This research aims to show the influences of the power of discourse: genre, gender, and colonialism in Unbeaten Tracks in Japan by Isabella Lucy Bird. Some travel writing’s paradigms were used as theoretical background in this research, such Sara Mills and Carl Thompson. As an object of the research, the novel became the source of primary data. Another historical and cultural literary and also literary review of Unbeaten Tracks in Japan as secondary data. The result of the research examined that contestation of discourses implied the way of the author to preserve his stories.
This research aims to investigate how identities are constructed and represented in Rurounin Kenshin (1996). By referring to Foucauldian approach, its believed that identities were formed and defined by contestation of discourses which is entailed by social and cultural values. Since comic has been a material object of this study, Pierce semiotic methods have been used to explore how identities represented by symbol, icon, or index in virtual media. Based on this theory and methodological approach, this research found that discourse of modernity and tradition have constructed an identity which represented by idea, fashion, and technology.
This research aims to examine the representation of Indonesian women in contemporary travel writings. The rise of globalization has challenged the domination of discourses that tend to place Indonesian women in the subordinate position. However, the challenge does not warrant a symmetrical relation between genders, as it sometimes blurs the relation as a result of clashes between discourses. This study, then, provides an overview of how discourses have shaped the representation of Indonesian women by revealing images that appear explicitly and implicitly in travel stories. Using the Foucauldian discourse analysis approach allowed the writers to exclude subjects, objects, and meanings to discover a comprehensive web of image construction. This research found that Indonesian women’s representation is stuck in an ambiguous position as it strives to be an independent individual subject. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi perempuan Indonesia melalui cerita perjalanan kontemporer. Pada dasarnya, globalisasi telah menantang kuasa hegemoni wacana yang cenderung menempatkan perempuan Indonesia pada posisi kedua. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjamin kesetaraan antara hubungan gender, melainkan terkadang menjadikannya semakin kabur sebagai konsekuensi adanya pertentangan antar wacana. Kajian ini memberikan gambaran bagaimana wacana membentuk representasi perempuan Indonesia dengan menunjukkan citra-citra yang hadir secara eksplisit maupun implisit dalam cerita perjalanan. Dengan menggunakan pendekatan analisis Foucauldian memberikan sebuah kemungkinan kepada kita untuk memisahkan antara subjek, objek dan makna dan untuk menemukan jaring-jaring konstruksi citra yang komprehensif. Penelitian ini menemukan bahwa representasi perempuan Indonesia terjebak dalam posisi yang ambigu yang tampaknya mencoba untuk hadir sebagai subjek independen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana wacana mengenai tradisi kebudayaan masyarakat Bali diproduksi, dipertentangkan dan kemudian menjadi wacana tandingan terhadap wacana modernitas dalam cerita pendek Leteh karya Oka Rusmini. Penelitian ini mengaplikasikan teori dan metode analisis wacana Foucault, dengan menampilkan formasi diskursif melalui ekslusi eksternal maupun internal. Penelitian ini menemukan bahwa ada upaya-upaya memproduksi, mendistribusikan, kemudian memodifikasi wacana tradisi sebagai wacana tandingan terhadap modernitas.
Pada edisi kali ini, Vol. IV No.1, Juli 2016, Jurnal Poetika secara spesifik mengangkat tema Gender sebagai bahan pembahasannya. Aspek penting dalam studi Gender tidak lepas sejarah pemikiran feminis abad ke-19 senantiasa berkutat pada relasi oposisi, yakni siapa yang berkuasa dan siapa yang mengalami opresi kekuasaan, juga pada relasi posisi—siapa subjek dan siapa objek. Perkembangan kehidupan sosial manusia memberikan pengaruh tersendiri pada perkembangan ideologi terkait gerakan feminisme itu sendiri. Feminisme radikal, liberal, sosial, agama, dll, menggambarkan adanya perbedaan dalam menanggapi kompleksitas perkembangan kehidupan. Perbedaan tersebut seakan mengembalikan satu keadaan dimana gerakan perempuan dipertanyakan ulang atas suara- suara perempuan yang diperjuangkan. Namun di sisi lain, hal tersebut juga menambah khazanah pengetahuan yang memunculkan gambaran-gambaran ketimpangan yang dialami oleh perempuan di berbagai aspek kehidupan. Melalui berbagai perspektif, enam tulisan dalam jurnal ini mencoba melihat secara mendalam wacana Gender dari banyak karya sastra.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.