Perusahaan XYZ adalah perusahaan yang sedang berkembang dan bergerak di bidang mebel atau furniture dengan menggunakan bahan baku multiplek. Saat ini perusahaan tersebut sedang menerima beberapa pesanan furniture dari salah satu hotel di Bali yang sedang melakukan renovasi. Waktu pengerjaan proyek tersebut berjalan sampai dengan 6 bulan. Agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan cepat diperlukan strategi yang tepat yaitu dengan melakukan pengaturan tata letak proses produksi pembuatan furniture. Metode Penelitian menggunakan metode ARC (Activity Retionship Chart) dan ARD (Activity Relationship Diagram). Penelitian ini merubah layout awal menjadi layout yang baru dengan menggunakan 2 metode dan melakukan perbandingan layout awal dan akhir. Kesimpulan dari penelitian ini rancangan tata letak fasilitas produksi yang baru memiliki lintasan handling yang lebih efisien 40% dibandingkan dengan tata letak awal 112 m menjadi 65 m, sehingga dapat mempercepat proses produksi pada perusahaan XYZ.
Sorgum termasuk tanaman serealia yang dapat hidup pada iklim kering dan basah. Sorgum mempunyai multi manfaat, selain dapat digunakan sebagai penghasil bioetanol. Sorgum juga dapat di gunakan sebagai penghasil gula dan dapat digunakan untuk pakan ternak. Bioetanol dapat di buat dari bahan baku yang mengandung pati atau karbohidrat seperti jagung, tebu, ubi jalar, tetes dan juga sorgum. Objek penelitian di daerah Kabupaten Lamongan dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sistem dinamik merupakan metode yang digunakan untuk melakukan simulasi potensi sorgum yang dilakukan sampai tahun 2025. Hasil simulasi terlihat bahwa pada tahun pertama produksi bioetanol sebesar 809,1 ton, produksi gula sebesar 1887,9 ton, produksi pakan ternak sebesar 1132,74 ton dan terus meningkat dari tahun ke tahunnya.
Mesin gerinda adalah alat yang digunakan untuk proses pemotongan abrasif melalui gesekan antara bahan abrasif dengan benda kerja logam. Mesin gerinda yang sudah ada dipasaran menggunakan sistem mesin manual dengan satu mata pisau. Namun hal ini kerap kali membuat keramik yang dipotong tidak presisi dan pecah. Hal ini dapat disebabkan karena mesin gerinda yang digunakan tidak menggunakan dudukan yang baik. Selain itu, dalam pengoperasian mesin gerinda menggunakan tangan yang digerakkan, terjadi ketidaksesuaian garis potongan keramik yang ditentukan. Dengan kondisi tersebut, perlu adanya pengembangan untuk mencari bagaimana strategi desain produk mesin gerinda pemotong keramik yang mampu untuk meminimalisir risiko kegagalan produk dan kecelakaan kerja. Tahapan dalam pengembangan mesin gerinda meliputi analisis risiko mesin gerinda yaitu: identifikasi risiko, analisis pengembangan produk berdasarkan skala prioritas dan pendekatan QFD. Analisis risiko menggunakan pendekatan FMEA, di mana output dari tahapan ini digunakan sebagai awal untuk tahapan selanjutnya. Berdasarkan pengembangan produk menggunkan metode QFD didasari pada analisa risiko didapatkan keinginan pelanggan yaitu: ditambahkan box penampuangan pecahan keramik, terdapat penghalang bagian wajah, penambahan box penampungan air, penambahan handle pegangan, dan desain fleksibel. Sedangkan kebutuhan teknis yang ingin dicapai yaitu: mesin gerinda dapat di aplikasikan dengan mudah, mengurangi getaran gerinda pada tangan, mengoptimalkan debu gram gerinda terkena mata, meminimalisir luapan debu potongan keramik, dan dapat menampung sisa potongan keramik.
Salah satu usaha agribisnis yang terdapat di indonesia salah satu di antaranya adalah sektor peternakan kambing. Penduduk Dusun Bendungan Desa Tempuran Kec. Pungging merupakan penduduk yang mayoritas memiliki mata pecaharian sebagai peternak kambing di sela-sela pekerjaan utama mereka sebagai petani di tegal atau sawah. Keadaan geografis di desa tersebut sangat mendukung bagi kambing untuk hidup dan beradaptasi karena tergolong dalam daerah yang agak jauh dari keramaian serta terdapat tanaman melimpah bagi asupan makanan kambing setiap hari. Namun karena tata letak kandang kambing yang kurang tepat, mempengaruhi ketidak evektifan peternak dalam memberi makan ternak dan sistem pembuangan kotoran kambing yang hanya dibiarkan di bawah kandang menimbulkan bau yang tidak sedap dan bisa menimbulkan penyakit bagi ewan ternak itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini ialah usulan perbaikan tentang konsep tata letak kandang kambing dengan metode ARC dan di integrasikan pengelolahan kotoran kambing sebagai implementasi close loop industry dengan cara memanfaatkan pupuk kandang sebagai penyubur tanah untuk tanaman yang akan digunakan makanan kambing serta pemakaian konsep hydro fire sebagai cleaning place untuk menetralisir bau kotoran kambing dengan metode penelitian diskriptif.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menganalisa resiko dari pengembangan produk kompor oli bekas dan untuk dapat merancang produk kompor oli bekas dengan menggunakan medote Quality Function Deployment (QFD). Kompor adalah alat pembuat api yang digunakan memanaskan benda. Selain itu, kompor juga digunakan untuk menaikkan suhu ruangan pemanas. Pemanasan ini menghasilkan perubahan fisik, kimia atau biologi pada benda. Maka dalam penlitian ini akan merepresentasikan kompor dengan bahan bakar oli bekas sebagai inovasi pengembangan produk guna untuk mengurangi biaya dalam proses produksi baglog jamur. Dengan mempertibangkan risiko menggunakan Metode FMEA dan QFD.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.