas etis.
Hakikatnya manusia memiliki Potensi, menurut pendidikan Islam adalah manusia telah dibekali dengan potensi dasar berupa jasmani (pendengaran, penglihatan), akal, ruh yang masih perlu pengembangan untuk bekal hidupnya semenjak kelahirannya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh lingkungan keluarga masyarakat, sekolah. Proses pengembangan ini akan berlangsung seumur hidup dan bertujuan untuk menghambakan diri kepada Allah SWT. Jadi potensi dasar tersebut dipengaruhi oleh lingkungan (faktor eksternal). Dalam proses pengembangan potensi pendidikan Islam juga meletakkan prinsip kebebasan dan demokrasi yang memungkinkan manusia untuk berkreasi mengembangkan potensinya, akan tetapi kebebasan ini terikat dengan norma atau aturan yang berlaku di lingkungan masyarakatnya dan norma agama.
Integrity is one competency that civil servants must have. In this Covid-19 pandemic, civil servants’ integrity becomes an observable focus. The Work from Home (WFH) system may highly change the way how they work at home. The research aims at scrutinizing integrity inferences of civil servants during the pandemic. WhatsApp, as an application used by them to communicate, has become a significant medium to observe the patterns. Netnography method is used to observe civil servants’ community behavior on social media. From the inferences observation, it is discovered that they have demonstrated forms of integrity, such as responsibility and professionalism. The civil servants are also getting more solid, helping, and relying on each other. When conflict occurs, they will retain the right principle. On the other hand, some would balance the situation. Consistency and discipline sensed from how civil servants perceiving all-online-formats. To sum up, performing online duties during Work from Home (WFH) has shown forms of integrity among civil servants. ABSTRAKIntegritas merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang ASN. Dalam situasi pandemi Covid-19, integritas ASN menjadi sebuah fokus yang patut diobservasi. Sistem Work from Home (WFH) mau tidak mau mengubah cara kerja seorang ASN ketika berada di rumah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengamati inferensi integritas ASN selama pandemi. WhatsApp, sebagai aplikasi yang digunakan para ASN untuk berkomunikasi menjadi media yang signifikan dalam mengamati pola-pola integritas tersebut. Metode netnografi digunakan untuk mengamati perilaku komunitas ASN pada media sosial. Dalam pengamatan inferensinya, ditemukan bahwa ASN telah menunjukkan bentuk-bentuk integritas seperti, tanggungjawab dan profesionalisme. Para ASN juga semakin solid, saling membantu, dan mengandalkan satu sama lain. Setiap sebuah konflik terjadi, mereka akan mempertahankan prinsip yang benar. Di sisi lain, ada yang menyeimbangkan situasi. Konsistensi dan kedisiplinan juga terlihat dari bagaimana ASN memandang format serba daring. Dapat disimpulkan bahwa performa dalam menyelesaikan tugas-tugas daring menunjukkan berbagai bentuk integritas para ASN.
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa derasnya arus informasi, hiburan dan media sosial Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi manajemen pendidikan di MTs Ar Rosidiyyah Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field work research) yang meliputi aspek perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, waka kurikulum, waka sarpras dan beberapa guru. Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan tiga macam teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya penulis menganalisis dengan menggunakan model analisis interaktif Milles and Huberman, dengan alur reduksi data, penyusunan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penilitian menunjukkan bahwa : Inovasi manajemen Pendidikan di MTs Ar Rosidiyyah Bandung dilakukan dengan mengacu pada tiga tahapan, yaitu: Pertama, Inovasi pada tahap perencanaan yang di dalamnya mencakup proses goal, identifikasi masalah, penunjang dan penghambat, alternatif pemecahan masalah, alternatif pengambilan keputusan, dan evaluasi. Kedua, inovasi pada tahap pelaksanaan yang di dalamnya mencakup proses sosialisasi, poling, dan deseminasi. Ketiga, inovasi pada tahap evaluasi yang di dalamnya mencakup proses identifikasi masalah, membuat skala prioritas masalah, analisis masalah, solusi alternative, dan rencana tindak lanjut
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.