2020
DOI: 10.35909/visiodei.v2i1.87
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Teologis Mengenai Beribadah Di Rumah Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Indonesia

Abstract: Kasus COVID-19 (virus corona) sudah menjadi pandemi global, secara khusus di Indonesia. Untuk memutus rantai penyebaran virus, pemerintah dan pimpinan gereja melakukan proses social distancing dengan menghimbau warga gereja melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Hal ini menimbulkan dilema di kalangan anggota jemaat karena selama ini mereka selalu beribadah di gereja. Mereka membutuhkan jawaban teologis apakah beribadah di rumah dapat diterima atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
9

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(10 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
9
Order By: Relevance
“…Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan antar kota dalam satu negara dan antar negara memiliki potensi kuat terpapar covid-19. Lukuhay (2020) menyatakan bahwa salah satu penyebab cepatnya penyebaran virus Covid-19 ini adalah banyaknya riwayat perjalanan antar negara (international). Hal lain adalah juga akibat ketidakpatuhan masyarakat terhadap bahaya covid-19.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan antar kota dalam satu negara dan antar negara memiliki potensi kuat terpapar covid-19. Lukuhay (2020) menyatakan bahwa salah satu penyebab cepatnya penyebaran virus Covid-19 ini adalah banyaknya riwayat perjalanan antar negara (international). Hal lain adalah juga akibat ketidakpatuhan masyarakat terhadap bahaya covid-19.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Disamping itu pemahaman mereka tentang ibadah harus di gereja adalah permasalahan yang harus mendapatkan nasihat yang sesuai dengan Firman Tuhan. Di dalam Alkitab Perjanjian Baru Yesus menekankan bahwa ibadah itu bukanlah suatu tempat tetapi sebuah partisipasi umat untuk bertemu dengan Tuhan, berbakti, memberitakan injil, dan berbuat kebaikan (Luhukay, 2020). Janji Tuhan mengatakan dalam Matius 18:20 "di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengahtengah mereka".…”
Section: Saling Menasihatiunclassified
“…Kehadiran Allah bukan sebatas simbol tetapi adanya kegiatan menata, mengorganisasi, dan memberi pertumbuhan. Ibadah di dalam Perjanjian Baru lebih menekankan kehadiran Allah yang tidak dibatasi oleh hal-hal normatif seperti tata ibadah (liturgi), bangunan, dan sarana ibadah (Lukuhay, 2020). Dengan demikian ibadah termaktud dalam pertemuan unsur keillahian dan kemanusiaan sejati dalam Yesus.…”
Section: Persekutuan Komunitas Kristen Mula-mulaunclassified