Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif, motivasi, dan manfaat bagi masyarakat bermain sepatu roda sebagai olahraga rekreasi. Penelitian dilakukan di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas bermain sepatu roda sebagai olahraga rekreasi masyarakat disimpulkan sebagai berikut: Motifnya yaitu, ingin melepas kepenatan, ingin menguji kemampuan dan keseimbangan menggunakan sepatu roda, mencoba sesuatu yang baru, ingin dapat berinteraksi dengan para pemain lainnya, dan sebagai hobi. Motivasinya yaitu, untuk memperoleh kepuasan, ingin mencapai menguji keseimbangan dan ingin mendapatkan pengalaman baru. Manfaat aktivitas sepatu roda yaitu, melatih fisik atau olah raga, rekreasi memperoleh kesenangan, merevitalisasi pikiran atau menyegarkan, dan relaksasi fisik, pembentukan karakter, mendapatkan teman baru, aktualisasi diri, sebagai sarana bersosialisasi, dan melatih motorik kasar pada anak usia prasekolah.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum maksimalnya pembelajaran pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani (penjas) pada SMA Negeri 1 Tumbang Samba tahun ajaran 2020/2021 di Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Subjek penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Tumbang Samba sebanyak 44 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket. Teknik analisis yang digunakan adalah menuangkan frekuensi ke dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas pada SMA Negeri 1 Tumbang Samba adalah berkategori sedang dengan pertimbangan frekuensi terbanyak berada pada kategori sedang dengan 16 siswa atau 36,36%. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas pada SMA Negeri 1 Tumbang Samba yang berkategori sangat tinggi 3 orang atau 6,82%, berkategori tinggi 9 orang atau 20,45%, berkategori sedang 16 orang atau 36,36%, berkategori rendah 14 orang atau 31,82%, dan berkategori sangat rendah 2 orang atau 4,55%.
- Cryptography is the art of securing and keeping text or message from other people except those who receive it. Caesar Cipher algorithm is a classic algorithm that is vulnerable to hacker attacks by the brute force method. Caesar Cipher with 7 methods, the first is a transposition, the second is a permutation, the third is binary converting, the fourth is logistic gate calculation, the sixth is converting ASCII and the seventh is converting Hexa. With seven combinations of these methods, it can improve Caesar’s algorithm Cipher from hacker attacks and add variations to the modification of Caesar Cipher in classical encryption. Making ciphertext very complex and to overcome so many possibilities that must be tried.Keywords - Caesar Cipher, Modification, Convert, Transposition. Abstrak - Kriptografi adalah seni dalam mengamankan dan merahasiakan suatu teks atau pesan dari orang lain kecuali yang menerima. Algoritma Caesar Cipher adalah algoritma klasik yang rentan akan serangan hacker dengan metode brute force. Pada penelitian ini dilakukan memodifikasi algoritma Caesar Cipher dengan 7 metode yaitu pertama adalah tranposisi, ke-dua permutasi, ke-tiga convert biner, ke-empat perhitungan gerbang logika, ke-enam convert ASCII dan ke-tujuh convert hexa. Dengan tujuh kombinasi metode ini harapan bisa memperkuat algoritma Caesar Cipher dari serangan hacker dan menambah variasi modifikasi dari Caesar Cipher dalam enkripsi klasik. Menjadikan ciphertext sangat komplek dan untuk mengatasinya begitu banyak kemungkinan yang harus dicoba. Kata Kunci - Caesar Cipher, Modifikasi, Mengubah, Transposisi.
Sarang walet merupakan tempat memproduksi air liur burung walet yang telah mengeras. Dalam pembuatan sarang walet harus memiliki kriteria-kriteria. Beberapa kriteria tersebut adalah suhu ruangan walet idealnya adalah 26-29 derajat celcius. Kelembaban udara juga berpengaruh terhadap sarang walet. Biasanya untuk mengatasi hal ini terdapat kolam air untuk menampung air pada ruangan. Air yang ada pada kolam tersebut di gunakan untuk mengatur kelembaban udara. Sehingga akan menjadi mirip seperti goa pada umum nya. Tingkat kelembaban dari 70 sampai 90 derajat celcius. Pada Intensitas cahaya 0 lux (gelap total) adalah intensitas cahaya yang disukai oleh Burung Walet untuk bersarang. Untuk bisa mendapatkan suhu dan kelembaban ideal diperlukan system automatis dalam mengontrol suhu dan kelembaban secara realtime. Dengan system automatisasi yang di atur melalui mikrokontroller menggunakan metode Fuzzy Sugeno untuk menghasilkan puteran air pada keran sehingga mempermudah kontrol ruang sarang walet dan juga data suhu serta kelembaban yang di kirim ke database untuk mempermudah monitoring suhu dan kelembaban dari website. Hasilnya adalah dengan penggunaan sistem kontrol suhu dan kelembaban menggunakan metode fuzzy Sugeno didapatkan hasil dengan 3 parameter yaitu suhu, kelembaban dan cahaya adalah 61.11%, sedangkan dengan 2 parameter yaitu suhu dan kelembaban adalah 39.29% dari 18x percobaan. Kata Kunci—Microcontroller, Arduino, Fuzzy Sugeno, IoTSwallow's nest is a place to produce hardened swallow birds' saliva. In making swallow nests must have criteria. Some of these criteria are the ideal walet room temperature is 26-29 degrees Celsius. Humidity also affects swallow's nest. Usually to overcome this there is a pool of water to hold water in the room. The water in the pool is used to regulate the humidity of the air. So it will be like a cave in general. Humidity levels from 70 to 90 degrees Celsius. At 0 Lux (total dark) light intensity is the intensity of light favored by Swallow for nesting. To be able to get the ideal temperature and humidity needed an automatic system to control temperature and humidity in real time. With the automation system that is set through a microcontroller using the Fuzzy Sugeno method to produce water spin on the tap making it easier to control swallow nest space and temperature and humidity data sent to the database to facilitate monitoring of temperature and humidity from the website. The result is the use of a temperature and humidity control system using the Sugeno fuzzy method obtained results with 3 parameters namely temperature, humidity and light is 61.11%, while with 2 parameters namely temperature and humidity is 39.29% from 18x experiments. Keywords—Microcontroller, Arduino, Fuzzy Sugeno, IoT
Handover is a technique or way to convey and receive something (report) related to the patient's condition. Inaccurate information in handover can have a serious impact on patients, almost 70% of incidents that cause disability or death are due to poor communication. Many factors influence the implementation of the handover, one of which is the attitude and behavior of a nurse. The purpose of the study was to determine the relationship between the attitudes and behavior of nurses with the implementation of the handover in the Inpatient Room of Sambang Lihum Hospital. The research design used was cross-sectional. The study was conducted at Sambang Lihum Hospital with a sample of 135 nurses using a purposive sampling technique. The study was conducted in December 2019. The research used questionnaires and observation sheets. Data analysis using univariate and bivariate with Spearman rank test. The results of the research on the attitude factor of the implementing nurses were in a good category (83.70%), with the behavior of the implementing nurses in the positive category (66.67%), most of the nurses were in a good category (66.67%) in the implementation of the handover. There is a relationship between the attitude and behavior of nurses with the implementation of handover in the Inpatient Room of the Sambang Lihum Hospital. Keywords: Attitude, Behavior, Implementation Of Handover ABSTRAK Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Ketidakakuratan informasi dalam melakukan timbang terima dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, hampir 70% kejadian yang menyebabkan kecacatan atau kematian disebabkan karena buruknya komunikasi. Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan timbang terima salah satunya yaitu sikap dan perilaku seorang perawat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sikap dan perilaku perawat dengan pelaksanaan timbang terima di Ruang Rawat Inap RSJ Sambang Lihum. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di RSJ Sambang Lihum dengan Sampel 135 perawat menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan bulan Desember 2019. Peneltian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji spearman rank. Hasil penelitian faktor sikap perawat pelaksana kategori baik (83,70%), dengan perilaku perawat pelaksana kategori positif (66,67%), sebagian besar dari perawat pelaksana kategori baik (66,67%) dalam pelaksanaan timbang terima. Ada hubungan sikap dan perilaku perawat dengan pelaksanaan timbang terima di Ruang Rawat Inap RSJ Sambang Lihum. Kata Kunci: Sikap, Perilaku, Pelaksanaan Timbang Terima
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.