Drug management is one of the pharmaceutical service activities. Drug management is important and needs to be done well, because good drug management will ensure the continuity of availability and affordability of effective, efficient and rational drug services. This study aims to determine the management of drugs at the Kayu Tangi Health Center Banjarmasin and the factors that cause discrepancis. This research is a non-experimental descriptive research conducted prospectively and retrospectively. Collecting data using observation sheets based on pharmacy SOPs at the Puskesmas. The population and sample are all data on drug management which includes planning, demand, receipt, storage, distribution, control, administration and reporting at the Kayu Tangi Health Center Banjarmasin in February – April 2022. Data analysis was carried out by calculating the percentage of conformity. The results showed 96% of the activities were in accordance with planning, requesting, receiving, distributing, controlling, administrative and reporting activities. While 4% is not appropriate, which includes storage activities. Factors that are not arranged alphabetically and pharmacologically due to insufficient space for the storage of these drugs.
Smartphones seem to be a mandatory item for humans in searching for any information, including pregnant women can easily found a health information in some smartphone applications. Knowledge of the importance of nutritional needs during pregnancy is very influential on maternal and infant health, during pregnancy, nutritional consumption needs increase rapidly, especially consumption of iron (Fe). Iron deficiency during pregnancy can cause babies born to be at risk for Stunting. Good knowledge and adherence can minimize the risk of maternal and child. The purpose of this study was to determine the level of knowledge and adherence of pregnant women about Fe consumption with the application of OTDA points at the South Alalak Health Center. The next objective was to find out whether there was a difference between the knowledge before and
Penyimpanan sediaan farmasi merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap sediaan farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutu nya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan. Mengingat pentinganya penyimpanan sediaan farmasi maka peneliti tertarik ingin mengetahui persentase kesesuaian penyimpanan sediaan farmasi serta faktor-faktor ketidaksesuaiaan. Populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu peyimpanan sediaan farmasi di gudang puskesmas se Kota Banjarmasin. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non probability sampling yaitu sampling jenuh. Hasil penelitian di gudang obat puskesmas diperoleh dari kesesuaiaan penyimpanan sediaan farmasi se Kota Banjarmasin dengan menggunakan dua parameter yaitu Peraturan Menteri kesesehatan No.74 tahun 2016 dan Peraturan badan Pengawas Obat dan Makanan No.4 tahun 2018 dengan jumlah indikator sebanyak 33 indiktor. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kesesuaian penyimpanan sebesar 87,86%. Faktor penyebab ketidaksesuaian tersebut adalah penyusunan sediaan farmasi, tempat/ letak sediaan farmasi, ruang penyimpanan sediaan farmasi dan faktor manusia itu sendiri dalam melakukan penyimpanan.
Pelayanan resep merupakan salah satu bagian dari kegiatan kefarmasian di Puskesmas. Salah satu standar minimal pelayanan farmasi di puskesmas adalah waktu tunggu. waktu tunggu pelayanan resep dimulai dari penerimaan resep sampai obat di serahkan ke pasien. Waktu tunggu pelayanan yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pasien, sehingga puskesmas harus dapat mengontrol waktu pelayanan untuk mencapai kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran waktu tunggu pelayanan resep obat non racikan dan resep obat racikan di jam pelayanan 08.
Pembangunan kesehatan adalah suatu upaya yang bertujuan untuk membangun kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup bagi setiap orang agar dapat memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai melalui pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi beberapa kegiatan yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian dan administrasi. Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang efisien, efektif dan rasional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observatif. Populasi dan sampel adalah seluruh data pengelolaan obat yang mencakup perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, dan administrasi Puskesmas Tahun 2019 dan 2020. Tempat dan waktu penelitian; tempat di Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru pada bulan Maret-April 2020. Data digunakan berupa lembar obsevasi dengan pengolahan data kesesuaiannya dengan SOP Kefarmasian dan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kemenkes RI Tahun 2019 serta faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaiannya Data dikumpulkan secara langsung menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai belum semuanya sesuai dengan pedoman yaitu SOP Kefarmasian di Puskesmas dan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kemenkes RI Tahun 2019.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.