Latar Belakang: Kearifan lokal bidang kesehatan merupakan suatu keunggulan dari bangsa Indonesia yang setiap etnis yang ada memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dan kearifan lokal yang berbeda pula, hal ini disebabkan oleh sumber daya alam, hewani dan nabati yang tumbuh di setiap daerah berbeda. Kearifan lokal masyarakat tidung bidang kesehatan telah ada turun temurun yang berasal dari nenek moyang dengan menggunakan bahan-bahan alam yang ada di Pulau Kalimantan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada masyarakat tidung yang ada di Kota Tarakan.Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Populasi pada pasien dewasa yang masih menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternative pengeobatan penyakit. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara porposive sampling, didasarkan pada suatu pertimbangan dimana partisipan sebagai penggiat/pengobat tradisional yang mengetahui tentang kearifan lokal bidang kesehatan yang berlaku di masyarakat tidung Kota Tarakan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 partisipan. Teknik pengambilan data secara In-depth interviewHasil: Penelitian menunjukan kearifan lokal masyarakat tidung di bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada pasien dewasa, menggunakan 3 pendekatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami nya, yakni; menggunakan pendekatan tindakan/herbal/ramuan, pendekatan doa/baca-baca (supranatural) dan pendekatan gabungan dua metode tersebut. Masyarakat tidung masih aktif menggunakan pendekatan pengobatan tersebut dan ketika tidak berhasil mengatasi masalah kesehatannya maka mereka akan meminta bantuan tenaga kesehatanKesimpulan: Kearifan lokal bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada pasien dewasa yang ada di masyarakat tidung Kota Tarakan berupa tindakan/keterampilan adalah Pijat/urut yang menggunakan bahan atau ramuan alami dengan menggunakan tehnik pijat tertentu. Masih dijumpai kearifan lokal bidang kesehatan pada pasien dewasa yang ada di masyarakat tidung Kota Tarakan berupa bacaan/mantra atau doa sesuai syariat islam dengan mengkobinasikan bahan atau ramuan yang disertai jampi-jampi atau doa diyakini dapat menyembuhkan penyakit atau cedera
BACKGROUND: Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a long-term illness that affects the patient's quality of life and requires substantial health care costs. Lifestyle relatedto physical exercise is one of the causes of the increasing prevalence of this disease. However, not all T2DM patients can perform physical exercise because very weak physical conditions such as elderly, spinal cord injury or diabetic secondary complications can be contraindicated when physical exercise performed. The aim of this study is to observe the used of electrical stimulation in T2DM patients.METHODS: The provision of ES to lower extremity muscles was given for 30 minutes in the intervention group. Blood glucose samples were taken before and after the ES intervention. The data collected was statistically analyzed by using paired T-test and expressed in mean±standard error.RESULTS: The ES intervention decrease blood glucose level significantly from 193.03±5.740 mg/dL to 170.66±5.200 mg/dL (p≤0.001) in the last session.CONCLUSION: The effect of ES in lower extremity is shown to be significantly lowers the blood glucose level in T2DM patients.KEYWORDS: blood glucose, electrical stimulation, physical exercise, type 2 diabetes mellitus
Penduduk yang berdomisili di daerah pesisir mayoritas bepekerjaan sebagai nelayan yang memiliki resiko tenggelam. Selain itu pantai menjadi tujuan wisata lokal yang cukup sering dikunjungi. Melihat dari situasi resiko tinggi kegawatdaruratan terjadinya tenggelam dan henti jantung. Keterlambatan penanganan dalam 10 menit menyebabkan kondisi iskemia pada jaringan otak menyebabkan kegagalan sirkulasi jantung yang dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pertama pada korban henti jantung maupun tenggelam. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader kesehatan dalam penanganan henti jantung dan korban tenggelam dalam lingkungan wilayah persisir Kota Tarakan menjadi sangat penting. Emergency First Aid Course merupakan kegiatan pelatihan dalam penanganan bantuan hidup dasar. Tujuan dilakukan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan pertama pada penangganan tenggelam maupun korban henti jantung. Kegiatan ini meliputi pemberian materi dan pelatihan penangan bantuan hidup pada pasien henti jantung maupun tenggelam dan dalam kegiatan ini akan disusun sebuah modul yang dapat menjadi sumber informasi bagi kader dan masyarakat sekitar persisir Kota Tarakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.