Sayuran merupakan jenis makanan penting bagi manusia untuk menjaga kesehatan. Kurangnya konsumsi sayur dapat meningkatkan resiko terkena penyakit degenerative di kemudian hari seperti obesitas, jantung coroner, gagal ginjal, diabetes, hipertensi, dan kanker. Sayuran lalapan adalah sayuran yang biasanya dihidangkan dalam keadaan mentah sehingga diperkirakan dapat berperan menjadi salah satu sumber infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) pada manusia. Beberapa contoh sayur lalapan, antara lain kubis, selada, kemangi, daun bawang, seledri, dan sawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil identifikasi jenis telur cacing dan cacing dewasa pada sayuran lalapan yang dijual di pasar tradisional Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh sayuran lalapan yang dijual di pasar tradisional Kota Semarang. Adapun pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random sampling yang diambil dari seluruh wilayah Kota Semarang, meliputi wilayah Semarang Tengah (Pasar Johar), Semarang Utara (Pasar Purwogondo), Semarang Timur (Pasar Langgar Indah), Semarang Barat (Pasar Karang Ayu), dan Semarang Selatan (Pasar Peterongan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sayuran yang dijual di Pasar Peterongan dan Pasar Purwogondo tidak ditemukan adanya kontaminasi cacing maupun telur cacing. Sedangkan untuk sayuran lalapan yang dijual di Pasar Langgar, Pasar Johar, dan Pasar karang Ayu ditemukan adanya kontaminasi cacing dan telur cacing. Cemaran yang terjadi pada sayuran lalapan di pasar tradisional Kota Semarang disebabkan oleh telur cacing Oxyuris vermicularis, telur cacing tambang, telur cacing Ascaris lumbricoides, larva cacing tambang, dan cacing tambang dewasa.
Bisnis minuman kekinian nampaknya menjadi solusi yang banyak diambil oleh masyarakat Kota Salatiga sebagai sumber pendapatan di masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, salah satu parameter wajib yang dipersyaratkan untuk air minum layak konsumsi adalah tidak adanya kontaminasi bakteri Coliform pada minuman tersebut. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi keberadaan bakteri Coliform pada berbagai minuman kekinian yang dijual di Kota Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah minuman kekinian dengan berbagai varian rasa, sedangkan batasan penelitian ini adalah minuman kekinian yang hanya dijual oleh Pedagang Kaki Lima saja. Pengambilan sampel penelitian dilaksakanan menggunakan teknik random sampling dengan total sampel sebanyak 60 minuman kekinian, yang diambil dari empat Kecamatan di Kota Salatiga, yang meliputi Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Tingkir, Kecamatan Argomulyo, dan Kecamatan Sidomukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 96,67% sampel minuman kekinian yang diteliti di wilayah Kota Salatiga terkonfirmasi mengandung bakteri Coliform, yang meliputi bakteri E. coli, Enterobacter sp., dan Klebsiella sp. Hanya satu jenis minuman saja yang tidak terkontaminasi bakteri Coliform, yaitu minuman kekinian dengan varian rasa lemon tea. Adapun beberapa faktor yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kontaminasi pada minuman kekinian, antara lain : (1) letak tempat usaha; (2) ada tidaknya pencemaran (udara, air, tanah) yang terjadi di sekitar lokasi usaha; (3) higiene atau kebersihan perorangan; (4) higiene sanitasi dan peralatan yang digunakan; (5) kemasan yang digunakan; (6) bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman; (7) cara penyimpanan bahan minuman; dan (8) varian rasa minuman kekinian.
One of the efforts to prevent the spread of the Covid-19 virus is to spray disinfectants around their living environment. In this service activity, the service team divided the activities into several stages, namely (1) socialization of activities; (2) implementation of activities; and (3) activity evaluation. Socialization of activities carried out to provide information to the public about activities. The implementation of the activity begins with assistance in making disinfectants and continues with spraying disinfectants into public areas and residents' homes. The service activity was closed with an activity evaluation meeting which concluded that the spraying of disinfectants as an effort to prevent covid-19 could run well through a community empowerment program in Kupang Village, Ambarawa District.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.