The Family Hope Program (PKH) is a government program in the form of cash for Very Poor Households (RTSM) whose qualifications are met related to efforts to improve human quality, not in the field of education but also health. In the short term, the PKH program is calculated to reduce the expenditure of poor families and reduce poverty in the long term. To receive the PKH Program) the government has set several criteria, including income, house ownership status, house size, floor type, roof, wall, and type of water source. As for the way to do the settlement of the criteria that have been set, namely by utilizing the Data Mining technique through the Naïve Bayes method. The dataset in this study is the data of recipients of the 2020 Family Hope Program as many as 82 samples. The results of the classification modeling with the Naïve Bayes Algorithm produce precision values for the positive class 100%, for the negative class 77%, the recall value for the positive class 80%, for the negative class 100%, the f1-score value for the positive class 89%, for the negative class 87%, and 88% accuracy value. The purpose of this research is to help the Social Service in classifying the recipients of the Family Hope Program (PKH). Keywords: The Family Hope Program; Data Mining; Naïve Bayes Abstrak: Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program pemerintah dalam bentuk tunai untuk Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang kualifikasinya terpenuhi terkait dengan upaya peningkatan kualitas manusia tersebut bukan dalam bidang pendidikan tetapi juga kesehatan. dalam jangka pendek Program PKH diperhitungkan bisa mengurangi biaya pengeluaran keluarga miskin serta mengurangi kemiskinan dalam jangka panjang. Untuk menerima Program PKH) pemerintah sudah menetapkan beberapa kriteria, diantaranya Penghasilan, Status Kepemilikan Rumah, Ukuran Rumah, tipe Lantai, Atap, Dinding, serta jenis sumber air. Adapun cara untuk melakukan penyelesaian terhadap kriteria yang sudah ditetapkan yaitu dengan memanfaatkan teknik Data Mining melalui Metode Naïve Bayes. Dataset dalam penelitian ini adalah data penerima Program Keluarga Harapan tahun 2020 sebanyak 82 sampel. Hasil pemodelan klasifikasi dengan Algoritma Naïve Bayes menghasilkan besaran nilai precision untuk kelas positif 100%, untuk kelas negatif 77%, nilai recall untuk kelas positif 80%, untuk kelas negatif 100%, nilai f1-score untuk kelas positif 89%, untuk kelas negatif 87%, dan nilai akurasi 88%. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk membantu Dinas Sosial mengklasifikasikan penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Kata kunci: Program Keluarga Harapan; Data Mining; Naïve Bayes
Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan baik secara akademis maupun keterampilan. Pemilihan jurusan tertentu bukanlah menjadi suatu kegiatan yang mudah dalam prosesnya. Pengaruh dari internal dan eksternal juga mengambil peran dalam hal tersebut. Hal inilah kadang membuat banyak remaja terjebak dalam ketidaktepatan dalam proses pengambilan keputusan. Dua dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan dalam pemilihan jurusan ini adalah minat dan potensi diri. Termasuk di dalamnya dalam memilih program studi pada Sekolah Tinggi Komputer, Fakultas Komputer, atau Teknik Komputer dimana ada beberapa pilihan program studi yang tersedia. Untuk mengatasi permasalahan salah jurusan ini, jelas membutuhkan aplikasi pendamping yang dapat membantu calon mahasiswa komputer dalam memilih jurusannya sehingga bisa meminimalisir kesalahan jurusan. aplikasi yang akan dikembangkan peneliti akan menambahkan metode akurasi Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Multi Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA), data kriteria dan alternatif, membuat sistem dinamis, serta berbasis android dan web sehingga lebih fleksibel juga mudah diakses oleh calon mahasiswa jurusan Komputer. Metode AHP dipilih karena memiliki kemampuan dalam menganalisis kriteria dengan akurasi lebih dari 90% dan metode MOORA dipilih karena memiliki kemampuan menganalisis preferensi alternative dengan jumlah tak terbatas.
Student graduation is one thing that needs to be considered because it is included in the College's Internal Quality Assurance Standards (SPMI). STMIK Royal is one of the universities experiencing problems with student graduation. To achieve the quality of these graduates, a graduation diagnosis with the standards that have been set for students who are still carrying out studies is very necessary so that anticipatory steps can be taken from the beginning to overcome the occurrence of graduation problems in the academic field. This research aims to diagnose fast-track student graduation by using a data mining model with a classification function. The technique used for the classification data mining model is the Naïve Bayes Algorithm. The dataset used as training and testing data is data from the 2021 STMIK Royal fast track students. The criteria used to determine student graduation are Gender, class, credits, GPA, Tuition Fee, Guidance Process, and the KKL Report. The results of the classification modeling with the Naïve Bayes Algorithm produce an accuracy value of 83%. Keywords: data mining; graduation; naïve Bayes Abstrak: Kelulusan mahasiswa adalah salah satu hal yang harus diperhatikan karena termasuk ke dalam Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) perguruan tinggi. STMIK Royal adalah salah satu perguruan tinggi yang mengalami masalah kelulusan mahasiswa. Untuk mencapai kualitas lulusan tersebut, diagnosis kelulusan dengan standar yang telah ditetapkan untuk mahasiswa yang masih menjalankan studi sangat diperlukan sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi dari awal untuk menanggulangi terjadinya permasalahan kelulusan dalam bidang akademik. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk untuk mendiagnosis kelulusan mahasiswa fast track dengan menggunakan model data mining dengan fungsi klasifikasi. Teknik yang digunakan untuk model data mining klasifikasi adalah Algoritma Naïve Bayes. Dataset yang akan digunakan untuk menjadi data latih dan data uji adalah data mahasiswa fast track STMIK Royal tahun 2021. Kriteria yang digunakan untuk diganosis kelulusan mahasiswa, diantaranya Jenis Kelamin, Kelas, SKS, IPK, Uang Kuliah, Proses Bimbingan, dan Pengumpulan Laporan KKL. Hasil pemodelan klasifikasi dengan Algoritma Naïve Bayes menghasilkan nilai akurasi sebesar 83%. Kata kunci: data mining; kelulusan; naïve bayes
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.