Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan terbaik yang sangatdibutuhkan olehbayi. ASI mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan bagi tumbuh kembanganak. Dalam perkembangannya ibu menyusui kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ASI bagi anaknya sehingga dibutuhkan asupan makanan yang membantu memperbanyak produksi ASI,salahsatunya tanaman adas (Foenicullum Vulgare Mill).Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, fenolik, steroid dan komponen minyak atsiri. Dengan adanya senyawa tersebut maka dapat menaikkan produksi ASI dengan melihat kandungan hormon prolaktinnya.Penelitian ini bersifat eksperimental dan bertujuan untuk mengukur pengaruh pemberian ekstrak etanol daun adas terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin padahewan uji tikus putih galur Wistar albino pasca melahirkan.Untuk pengujian kadar hormon prolaktin diujikan pada tikus putih yang dibagi 4 (empat) kelompok perlakuan diantaranya: CMC 1% (kontrol); 100; 500; 1000 mg/KgBB. Perlakuan diberikan secara oral pada H + 3 hingga H + 14 setelah melahirkan (postpartum). Hasil dibaca dengan metode Elisa Reader, data yang diperoleh dianalisis dengan uji oneway ANOVA danUji Multiple Comparison (post hoc test) tukeymenggunakan SPSS. Hasil yang diperoleh ekstrak etanol daun adas dapat menaikkan kadar hormon prolaktin pada tikus menyusui dibandingkan dengan kontrol dengan dosis 500 dan 1000 mg/KgBB terdapat perbedaan yang signifikan bermakna dengan nilai p < 0,05. Kata kunci: ASI, hormon prolaktin, daun adas THE INFLUENCE OF FENNEL LEAF ETHANOL EXTRACT PROLACTINE HORMONE LEVELS IN THE BUTINA POST PARTUM RAT ABSTRACT Mother's Milk (ASI) is the best living fluid that is needed by the baby. Breast milk contains a variety of substances needed for child growth and development. In its development, nursing mothers have difficulty in fulfilling the needs of breast milk for their children, so that food intake is needed to help increase milk production, one of which is the fennel plant (Foenicullum Vulgare Mill). This plant contains flavonoid compounds, phenolics, steroids and essential oil components. With the presence of these compounds, it can increase milk production by looking at the content of the hormone prolactin. This research is experimental and aims to measure the effect of ethanol extract of fennel leaves on increasing levels of the hormone prolactin in animal test rats Wistar albino strain after delivery. To test the level of the hormone prolactin tested in white rats divided into 4 (four) treatment groups including: 1% CMC (control); 100; 500; 1000 mg / kg. The treatment was given orally at H + 3 to H + 14 after delivery (postpartum). The results were read by the Elisa Reader method, the data obtained were analyzed by the ANAVA one way test and the Tuckey Multiple Comparison Test (post hoc test) using SPSS. The results obtained ethanol extract of fennel leaves can increase levels of the hormone prolactin in lactating mice compared with controls with doses of 500 and 1000 mg / KgBB there is a significant difference with p value <0.05. Keywords: ASI, prolactin hormone, fennel leaf
Honey contains various compounds that function as antioxidants, one of which is phenolic compounds. The purpose of this study was to determine the correlation between the phenolic content of multiflora honey from Malang and Alastuwo on antioxidant activity using the DPPH method (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl). Qualitative test of phenolic compounds with FeCl3 color reagent, determination of total phenolic content by UV-Vis spectrophotometry using Folin-Ciocalteu method and antioxidant activity test using DPPH method (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl). The results showed that qualitatively Malang and Alastuwo honey contained phenolic compounds. The total phenolic content of Alastuwo honey was 0.0278 ± 0.0010 mg GAE/g and Malang honey was 0.0301 ± 0.0004 mg GAE/g. The results of the antioxidant activity test showed that Alastuwo honey had weak antioxidant activity (IC50 of 393.37 ± 10.28 ppm), Malang honey had moderate antioxidant activity (IC50 of 217.20 ± 6.61 ppm) and vitamin C had strong antioxidant activity. (IC50 is 2.22 ± 0.19 ppm). The total phenolic content of Alastuwo and Malang honey correlates with its antioxidant activity.
<p class="abstract">Antioksidan merupakan senyawa yang dapat meredam radikal bebas. Tanaman adas (Foeniculum Vulgare Mill) salah satu tanaman yang mengandung senyawa polifenol. Senyawa polifenol yang tinggi diketahui sebagai sumber antioksidan. Ekstraksi daun adas dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Skrining fitokimia dengan metode KLT dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun adas mempunyai kandungan senyawa yang mampu memberikan aktivitas antioksidan menggunakan reaksi penyemprotan dengan DPPH. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH (2,2 difenil-1-pikrilhidrazil) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) menggunakan instrumen spektrofotometri UV-Vis. DPPH merupakan uji aktivitas antioksidan berdasarkan transfer atom hidrogen, sedangkan FRAP berdasarkan kemampuan mereduksi ion ferri menjadi ferro. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun adas pada metode DPPH dan FRAP mempunyai aktivitas antioksidan lemah (IC<sub>50</sub> >150 μg/mL). Ditunjukan dari nilai IC<sub>50</sub> DPPH sebesar 223,61 μg/mL, dan FRAP sebesar 987,84 μg/mL. Sedangkan Vitamin C sebagai pembanding menunjukan aktivitas antioksidan kuat (IC<sub>50</sub> >150 μg/mL). Pada metode DPPH dihasilkan nilai IC<sub>50</sub> Vitamin C sebesar 3,20 μg/mL dan FRAP sebesar 31,1 μg/mL.</p>
Tanaman daun sirih (piper betlle L.) merupakan tanaman yang banyak digunakan pada jaman nenek moyang dulu sebagai campuran inang, sabun, dan bumbu masakan. Daun sirih tersebut banyak mengandung metabolik sekunder yang mempunyai aktifitas sebagai obat. Dalam daun sirih mengandung komponen senyawa kimia yang dapat diisolasi dan mempunyai efek atau aktifitas tertentu terhadap pengobatan (antikanker, antimikroba dan radikal bebas). Penelitian ini menerangkan isolat yang mempunyai struktur kimia yang bertanggungjawab terhadap aktifitasnya dengan cara proses ekstraksi (maserasi), fraksinasi (kromatografi cair vakum), identifikasi (KLT preparatif, densitometry dan GC-MS). Hasil yang diperoleh berupa isolat non polar, semipolar dan polar dari fraksi heksana. Isolat tersebut di identifikasi dengan KLT, TLC scanner dan GC-MS. Hasil yang diperoleh isolat nonpolar: Alkana (9,43%); alkohol (1,34); asam karboksilat (2,57); turunan fenol (32,09); furan (0,16) dan terpena (2,21), Isolat semipolar: alkana (7,77); alkohol (1,25); aldehide (2,88); turunan fenol (31,96); furan (0,26) dan terpena (0,64) sedangkan isolat polar: alkana (10.03); alkohol (2,73); asam karboksilat (14,10); benzopiren (30,73); turunan fenol (26,32) dan organo sulfur (4,20). Senyawa yang mempunyai aktifitas adalah komponen fenol; kavikol, eugenol (non polar dan semipolar); cinamomil klorida (polar) dan senyawa terpena: geraniol, citronella propionate (non polar); cis-pinene (semipolar).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.