Pariwisata budaya yang dikembangkan di Bali diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2, Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali yang menekankan pentingnya tri hita karana dalam pengembangan pariwisata di Bali. Oleh karena itu, idealnya segala aktivitas pengembangan pariwisata budaya di Bali, termasuk promosi pariwisata benar-benar menunjukkan aplikasi falsafah tri hita karana. Tujuan jangka panjang penelitian ini, terwujudnya media promosi pariwisata budaya Bali yang benar-benar mengimplementasi ideologi tri hita karana. Terkait dengan tujuan ini, target khusus yang hendak dicapai adalah upaya penggambaran marginalisasi ideologi tri hita karana dalam media promosi pariwisata budaya Bali. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target tersebut, berupa wawancara mendalam dan pengamatan serta penggunaan dokumen. Wawancara dilakukan dengan pihak terkait, seperti Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, dan Gianyar, serta perusahaan di bidang pariwisata maupun di bidang disain grafis di Bali. Pengamatan dilakukan terhadap billboard yang terkait dengan pariwisata serta dokumen berupa foto, brosur, leaflet, dan iklan tabloid yang mempromosikan pariwisata dan diproduksi oleh para pihat terkait tersebut di atas. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan Based on the result of analysis bahwa yang memarginalkan ideologi tri hita karana pada media promosi pariwisata budaya di Bali adalah ideologi kapitalisme dan ideologi dualisme kultural. Hal ini terjadi karena pembuatan media promosi pariwisata pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi objek yang dipromosikan. Tentu saja tujuan itu berujung pada peningkatan perolehan keuntungan atau uang. Implikasi utama media promosi pariwisata budaya Bali yang ideologi tri hita karana-nya termarginalkan pada citra Bali sebagai daerah pariwisata adalah bahwa Bali tercitrakan sebagai daerah budaya pariwisata dan bukan pariwisata budaya.
Character is a very important and fundamental matter in a child's development. Character education has the same orientation with moral education, whereas moral education is very important in directing young generation to become good people through good values approach. In the midst of current IT advances, animated films are one of the effective and interesting media in transferring the values of character education and moral messages to children. The 2D animated film entitled Pendeta Bangau (The Priestess of Stork) is an animated film which source of story comes from Balinese folklore entitled Pedanda Baka. The aim of this study is to discuss the values of character education and moral messages/values contained in the animated film entitled “Pendeta Bangauâ€. This study uses qualitative research methods with qualitative data analysis techniques model of Miles and Huberman. The result of this study shows that the character education values from the animated film entitled Pendeta Bangau contains the values of honesty, tolerate, friendship / communicative, love of peace, and curiosity. While the moral message/value was seen in the final/end of film, namely the Bangau (stork) died due to its immorality. Its Bangau dead is related to the principal of Prarabda Karmaphala, namely Bangau, gets the results of his behavior in the present, and is now available without being there anymore.
Di era 4.0 semua hal menggunakan teknologi, termasuk penyebaran informasi seperti halnya undangan pernikahan. Bisa dikatakan di Bali penggunaan e-invitation belum sepopuler di Jakarta. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana potensi e-invitation di dalam era baru khususnya di Bali. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan fenomenologis dan juga menggunakan teori konsep tinggi dan sentuhan tinggi. Dari hasil penelitian didapat bahwa e-invitation memiliki potensi bisnis yang baik. Desain yang inovatif mengikuti perkembangan zaman, melibatkan emosi yang lebih dengan dukungan banyak fitur pada desain e-invitation. Selain itu, diperlukan juga rasa empati terhadap lingkungan untuk mengurangi penggunaan kertas dan bungkus plastik sekali pakai. Nilai ekonomis yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa mengurangi makna yang sesungguhnya juga diperlukan, dari sebuah pesan yang tulus mengajak perayaan yang berbahagia.
The Tri Hita Karana (THK) concept has not been widely used in promoting tourism in Bali, even though the THK concept can be applied in promotional media. The promotional media will have a distinctiveness or selfhood among the existing promotional media. With the development of science and technology and the increasing influence of tourism today, the THK concept is gradually being ignored and even forgotten, replaced by other concepts that come from outside, which are not necessarily suitable for use in Bali, especially in the process of promoting Bali for the benefit of tourism. In connection with this issue, this paper intends to provide an understanding of three main points: (1) the THK concept, (2) promotional media, and (3) tips for designing tourism promotion media based on the THK concept. This research uses the semiotic method. The semiotic method is a qualitative interpretive, a method that focuses on the sign and text as the object of study and how the researcher interprets and understands the code behind the character and reader. The THK concept in promoting Bali tourism can be applied in promotional media in logos, brochures, leaflets, flyers, billboards, newspaper advertisements, television advertisements, flight magazines, and stickers. The promotional media contains illustrations, text, colors, and typography that contain messages to persuade people and have their own identity. The meaning of natural harmony can form a local Balinese identity; this concept has been applied by Balinese people, especially in every context of everyday people's cultural life.
Women aesthetics that are visualized in the billboard advertisement of Pundi Bank is a strategic activity to persuade consumer or society. This is intended to see the picture of female aesthetics and its significance in contemporary society through the billboard advertisement of Pundi Bank by identifying the signs contained. The method that is used in this study is semiotics. Semiotics is essentially a qualitative interpretative (interpretation) method that focuses on sign and text as a study object as well as on how researchers interpret and understand the code (decoding) of the sign and the text. This study gives the aesthetic female image presented in the ad message it appears to be of the election of the visual communication element, It’s like photographic illustration, text, and color. The elements are arranged in such a harmony with the use of asymmetrical balance, making it look more attractive with a protrusion on the photographic illustration. The meaning that is delivered by Pundi Bank from this advertisement is a reflection of women’s lifestyle reality in contemporary society. Furthermore, this advertisement is formed by many icons in which it can be interpreted as a symbol of contemporary woman. Besides that, Pundi Bank advertisement also has a construction of social reality which can be seen as denotative and connotative meaning.Estetika perempuan yang divisuliasasikan dalam iklan billboard bank Pundi merupakan kegiatan yang strategis untuk mampu mempersuasif masyarakat konsumen. Tujuannya agar gambaran tentang estetika perempuan dan makna perempuan dalam masyarakat kontemporer yang ditampilkan oleh bank Pundi melalui iklan billboardnya dengan cara mengidenfikasi tanda-tanda yang terdapat dalam iklan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode semiotika. Metode semiotika pada dasarnya bersifat kualitatif interpretatif (interpretation), yaitu sebuah metode yang memfokuskan pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan memahami kode (decoding) dibalik tanda dan teks tersebut. Hasil penelitian ini memberikan gambaran estetika perempuan dihadirkan dalam pesan iklan itu tampak dari pemilihan unsur-unsur komunikasi visualnya, seperti ilustrasi fotografi, teks, dan warnanya. Unsur-unsur tersebut ditata sedemikian rupa secara harmonis dengan menggunakan keseimbangan asimetris, menjadikannya nampak lebih menarik dengan penonjolan pada ilustrasi fotografinya. Makna yang diciptkan iklan bank Pundi merupakan cerminan realita gaya hidup perempuan pada masyarakat kontemporer. Iklan bank Pundi juga banyak terbentuk oleh ikon-ikon yang dapat dimaknai sebagai simbul perempuan kekinian. Iklan bank Pundi juga memiliki konstruksi realitas sosial yang dapat dimaknai sebagai makna Denotatif dan Konotatif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.