Kasus COVID-19 (virus corona) sudah menjadi pandemi global, secara khusus di Indonesia. Untuk memutus rantai penyebaran virus, pemerintah dan pimpinan gereja melakukan proses social distancing dengan menghimbau warga gereja melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Hal ini menimbulkan dilema di kalangan anggota jemaat karena selama ini mereka selalu beribadah di gereja. Mereka membutuhkan jawaban teologis apakah beribadah di rumah dapat diterima atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban tersebut. Metode yang digunakan adalah hermeneutika dengan pendekatan kritik teks dan kritik historis. Hasil penelitian adalah adalah bahwa pelaksanaan ibadah di rumah tidak mengurangi esensi ibadah itu sendiri, karena makna dari ibadah yang sejati adalah hidup manusia itu sendiri di hadapan Allah (Rm 12: 1-2). Dengan demikian sudah menjawab dilema yang terjadi mengenai penerapan ibadah di rumah saat pandemi COVID-19 di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.