This study aims to get a value of the effectiveness of students in learning analytical chemistry. The subjects carried out in this study were 30 Tanjungbalai Polytechnic students. The method used is to analyze the pre-test and post-test as well as data on the frequency distribution of the G factor. From the results of the study it can be concluded as follows 1). The value of the pre-test results showed that out of 30 students there was 1 person (3.33%) with the highest score with a score of 74. For 29 people (97.67%) were declared not to have passed because the score was below 74. 2). The standard deviation value is 6.33 with a variance of 40.110. 3). the posttest score of 5 people with the highest score of 90 with a percentage of 16.67%, and 83.33% showed a score below 90 and passed the PBL Chemistry Analysis lesson. The conclusion from the results of the increased learning outcomes in the analytical chemistry course was obtained that the g factor value was 0.56 in the moderate category and a percentage of 56.16% in the quite effective category.
Pandemi COVID-19 yang masuk tahun 2019 telah merubah tatanan kehidupan sampai saat ini. COVID-19 menyebar dari manusia ke manusia melalui droplet atau tetesan kecil dari hidung atau mulut. Berbagai upaya telah dilakukan dalam menurunkan penyebaran COVID-19. Peran masyarakat sangat penting melalui tindakan pencegahan dan pengendalian untuk memutus rantai penularan agar tidak terjadi penularan baru. Salah satu di antara pencegahan adalah melalui desinfeksi. Pelatihan ini dilaksanakan pada tahun 2021, metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan pendekatan ceramah, demonstrasi melalui pemaparan materi dan pelatihan pembuatan desinfektan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah serta dievaluasi melalui kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan. Data nilai jumlah dari nilai pretest sebesar 37 dari 14 peserta dengan rata-rata 2,61 dan jumlah nilai posttest sebesar 48 dengan rata-rata sebesar 3,71 dan selisih 1,09 antara posttest dan pretest. Data hasil dari pretest dan posttest secara keseluruhan dari 14 peserta menunjukkan nilai persentase posttest jauh leih besar dengan nilai 58,98% dan nilai pretest sebesar 41,59% dengan selisih 17,39%. Pelaksanaan pelatihan ini meningkatkan pemahaman masyarakat dalam desinfeksi pencegahan virus di rumah dan fasilitas umum serta cara pembuatan desinfektan
Ikan Tenggiri atau nama latinya (Scomberomorini) ialah ikan laut yang berada di kelautan di Indonesia dan banyak di temukan di lautan Pulau Sulawesi dengan iklim tropis sangat cocok pada habitat ikan tenggiri. Ikan Tenggiri salah satu sederetan ikan tongkol dan ikan tuna yang mempunyai kandungan gizi asam lemak omega-3 yang dapat mencegah penyakit kanker. Ikan ini memiliki karakteristik daging warna putih dan tebal dan duri dalam tubuh ikan tidak lengket/menyatu dengan daging, berdaging putih, tebal. Banyak olahan ikan tenggiri seperti empek–empek, bakso dan kerupuk ikan yang di sukai masyarakat Kota Tanjungbalai yang termasuk kota pesisir pantai dimana berdekatan dengan lautan memiliki potensi besar dalam produksi bidang perikanan. Untuk tahun 2019 jumlah tangkapan ikan pada Kota Tanjungbalai sebesar 39 734,60 ton. Hal ini bisa dijadikan acuan untuk bisa dijadikan pemanfaatan sumber bahan untuk pendapatan keluarga. Untuk itu diperlukan pelatihan pembuatan bakso bagi kaum ibu-ibu untuk menambah ketrampilan dengan tujuan dapat menunjang penghasilan rumah tangga. Metode yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini metode waterfall yaitu penyuluhan, pelatihan dan hasil. Dari hasil pelatihan ini didapatkan bahwa kaum ibu-ibu sangat antusias dalam kegiatan tersebut dan diharapkan peserta mempunyai sikap enterpreuner.
Shrimp is one of the most popular types of seafood. Processed in any way, such as fried, steamed, baked, or made into a salad, shrimp is still delicious to eat. Marinating is the process of soaking meat in a marinade, before it is further processed. This study aims to determine the level of consumer acceptance of the manufacture of swallow shrimp marinade with different spice processing based on the hedonic test and to determine the nutritional content of the best value from the hedonic test of shrimp marinade with different spice processing. The shrimp marinade research method was divided into three stages. The first stage is sample and material preparation, the second stage is making shrimp marinade and the third stage is hedonic and proximate testing of the marinade. The research treatment design used was a completely randomized design (CRD). The results of the study obtained the best value from the hedonic test of shrimp marinade with the criteria of appearance = 6.30, aroma = 6.46, texture = 6.46 and taste = 5.85. The results of the test of the nutritional content of the marinade were based on the best value of the hedonic test results, namely water content = 73.61%, ash content = 5.45%, fat content = 0.31, protein content 19.26% and carbohydrate content 1.38.Keywords: Swallowed shrimp, Marinated, Hedonic Test, Proximate Test
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.