Pemetaan garis pantai dan batimetri menjadi hal yang penting yang mendasar untuk memanajemen kawasan pulau-pulau kecil. Negara Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini tentu memberikan suatu gambaran tentang informasi data kedalaman laut sekaligus tantangan untuk melaksanakan suatu kegiatan survei tanpa harus datang ke tempat tersebut untuk menghemat waktu dan biaya dengan menggunakan teknologi inderaja. Penelitian ini bertujuan menentukan garis pantai dan batimetri di pulau Kabetan, menggunakan citra satelit Sentinel-2 diolah dengan menggunakan program Watcor-X. Standar klasifikasi dalam survei hidrografi ditentukan oleh standar IHO (International Hydrographic Organization) S-44 edisi V tahun 2008. Hasil overlay garis pantai ada perbedaan pada area dermaga yang lebar (-) dari 10 meter dan area tanaman bakau (±) 40 meter. Hasil uji akurasi secara vertikal (TVU) pada periode survei hasil dari citra satelit Sentinel-2 pada tanggal 28 Juli 2020 yang sudah terkoreksi pasut pada kedalaman 0 sampai 20 meter mempunyai korelasi R sebesar 92,73 % dengan RMSE 1,77 meter dengan rincian data kedalaman yang diperoleh sebanyak 19.886 data yang terdiri dari 22,2 % masuk pada ketelitian orde khusus, 50,1 % masuk pada ketelitian orde IA/IB, 66,4 % masuk pada ketelitian orde 2 serta 33,6 % tidak masuk pada orde ketelitian.
Batimetri adalah ukuran dari tinggi rendahnya dasar laut yang merupakan sumber informasi utama mengenai dasar laut. Dalam pengolahan data batimetri diperlukan beberapa koreksi, salah satunya adalah koreksi pasang surut. Data pasang surut selama ini diperoleh dari pengamatan pasang surut yang dilakukan di stasiun pasang surut selama dilaksanakannya pemeruman. Perkembangan teknologi memberikan metode perekaman data pasang surut menggunakan Global Navigation Satelltie System (GNSS). Dalam tugas akhir ini dilaksanakan perekaman data GNSS yang dipasang pada sounding boat dengan metode Post-Processing Kinematic (PPK). Data yang diperoleh merupakan data tinggi permukaan air dari elipsoid yang kemudian dikurangkan dengan tinggi chart datum terhadap elipsoid. Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk mereduksi kedalaman pada pengolahan data Multibeam Echosounder (MBES). Hasil dari penelitian ini berupa grafik perbandingan pasang surut GNSS tide dengan tide gauge dan perbandingan angka kedalaman pengolahan data MBES dengan koreksi pasang surut GNSS tide dan tide gauge.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.