Santri pondok merupakan kelompok kepemudaan yang anggotanya terdiri dari kelompok usia produktif. Kegiatan kewirausahaan dan pembukaan lapangan kerja baru bagi usia produktif perlu mempunyai ketrampilan sederhana yang dapat digunakan untuk profesi.Sebagai sumber daya manusia belum diberdayakan untuk menguasai ketrampilan khusus yang dapat digunakan sebagai usaha profesi untuk menambah penghasilan. Para pengajar di program studi listrik, yang mempunyai kompetensi ketrampilan listrik, tergerak untuk mengadakan kegiatan pengabdian pemberdayaan anggota Santri pondok dengan pembekalan ketrampilan perbaikan dan perawatan alat listrik rumah tangga. Tujuan teknis dari pelatihan ini adalah  dapat memperbaiki kerusakan dan merawat alat-alat listrik rumah tangga sederhana, seperti  seterika listrik, kipas angin, mixer dan blender makanan. Pelaksanaan dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung,dilaksanakan dalam bentuk grup kerja secara klasikal. Sebagai alat operasi kerja, diberikan bantuan berupa paket tookit alat kerja. Dari pelaksanaan pengabdian ini hasilnya adalah kemapuan dan ketrampilan para peserta pelatihan dalam bidang perbaikan dan perawatan alat-alat listrik rumah tangga sederhana. Dengan harapan selanjutnya mampu membuka usaha jasa teknik dengan modal pengetahuan dan ketrampilan yang telah dikuasainya.

Status of a pandemic and a national disaster is a sign that Covid-19 has a significant impact on various aspects of people's lives. Currently, it has been changed social environment in Banjarmasin. This study highlights the social impacts that occurred in Banjarmasin during pandemic and predicts the condition after the pandemic. The visible impact is that some social traditions in Banjarmasin are no longer exist and there are concerns about their sustainability. This study aims to explain the impact of Covid-19 for sustainability of the social environment in Banjarmasin. The research method used in this scientific article is a simple survey method. The purpose of this survey research is to provide an overview of the impact of the Covid-19 for the sustainability of the social environment and existing social traditions, as well as to predict people's behavior towards the sustainability of these social traditions. The survey data were analyzed by descriptive analysis methods. This method is used to describe the impact of a pandemic as a social phenomenon, which is then explained in a descriptive narrative. Then the results showed that the pandemic had an impact on the ten social traditions of the people in Banjarmasin, there are: 1) Shaking hands; 2) Kiss the hand; 3) Gotong royong; 4) Thanksgiving; 5) Berelaan; 6) Wedding party or Aruh Penganten; 7) Pilgrimage to the Grave; 8) Mewarung; 9) Taklim; and 10) Homecoming.