Mikrokontroler merupakan bagian inti dari proyek kontrol otomatis. Pemilihan mikrokontroler sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan data pada sistem. Atas dasar pemikiran tersebut maka dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk menemukan mikrokontroler dengan kemampuan pengolahan data yang baik. Dalam penelitian ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dan mikrokontroler ESP32. Di mana kedua mikrokontroler tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda. Data yang digunakan berupa nilai tegangan dan arus yang diperoleh dari sensor tegangan ZMPT101B dan sensor arus ACS712. Pengujian yang dilakukan menghasilkan nilai rata-rata error tegangan sebesar 0,387649 persen dan arus 3,095044 persen untuk mikrokontroler Arduino Uno. Sedangkan untuk mikrokontroler ESP32 menghasilkan rata-rata nilai error tegangan sebesar 0,312182825 persen dan arus sebesar 0,194657573 persen.
Anjuran pemerintah untuk memakai masker setiap hari sangat penting untuk menghindari Covid-19. Artikel ini menganalisis penggunaan ESP32 Cam sebagai pendeteksi masker, di mana penggunaan yang benar harus menutupi hidung dan mulut. Gambar yang diambil dapat diproses dan dieksekusi oleh program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Python. Library OpenCV digunakan untuk mengakses kamera, sedangkan library TensorFlow dengan file training dalam datasheet digunakan untuk menjalankan deteksi masker. Hasil eksperimen pendeteksian masker dalam kondisi terang menunjukkan waktu tercepat adalah 1 detik dengan jarak ideal 1m dan jarak maksimum 2,5m. Sebaliknya, dalam kondisi gelap, waktu tercepat adalah 2 detik dengan jarak ideal 1m dan jarak maksimum 1,5m.
Fire & gas safety control adalah suatu sistem control untuk mengamankan suatu ruangan / gedung dari bahaya kebocoran gas ataupun kebakaran. Di era sekarang perkembangan arsitektur bangunan mengharuskan kita untuk selalu berinovasi dalam mempertahankan keselatan penghuni ataupun bangunan itu sendiri. Penelitian ini membuat alat Advance Fire & Gas Safety Control yang bertujuan untuk meminimalisir adanya alarm palsu terutama soal uap. Asap dan uap dapat dibedakan dari tingkat kelembabannya. Asap yang merupakan partikel sisa pembakaran memiliki tingkat kelembaban yang sangat rendah, sedangkan uap memiliki tingkat kelembaban yang sangat tinggi. Penelitian ini implementasi NodeMCU ESP8266, Sensor MQ-2, Sensor DHT11, Sensor api, Buzzer, Firebase dan Kodular, untuk mendeteksi kebakaran, adanya uap dan kebocoran gas.
Thermoelectric cooler is one type of refrigeration system that is environmentally friendly because it does not use refrigerants which have potential damaging the ozone layer. In this study, an experimental performance of thermoelectric refrigerator using fan and without fan is presented. The result shows that the cold side temperature decreases from 25.5 degree C to -5 degree C for 37 watt (with fan) and 25.5 degree C to -7.5 degree C for 37-watt without fan. Using 43-watt power supply, the cold side decreases from 25 degree C to -5 degree C for fan usage, and from 26 degree C to -7.5 degree C in 60 minute and 75 minutes, respectively. Using fan for cold sink inside the cabin will distribute the cabin temperature of cool box evenly and also increase the capability of heat transfer performance of cooler box of thermoelectric. Maximum average COP is 0.103 and achieved by 37-watt power supply with cold sink fan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.