Pengabdian ini bertujuan untuk membuat program penguatan pakan bagi ternak ruminansia dalam menghadapi permasalahan ketersedaiaan pakan pada musim kemarau dan lahan yang semakin menyempit di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Luaran yang diharapkan adalah adalah kemampuan peternak untuk 1) menentukan waktu tanam dan waktu panen hijauan dalam pembuatan silase; 2) menentukan jumlah hijauan yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan sapi selama musim kemarau; 3) membuat silase hijauan berkualitas baik. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, diskusi dan praktek pembuatan silase. Hasil yang diperoleh yaitu respon positif dari para peternak, adanya pelatihan dan pendampingan pembuatan silase dan juga peternak mampu memahami materi yang diberikan. Keberhasilan progran ini dibuktikan dengan kemampuan peternak membuat hijauan silase dan membantu penyediaan pakan untuk sapi perah pada saat musim kemarau. Kata kunci : peternak, sapi perah, teknologi silase PENDAHULUAN Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang secara geografis terletak di daerah dengan ketinggian 1100 diatas permukaan laut dan temperatur 18-23°C. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beternak sapi, baik itu sapi perah maupun sapi potong. Data dari Kecamatan Pujon 2015 melaporkan bahwa dari jumlah penduduk 62.230 jiwa sebesar 63% adalah peternak sapi perah dan juga sebagian kecil sapi potong dengan jumlah kepemilikan sapi rata-rata 2-3 ekor, sehingga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama masa kering dengan produksi susu dan puncak laktasi pada sapi FH. Materi yang digunakan adalah data sekunder dari pencatatan recording 189 ekor sapi FH pada PT. Greenfields Indonesia di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Analisis pengaruh lama masa kering terhadap produksi susu dan puncak laktasi dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hubungan lama masa kering terhadap produksi susu berpengaruh signifikan (P<0,05) dengan persamaan regresi Y = 28,31 – 1,26 X sedangkan dengan puncak laktasi menunjukkan hubungan yang tidak berpengaruh (P>0,05). Lama masa kering menentukan produksi susu pada sapi perah dengan masa kering yang ideal 55- 60 hari dimana semakin lama masa kering maka produksi susu akan menurun. Kata kunci : masa kering, produksi susu, regresi, sapi FH ABSTRACT The objective of this study was to evaluate the effect of dry period length on milk production and peak milk yield of the Friesian Holstein (FH) dairy cows. Data on milk production from 189 FH cows raised at PT. Greenfields Indonesia were collected and subjected to linier regression analysis. The results showed that dry period length significantly (P<0.05) on affected milk production with regression equation of Y = 28.31 – 1.26 X, but had no significant effect (P.0.05) on peak milk yield. The optimal length of dry period was observed between 55 and 60 days. Milk production decreased with the increasing length of dry period above 55-60 days. Key words : dry period, milk yield, regression, FH cows
This research was conducted in PT Greenfields Indonesia, Babadan Village, Ngajum Districts, Malang, East Java. The purpose of the study was to compare the milk production of FH (Friesian Holstein) dairy cows in various lactation periods. The material used in this research was data records of Australian FH, which have been developed in the Greenfields Indonesia farm. The data used were from 473 dairy cows, which consisted of 100 heads for each lactation period from the period I up to period IV and 73 heads for lactation period V. The variables measured were milk production 305 day 2X ME, daily milk yield production, peak day production, and the peak lactation. The data were analyzed using analysis of variance, and if the result showed differences, the analysis was continued using the Duncan test. The results showed that the increase in the lactation period significantly (P<0.01) decreased milk production and increased the duration of lactation peaks of FH cows. The highest milk production 305 day 2X ME was in the lactation period II, which was around 10232.90 ± 1036.62 kg/lactation or 32 ± 5.13 kg/day. In this period, the peak day in milk lactation was 71.5 ± 27.5 days, and the peak of milk production was 45.7 ± 4.1 kg/day. In conclusion, milk production increased from the first lactation period to the second lactation period and then decreased in subsequent periods. The peak of the first lactation period was reached longer, then falls in the second lactation period and then increases again at the following lactation period
The purpose of this research is to compare the efficiency of reproductive performance Friesian Holstein (FH) in various lactation periods. The material used in this research is obtained from the records of reproductive performance Friesian Holstein (FH) cattle from Australia and has been developed in PT. Greenfield Indonesia farm. Datas were using 473 heads dairy cattle these were 100 heads for each lactation period I up to IV and 73 heads for lactation period V. The variable measured were efficiency of reproductive include service per conception (S/C); days open (DO) and calving interval (CI). The datas were analyzed using Completely Randomize Design one-way analyzes of variance (one way lay out) and if the result showed differences, the research will be continued using Least Significant Difference (LSD). The results showed that the higher lactation period of dairy cattle the greater the S/C, DO and CI (P<0.01). In lactation period I and II earned S/C value 2.6±1.3 and 2.1±1.1 were lower than lactation period III, IV and V which earned value 3.7±2.0; 4.2±2.1 and 4.1±2.3. DO in lactation I and II as118.3±49.7 days and 97.6±35.1 days were lower than lactation period III, IV, and V is 153.5±65.8 days; 168.2±81.5 days and 59.2±74.7 days. The lower CI was in period lactation II 365.8±36.9 days compared with lactation period III, IV and V as 393.8±54.5 days; 406.1±78.3 days and 401.3±65.1 days. Conclusion of this research was lactation period has an effect on the performance of FH dairy reproduction, the higher of lactation period would increase S/C, DO and CI. Keywords : Calving Interval, Days Open, Friesian Holstein Cattle, Lactation Period, Service Per Conception.
Kecamatan Pujon merupakan sentra Peternakan Sapi Perah, yang merupakan ternak ruminansia yang menghasilkan Emisi dari gas metana yang menjadikan salah satu penyebab terjadinya gas emisi. Selama ini peternak belum maksimal memanfaatkan limbah sebagai input usaha secara maksimal. Penerapan sistem peternakan terpadu dengan pendekatan teknologi biogas merupakan salah satu teknologi tepat guna untuk mengolah limbah peternakan. Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme yang tersedia di alam untuk merombak dan mengolah berbagai limbah organik yang ditempatkan pada ruang kedap udara (anaerob). Kegiatan peternakan sapi dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan, yaitu peningkatan pendapatan peternak, perluasan kesempatan kerja, peningkatan ketersediaan pangan, dan penghematan devisa. Namun tanpa dilakukan pengolahan limbah yang tepat, kegiatan ini akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Usaha untuk dapat mengurangi bahkan mengeliminasi dampak negatif dari kegiatan usaha peternakan sapi ini terhadap lingkungan tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah dan ketersediaan teknologi pengolahan limbah . Strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha biogas sebagai sumber energi dari limbah peternakan sapi perah adalah dengan meningkatkan produktivitas, memperluas jaringan pemasaran, memanfaatkan jasa perbankan untuk pengembangan usaha, meningkatkan pengetahuan manajemen usaha, mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan, penguatan anggota peternak dengan kelompok, memasyarakatkan biogas sebagai energi alternatif serta meningkatkan teknologi produksi dan mutu produKata kunci: biogas, limbah, energi alternatif
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.