Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) diseluruh dunia merupakan kasus utama penyebab kematian. Faktor perilaku dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan Hiperkolesterolemia serta pada orang yg mengalami stress yang tinggi, dapat mendorong terjadinya penumpukan lemak dan mempercepat kerja otot jantung serta berakibat terjadinya penyempitan dari arteri koroner. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi dan hiperkolesterolemia dengan penyakit jantung koroner. Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Poliklinik Jantung Rumah Sakit di Palembang dari bulan 5-28 Juni 2020 dengan jumlah 86 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Teknik analisis menggunakan analisis bivariat yaiitu analisis untuk menguji antara variabel dependen dan independen. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan kebiasaan merokok (p-value = 0,002), hipertensi (p-value = 0,002) dan hiperkolesterolemia (p-value = 0,001) dengan penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit di Kota Palembang tahun 2020. Saran: Memberikan penyuluhan kepada pasien jantung koroner tentang penyebab terjadinya atau kambuhnya penyakit jantung koroner baik tentang kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan hiperkolerstrolemia.Kata Kunci: Jantung Koroner, Kebiasaan Merokok, Penyakit Hipertensi, Hiperkolesterolemia
Latar Belakang: Mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia masih memandang konflik adalahhal yang buruk dan merusak sehingga kurang mendapatkan perhatian yang serius, ditambah kurangnyapengetahuan tentang manajemen konflik. Bila konflik dibiarkan terus berlarut makakeharmonisan,keselarasan, dan keseimbangan dalam kinerjapun akan ikut terpengaruh. Tujuan: Tujuan penelitianini untuk mengetahui hubungan manajemen konflik dengan cara kompetisi, kolaboratif, menghindar,dan akomodasi dengan kinerja tenaga kesehatan. Metode: Penelitian kuantitatif ini mengunakandesain studi cross sectional melalui pendekatan analitik observasional dengan sampel sebanyak 198responden yang diambil menggunakan tekhnik proportionate random sampling. Hasil: Hasil penelitiandidapatkan tidak ada hubungan kompetisi (P-Value = 0,134) dan menghindar (P-Value = 0,084)dengan kinerja tenaga kesehatan, ada hubungan kolaboratif (P-Value = 0,034), kompromi (P-Value =0,015), dan akomodasi (P-Value = 0,002) dengan kinerja tenaga kesehatan.Saran:Tenaga kesehatandan para manajer diharapkan agar dapat menambah serta meningkatkan pengetahuan tentangmanajemen konflik dan menggunakannya dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.Kata Kunci : Manajemen Konflik, Kinerja, Tenaga Kesehatan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.