Indonesia as tropical country has various of agro-climate that affected to spread of plants, of course for mango plant. Gedong Gincu mango as a competitive commodities in west java, spread. In three district of west java, Cirebon, Majalengka and Indramayu district. The aims of this research was to analyze the effect of physical environmental components to Gedong Gincu mango characteristics in three districts of west Java, Indonesia. The research was performed in Indramayu, Cirebon, and Majalengka in January-June 2017. The methods of this research was descriptive qualitative. The results showed that the difference of micro-climate, including (rainfall, temperature, and humidity), effected Gedong Gincu mango characteristics, especially size, shape, color and texture of fruit flesh. Gedong Gincu mango from Indramayu has spherical shape, a small size, a strong red color, a hard and thin flesh, a fragrant flavor, and very sweet taste. Gedong Gincu mango from Cirebon has oval shape, a medium size, red color, medium and rather thick flesh, a fragrant flavour and sweet taste. Gedong Gincu mango from Majalengka has a sprawl, large size, yellowish red color, fine meat and thick flesh, a medium flavour and less sweet taste.
Lahan tambang merupakan lahan yang tergolong sulit untuk direhabilitasi, dan seringkali menimbulkan pengaruh negatif yang tidak kecil (Liang et al, 2009 dalam Suharno dan Sancayaningsih, 2013). Agar tanaman bunga matahari dapat tumbuh baik pada lahan bekas tambang, maka perlu diupayakan perbaikan kondisi fisik, kimia dan biologi tanahnya. Tahap awal dari upaya perbaikan kondisi fisik, kimia dan biologi tanah adalah konservasi top soil, pengelolaan sedimen, penataan lahan, penanaman tanaman perintis, (Zulkifli, 2014). Konservasi top soil dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik. Kemudian . Penggunaan pupuk an-organik untuk kegiatan usahatani telah dianggap suatu keharusan. Hal ini berkaitan dengan penggunaan vareiatas unggul yang berpotensi hasil tinggi yang memerlukan hara tanah yang cukup (Abdulrachman et. al., 2008). Maka dipandang perlu untuk dilakukan percobaan mengenai peningkatan produksi tanaman bunga matahari di lahan bekas tambang dengan pengaturan takaran pupuk NPK dan penambahan kompos yang berbeda. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki sifat tanah bekas tambang semen serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.).Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui adanya pengaruh interaksi antara perlakuan pemberian kompos dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) dan 2) untuk mengetahui takaran kompos dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.).Hasil dari penelitian adalah: (1) terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan pemberian kompos dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) yaitu pada pengamatan volume akar dan tinggi tanaman umur 35 HST; da (2) pada takaran 30 ton/ha kompos dan 400 kg/ha pupuk NPK memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.).
Pendapatan yang layak sangat diharapkan oleh semua pelaku agribisnis tebu, dikarenakan sangat berkaitan dengan eksistensi budidaya dan kesejahteraannya, apa lagi pada era pandemic covid-19 ini. Namun dalam lima tahun terakhir, pendapatan petani tebu secara nasional menurun, sehingga diperlukan upaya agar pendapatannya meningkat. Penelitian ini bertujuan menyusun model kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan agribisnis tebu di Kecamatan Karangsuwung Kabupaten Cirebon. Waktu penelitian pada bulan September–November 2020. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey. Populasi penelitian adalah petani tebu di Wilayah Kerja Pabrik Gula Sindang Laut Rayon Pabrik Gula Karangsuwung yang berjumlah 129 orang dan besar sampel ditentukan sebesar 57 orang. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) dan untuk menguji hipotesis menggunakan sobel test. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat pengaruh langsung dari variabel perbaikan pola pembiayaan (kredit) budidaya tebu (X1) dan perbaikan pola harga pokok produksi/harga patokan petani (HPP) dan tata niaga gula nasional (X4) terhadap peningkatan pendapatan agribisnis tebu (Y) dan terdapat pengaruh tidak langsung dari variabel perbaikan pola pembiayaan (kredit) budidaya tebu (X1) dan perbaikan produktivitas (X2) terhadap peningkatan pendapatan agribisnis tebu (Y) melalui perbaikan pola harga pokok produksi/harga patokan petani (HPP) dan tata niaga gula nasional (X4). Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi lokal dan nasional tentang model peningkatan pendapatan agribisnis tebu rakyat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh kombinasi antara perlakuan jarak tanam dan jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma, (2) perlakuan kombinasi antara perlakuan jarak tanam dan jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma, dan (3) korelasi antara komponen pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Benih Palawija Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2015.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan ini terdiri dari 12 kombinasi jarak tanam dan jenis pupuk kandang yang masing-masing diulang tiga kali, sehingga terdapat 36 petak percobaan. Kombinasi perlakuan yang diuji di lapangan adalah : A (jarak tanam 40 cm x 20 cm dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha), B (jarak tanam 40 cm x 20 cm dan pupuk kandang kambing 10 ton/ha), C (jarak tanam 40 cm x 20 cm dan pupuk kandang sapi 10 ton/ha), D (jarak tanam 55 cm x 20 cm dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha), E (jarak tanam 55 cm x 20 cm dan pupuk kandang kambing 10 ton/ha), F (jarak tanam 55 cm x 20 cm dan pupuk kandang sapi 10 ton/ha), G (jarak tanam 70 cm x 20 cm dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha), H (jarak tanam 70 cm x 20 cm dan pupuk kandang kambing 10 ton/ha), I (jarak tanam 70 cm x 20 cm dan pupuk kandang sapi 10 ton/ha), J (jarak tanam 85 cm x 20 cm dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha), K (jarak tanam 85 cm x 20 cm dan pupuk kandang kambing 10 ton/ha), dan L (jarak tanam 85 cm x 20 cm dan pupuk kandang sapi 10 ton/ha).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang nyata dari perlakuan kombinasi jarak tanam dan jenis pupuk kandang terhadap tinggi tanaman umur 28, 35, dan 42 HST, diameter batang umur 28 dan 35 HST, jumlah daun per tanaman umur diameter tongkol segar, jumlah tongkol segar per petak, bobot tongkol segar per tanaman, bobot 100 butir biji kering, dan bobot biji kering per tanaman dan per petak, (2) bobot biji kering per petak terbaik terdapat pada perlakuan jarak tanam 70 cm x 20 cm dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha yaitu 3,49 kg/petak setara dengan 3,49 ton/ha, dan (3) korelasi yang nyata tinggi tanaman umur 28 dan 42 HST, diameter batang umur 28 dan 35 HST, jumlah daun umur 28, 35, dan 42 HST, volume akar umur 28 dan 42 HST, dan Laju Pertumbuhan Tanaman umur 28-35 HST dengan bobot biji kering per petak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran Rootone F dan panjang setek pucuk terhadap pertumbuhan bibit jambu biji (Psidium guajava L) kultivar kristal. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2018 di Waida Farm Dusun Lembang Desa Pamulihan Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola kombinasi, yaitu terdiri dari 12 percobaan dan diulang tiga kali. A (Panjang setek 10 cm dan takaran 0 mg/setek), B (Panjang setek 10 cm dan takaran 0,25 mg/setek), C (Panjang setek 10 cm dan 0,50/setek), D (Panjang setek 10 cm dan takaran 0,75/setek), E (Panjang setek 20 cm dan takaran 0 mg/setek), F (Panjang setek 20 cm dan takaran 0,25mg/setek), G (Panjang setek 20 cm dan 0,50 mg/setek), H (Panjang setek 20 cm dan takaran 0,75mg/setek), I (Panjang setek 30 cm dan takaran 0 mg/setek), J (Panjang setek 30 cm dan takaran 0,25 mg/setek), K (Panjang setek 30 cm dan takaran 0,50 mg/setek), L (Panjang setek 30 cm dan takaran 0,75 mg/setek). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan takaran Rootone F dan panjang setek berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas (umur 42, 56, 70 dan 84 HST), panjang tunas (umur 56, 70, dan 84 HST), jumlah daun (umur 42, 56, 70, dan 84 HST), Volume dan bobot akar. Hasil pengaruh yang terbaik yaitu pada perlakuan panjang setek 30 cm dan takaran Rootone F 0,50 mg dan 0,75 mg.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.