Tulisan ini tentang metode penulisan, yang menitik beratkan pada metodologi/metode-metode tafsir, dan metode penelitian tafsir. Dalam kajian tafsir (interpretation) terhadap teks Alquran, dibutuhkan seperangkat pengetahuan tentang penafsiran Alquran sehingga tidak bisa dilakuan oleh banyak orang. Mannā’ Khālil Qathān misalnya memberikan persyaratan yang begitu ketat (baca; Qathān). Di samping memiliki kriteria bagi mufassir terhadap teks, yang paling penting lagi adalah ketepatan dalam mengunakan metode dalam penafsiran Alquran. Metode-metode penafsiran terhadap teks Alquran meliputi; sumber, intensitas, langkah dan perspektif/corak (laun). Metode tafsir dari segi sumber terbagi dua yaitu bi al-Ma’tsur dan bi al-Ra’yi. Metode tafsir dari segi intensitasnya terbagi kepada ijmali dan tahlili. Metode tafsir dari segi langkah terbagi pada muqarran, maudhu’I,dan tartib suar. Dan metode tafsir dari segi perspektif terbagi kepada fiqh, falsafi, sufi, ‘ilmi dan lain sebagainya. Penelitian terhadap tafsir juga membutuhkan metode. Metode penelitian tafsir lebih cenderung menggunakan metede kualitatif, ketimbang metode kuantitatif. Kata Kunci: Metode, Ijmâlî, Tahlîlî, Muqâran, Maudhû’î, dan Kualitatif
Locality of Minangkabau in Interpretation of the Qur’an: (the study of Minangkabau interpretation of the 20th century)This study aims to find the absorption of locality in the interpretation of the Qur'an in Minangkabau, and to prove that Anthony H. Johns 'statement "cannot be denied the influence of local language in explaining the Al-Qur'an" and Islah Gusmian's statement "tafsir Al-Qur'an as a cultural product, it certainly struggles with tradition, culture, and socio-political realities”. This research is a qualitative research type of library research (library research), which uses a historical-philosophical approach. The primary sources of this research are the interpretation of Tafsir al-Burhân by Haji Abdul Karim Amarullah, Risâlah al-Qaul al-Bayyân fî Tafsîr al-Qur'ân, the work of Syeikh Sulaiman Arrasuli, and the tafsir of al-Da'wah wa al-Irsyâd ilâ Sabîl al -Rasyad by Abdul Lathif Syakur. This research found several aspects of locality in the interpretation of the Al-Qur'an Minangkabau, namely; first, the writing of interpretation as a request from the community, second, the absorption of local languages in translating and interpreting the Qur'an, third, using local samples in interpretation, fourth, the absorption of local customs in interpretation, and fifth using Minangkabau adagium in interpretation. Thus, the Minangkabau tafsir al-Qur'an is full of locality absorption
Absrak: Tulisan ini mengenai Kritik Wacana Tafsir tentang Gender, fokus kajiannya tentang seksualitas dalam Islam. Argumentasi tulisan ini; pertama membincangkan seksualitas, banyak yang menanggapinya secara individu (pribadi) bukan dilihat dari sisi akademiknya, kedua mempelajari seksualitas akan memunculkan kemampuan seseorang supaya bisa lebih sensitif dan waspada dalam berhubungan seksual dengan pasangannya. Problem dalam seksualitas adalah mengenai penyaluran relasi seksualnya, orientasi seksual, dan penyimpangan seksual. Seksual yang dibolehkan dan dilindungi baik oleh norma, agama maupun hukum adalah heteroseksual dengan catatan harus menikah. Sementara itu ada kecenderungan lain yakni homoseksual. Homoseksual tidak diterima di masyarakat terutama masyarakat agama, namun demikian ini adalah problem yang mesti dicarikan jalan keluarnya. Islam telah mengatur hal-hal yang berhubungan dengan seksual, Islam memberikan ruang bagi heteroseksual, karena itu merupakan sunnatullah. Sementara homoseksual, baik gay maupun lesbian, merupakan perbuatan fa>hishah (keji), karenanya perbuatan tersebut adalah haram. Kata Kunci: Seksual dan Islam
Tafsir dan filsafat adalah dua jenis keilmuan yang berbeda, namun ketika keilmuan filsafat digunakan untuk memahami Alqu- ran, maka akan melahirkan corak penafsiran yang disebut dengan tafsir falsafi. Dalam tulisan ini akan diungkap perkembangan kajian tafsir falsafi, yang dimulai pada masa khalifah Abbasiyah, dengan ge- rakan menerjemahkan karya-karya filsafat Yunani kedalam bahasa Arab. Dalam perkembangannya tafsrir falsafi menuai pro dan kontra, al-Ghalazi misalnya menolak penafsiran yang menggunkan pendeka- tan filsafat, dan tafsir falsafi bertentangan dengan agama. Diantara mufassir yang menggunakan corak falsafi ini adalah al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ikhwan as-Shafa. Mereka berusaha menafsirkan Alquran dengan menggunakan teori-teori filsafat. Usaha yang dilakukan oleh mufassir tersebut adalah untuk merekonsiliasikan antara agama dan filsafat.
This paper addresses LGBT case resolahe focus of the LGBT is that the issue has been quite controversial today in Indone- sia, due to the enormous lesbian, gay and transgender community in many major cities in Indonesia. They have moved to demand their rights to be respected, and are even championing their relationship to legitimacy by marriage laws. How to understand the qaum Lu?t? story which is the forerunner of LGBT by al-Husain al-Bashri al-Mu’ta- zili? in the book al-Mu’tama?d with the theory of al-’Af’al and al-Qiya?s al-Syar’I, so the LGBT actors are excluded from al-’Af’al al-Qabi?h who is condemned to punishment for those who commit adultery, because the illah or the reason isn’t the same as fahisha (same sex sexual conduct).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.