Persentase laki-laki muda yang belum menikah memiliki pengalaman seksual meningkat dari 6% pada tahun 2007 menjadi 8% pada tahun 2012. Perilaku seks sebelum menikah lebih diterima diantara laki-laki muda sementara itu pendidikan seksual yang komprehensif belum diterapkan secara menyeluruh dalam kurikulum pendidikan nasional dan belum merata di semua daerah. Hal ini menghalangi anak muda untuk mendapatkan informasi yang benar. Penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik demografik dengan niat untuk melakukan hubungan seksual pranikah pada remaja laki-laki usia 15 hingga 24 tahun di Indonesia. Data didapatkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012. Sebanyak 9,109 responden terpilih untuk dianalisis. Analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada sekitar 21.1% remaja laki-laki yang mengungkapkan bahwa mereka berniat untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Niat tersebut ditemukan lebih umum diantara mereka yang berusia 20-24 tahun. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kelompok usia, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal sebagai proxy dari agama dan status tempat tinggal dengan niat melakukan hubungan seksual. Temuan ini menyarankan perlunya pendekatan yang beragam dalam penerapan pendidikan seksualitas pada remaja.
Persentase laki-laki muda yang belum menikah memiliki pengalaman seksual meningkat dari 6% pada tahun 2007 menjadi 8% pada tahun 2012. Perilaku seks sebelum menikah lebih diterima diantara laki-laki muda sementara itu pendidikan seksual yang komprehensif belum diterapkan secara menyeluruh dalam kurikulum pendidikan nasional dan belum merata di semua daerah. Hal ini menghalangi anak muda untuk mendapatkan informasi yang benar. Penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik demografik dengan niat untuk melakukan hubungan seksual pranikah pada remaja laki-laki usia 15 hingga 24 tahun di Indonesia. Data didapatkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012. Sebanyak 9,109 responden terpilih untuk dianalisis. Analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada sekitar 21.1% remaja laki-laki yang mengungkapkan bahwa mereka berniat untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Niat tersebut ditemukan lebih umum diantara mereka yang berusia 20-24 tahun. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kelompok usia, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal sebagai proxy dari agama dan status tempat tinggal dengan niat melakukan hubungan seksual. Temuan ini menyarankan perlunya pendekatan yang beragam dalam penerapan pendidikan seksualitas pada remaja.
Premarital sex among young men is more acceptable than young women. The Indonesian Demographic and Health Survey data consistently shows that the percentage of sexual experiences in young men is higher than that of young women and is increasing every year (6% versus 1% in 2007 and 8% versus less than 1% in 2012). This study aims to investigate which factors influence sexual intercourse intention among young men in Indonesia. This study obtained data from the 2012 Indonesian Demographic and Health Survey, especially the Adolescent Reproductive Health component with a total number of respondents of 9,109 young unmarried men. Data were analyzed descriptively and inferentially using the chi-square test and the Mann Whitney test. There are 21.1% of young men who intend to have premarital sex. Predisposing factors such as knowledge and attitudes on reproductive health, enabling factors such as dating behavior, as well as reinforcing factors such as sources of reproductive health information (peers, siblings/relatives, health service providers, religious leaders and the media) were found to be associated with the intention to have sexual intercourse. These findings indicated the need to strengthen the role of peer educators and health service providers as well as the involvement of religious leaders, and the media in adolescent reproductive health programs.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.