Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan jenis pupuk yang murah untuk kultur Nannochloropsis sp. Dua jenis pupuk pertanian sebagai sumber unsur hara makro yaitu ammonium sulfat (pupuk ZA) dan Triple Super Phosphate (pupuk TSP) dipilih sebagai pupuk alternatif. Penelitian ini dilakukan untuk pengaruh konsentrasi pupuk ZA yaitu 0 mg/L, 20 mg/L, 40 mg/L, 60 mg/L, 80 mg/L dan 100 mg/L terhadap kepadatan populasi sel maksimum, pertumbuhan relatif, waktu penggandaan diri, dan laju pertumbuhan spesifik populasi sel Nannochloropsis sp selama fase pertumbuhan eksponensial. Masing-masing konsentrasi pupuk ZA ditambahkan 10 mg/L pupuk TSP sebagai sumber unsur fosforus. Medium kaya nutrien yaitu KW21 digunakan sebagai kontrol. Penelitian menggunakan metoda eksperimen dengan kepadatan awal + 2.000.000 sel/mL dan dipeliharan selama 72 jam. Pengamatan kepadatan dilakuan setiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi sel maksimum Nannochloropsis sp. tertinggi dicapai pada konsentrasi pupuk ZA 40 mg/L dengan tingkat kepadatan populasi sel sebesar 12.950.000 sel/mL yang dicapai pada jam ke-72 setelah penebaran. Fase pertumbuhan eksponensial terjadi selama periode waktu 24 jam setelah penebaran dimana tingkat pertumbuhan relatif tertinggi dicapai pada konsentrasi 40 mg/L yaitu 277,47 % dari kepadatan populasi sel saat penebaran. Waktu penggandaan diri Nannochloropsis sp. yang paling singkat selama fase pertumbuhan eksponensial diperoleh pada konsentrasi ZA 40 mg/L yaitu 12,52 jam atau 12 jam 31,2 menit dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 5,69 % per jam.
Nannochloropsis sp. is a microalgae that is cultivated as natural food and has an important role in the effort of hatching fish, shrimp, crabs and other marine biota. This study aims to determine the effect of urea concentration on the growth of Nannochloropsis sp cell population and the best concentration of fertilizers for the growth of Nannochloropsis sp. Cell populations. The method used in this study is the experimental method using a Completely Randomized Design (CRD), with 6 treatments namely giving KW21 fertilizer as much as 1 ml / L as a control, 0 mg / L, 15 mg / L, 30 mg / L, 45 mg / L and 60 mg / L were repeated 4 times. Observation of density is carried out for 24 hours. The parameters observed included population density of Nannochlorpsis sp. Cells, relative growth, self doubling time and specific growth. The results showed that the highest density of cell populations was Nannochlorpsis sp. obtained at the concentration of urea fertilizer 45 mg / L with a cell population density of 2.2625 million cells / mL which was reached at 24 hours after the adaptation phase. And the highest relative growth was 50.83% from the initial population density, and the shortest self doubling time was 40.8 hours with a specific growth of 0.8625% per hour. Based on the results of this study, it is recommended to cultivate Nannochloropsis sp. to increase the growth of cell populations is urea with a concentration of 45 mg / L.
Pearl oysters are a marine aquaculture commodity with high economic value. However, there are still many obstacles in pearl oyster cultivation activities, such as the need for quality seeds. This study aims to determine the effect of immersing pearl seeds in natural feed tanks of Chaetocheros sp. with different immersion periods on the growth and survival rate of pearl oyster (Pinctada maxima) seeds. The method used in this study is an experimental method using a completely randomized design (CRD), with 5 treatments and 3 replications, namely A (control/without immersion), B (0.5 hours), C (1 hour), D (1, 5 Hours) and E (2 Hours). The results showed that soaking the seeds in natural feed tanks had a significant effect on the growth of the shell (dorsal-ventral) of the pearl oyster Pinctada maxima (p<0.05). The highest growth was achieved in the 2-hour immersion period with an absolute growth value of 1.67 mm, a relative growth of 68.49% from the initial size, and a daily specific growth rate of 3.31% per day. This method must be tested on larger pearl oyster seeds and using other natural feed species and various natural mixes (multi-species).
Caulerpa sp. merupakan jenis rumput laut dari kelas Chlorophyceae. Caulerpa sp. dikonsumsi sebagai sayuran dan lalapan di daerah tropikal Pasifik terutama di Filipina dan Indonesia. Caulerpa sp. mempunyai kandungan gizi antara lain protein, karbohidrat, kandungan air, kandungan serat kasar dan antioksidan. Caulerpa sp. berpotensi sebagai bahan pangan, kosmetik dan obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pernambahan pupuk NPK pada budidaya Caulerpa di media terkontrol dan untuk menganalisai dosis terbaiknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diuji yaitu konsentrasi pupuk yang menggunakan konsentrasi pupuk yang berbeda yaitu perlakuan 1 adalah konsentrasi NPK 0 mg/L (kontrol), Perlakuan 2 adalah konsentrasi NPK 20 mg/L, Perlakuan 3 adalah konsentrasi NPK 40 mg/L dan perlakuan 4 adalah konsentrasi NPK 60 mg/L. Hasil penelitian ini adalah pertumbuhan mutlak perlakuan A sebesar -64 g, B sebesar -71,75 g, C sebesar -63,75 g dan D sebesar -66,5 g. Laju pertumbuhan spesifik perlakuan A sebesar -3.07%, perlakuan B sebesar -3.71%, perlakuan C sebesar -3,02% sedangkan perlakuan D sebesar -3.39%. Kandungan antioksidan perlakuan A dengan nilai 33,72%, perlakuan B dengan nilai 38,69%, perlakuan C dengan nilai 32,51%, perlakuan D dengan nilai 35,15%. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan pupuk NPK pada penelitian ini berpengaruh terhadap pertumbuhan Caulerpa lentillifera, dengan memberikan pengaruh penurunan pertumbuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik guano kelelawar yang tepat terhadap pertumbuhan mikroalga Spirulina sp. Metode digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dengan konsentrasi pemberian pupuk yang berbeda yaitu pupuk komersil sebagai kontrol positif, 0 g/L sebagai kontrol negatif, guano 0,040 g/L, guano 0,060 g/L, guano 0,080 g/L dan guano 0,100 g/L yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Kepadatan awal penebaran 1.500 unit/mL yang dipelihara selama 96 jam. Pengamatan kepadatan dilakukan setiap 12 jam. Parameter yang diamati meliputi kepadatan puncak, pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan biomassa, dan waktu penggandaan diri. Hasil penelitian menujukkan bahwa konsentrasi 0,100 g/L menghasilkan pertumbuhan populasi Spirulina sp. tertinggi dengan nilai rata-rata 6.572 unit/mL dengan pertumbuhan mutlak tertinggi dengan nilai rata-rata 5.072 unit/mL dan waktu penggandaan diri tercepat yaitu 36,76 jam. Namun dalam percobaan ini tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil pertumbuhan biomassa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.