Background: Patients admitted to the intensive care unit (ICU) may face terminal illness situations, which may lead to death. In this case, the role of critical care nurses shifts from life-sustaining to end-of-life care (EOLC). Nurses’ involvement in EOLC varies between countries, even in one country due to differences in religion, culture, organization, laws, cases and patient quality. In Indonesia, research on EOLC in ICU has not been carried out.Purpose: This study aimed to explore the experiences of critical care nurses in providing EOLC.Methods: A qualitative study with a phenomenological approach was conducted. Ten critical care nurses having the experiences of caring for dying patients were recruited through a purposive sampling technique for in-depth interviews. Manual content analysis was used to identify themes.Results: The results of the study found five themes, including the challenge of communication with the family, support for the family, support for the patient, discussion and decision making, and nurses’ emotions. Conclusion: Most of EOLC provided by critical care nurses was focused on the family. They had some challenges in communication and decision making. Nurses need to get training and education about how to care for patients towards the end of life.
Hypertension is a global problem since the increasing prevalence rate occurs every year, including in Tarakan City, which topographically consists of coastal and urban societies. The increasing number of people with hypertension is related to population growth and unhealthy community behaviour. This study aimed to determine the correlation of risk factors for physical activity/sports, smoking and sodium intake with blood pressure in coastal societies in Tarakan City. This study was a cross sectional design with 150 respondents from coastal societies collected by cluster sampling, where sampling was based on a predetermined area. Univariate and bivariate data processing were undertaken using Chi Square test. The results showed that in the coastal societies of Tarakan City, there were 61 respondents (40.7%) of hypertension patients, the highest in the 36-70 year age group. There is correlation between sports activities and blood pressure in coastal communities with a p value of 0.0001. There is correlation between smoking habits and blood pressure in the coastal community of Tarakan City where the p value is 0.001. There is a correlation between salty eating habits and blood pressure in the coastal community of Tarakan City, where the p value is 0.0001.
Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan otak yang lebih parah, mengingat golden period adalah 6-10 menit. Keterlambatan serta kesalahan tindakan BHD dapat berakibat fatal bagi korban. Beberapa faktor seperti kemampuan penolong, ketersediaan peralatan serta tingkat keparahan korban menjadi kendala untuk mengatasi kondisi kegawatan pada korban. Tindakan BHD tidak hanya menjadi tanggung jawab oleh petugas kesehatan saja, tetapi juga masyarakat awam. Sebagai first responder (orang yang pertama kali menemukan korban), masyarakat awam juga harus memiliki kemampuan melakukan BHD pada fase pre hospital sebelum petugas ambulans datang. Kondisi gawat darurat dapat terjadi kapan saja, pada siapa saja dan dimana saja, tidak terkecuali pada saat perkumpulan dalam kegiatan keagamaan. Hal tersebut mendorong pengurus Komunitas Gereja Kristen di Tarakan untuk membekali anggotanya dengan pengetahuan dan juga keterampilan BHD pada masyarakat awam, karena sebagian besar anggota Komunitas Gereja Kristen di Tarakan belum pernah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang BHD di masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Komunitas Gereja Kristen di Tarakan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan juga keterampilan tindakan BHD, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri pada anggota komunitas ini untuk memberikan pertolongan jika terjadi kondisi kegawatan baik di dalam lingkungan gereja maupun lingkungan masyarakat umumnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan yang terdiri dari pemberian materi secara klasikal dan juga praktik tindakan BHD pada panthom. Evaluasi dari kegiatan ini menunjukan bahwa sebagian besar peserta mengalami peningkatan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Kondisi pasien pasca kraniotomi relatif tidak stabil, dan berpotensi mengalami komplikasi intrakranial sehingga pasien harus mendapat pemantauan ketat di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit ((ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran manajemen pencegahan tekanan intrakranial (TIK) pada pasien pasca kraniotomi di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang melibatkan 12 responden pasien pasca kraniotomi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi catatan medis pasien yang berisi karakteristik responden, status hemodinamik responden, manajemen TIK yang dilakukan, nilai pemeriksaan Glasgow Coma Scale-Pupil (GCS-P), nilai laboratorium untuk laktat, dan nilai elektrolit (natrium, kalium, dan klorida). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ketiga perawatan, pengaruh sedasi sudah menurun dan 3 responden (8,3%) sudah dalam keadaan sadar dengan nilai GCS-P E4M6Vett-P 3/3. Semua responden diberikan posisi head up 15-30 derajat, sedangkan untuk mode ventilator mekanik, positive end expiratory pressure (PEEP), fraksi oksigen, obat sedasi, analgesik. Pada hari ketiga perawatan, sebagian besar responden sudah mengalami peningkatan ke arah perbaikan. Manajemen pencegahan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien pasca kraniotomi akibat cedera otak traumatik pada pasien di ICU sesuai dengan pedoman Brain Trauma Foundation Guideline tahun 2016. Hanya saja untuk pengukuran tekanan intrakranial pada semua pasien belum dilakukan baik secara non-invasif maupun invasif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.