Penelitian ini didasarkan pada gaya komunikasi Joko Widodo yang sedikit berbeda dalam melakukan upaya pendekatan pada komunikasi politik. Sebagai aktor politik Joko Widodo mampu berbaur dengan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari rakyat, pemuka agama, hingga lembaga politik seperti DPR. Fenomena dalam penelitian ini menggunakan paradigma interpretif untuk melakukan kajian dan analisis lebih mendalam terhadap gaya komunikasi politik Jokowi. Agar kajian lebih luas dan mendalam dalam mengungkap fenomena gaya komunikasi politik Jokowi, digunakan pendekatan kualitatif. Tujuan dari studi penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Mengetahui komunikasi politik serta persuasi Jokowi sebagai komunikator politik diimplementasikan dalam meredam kegaduhan politik. 2) Mengetahui karakteristik gaya komunikasi politik Jokowi 3) Mengetahui implementasi dan pengaruh gaya komunikasi politik Jokowi dalam harmonisasi relasi antar Presiden dengan DPR dan Ormas NU 4) Mengetahui temuan keunikan gaya komunikasi politik Jokowi sebagai tradisi baru dalam perpolitikan di Indonesia. Adapun beberapa-temuan penelitian dalam mengkaji Fenomena Gaya Komunikasi Politik Jokowi, peneliti mengungkapkan bahwa gaya komunikasi politik Jokowi bersifat merakyat, tidak bertele-tele, apa adanya. Jokowi suka banyak bekerja daripada bicara berlebihan. Jokowi menggunakan gaya komunikasi ala jelata dan melayani atau yang disebut servant leadership karena latar belakang Jokowi berasal dari keluarga sederhana. Dengan gaya komunikasi seperti ini, Jokowi telah memberikan rasa optimis dan mendapatkan sambutan yang hangat oleh sebagian besar rakyat Indonesia sehingga dapat menyatukan keberagaman yang ada di NKRI.
The development of communication studies is currently driven by the information technology paradigm, making the discipline of communication a very sexy study, leaving other disciplines behind. Old communication studies traditions such as media effects, framing studies, agenda- setting, as well as various media impact studies, public relations, broadcasting, journalism and the like are grouped as traditional communication studies. Meanwhile, the development of the world of communication driven by social media and internet-based technology has made the world of communication very sexy and has attracted the attention of various disciplines by starting to connect disciplines outside of communication with communication disciplines, so that communication is referred to as post-communication. discipline. This study examines thinking by classifying the development of thinking in traditional communication disciplines and post- discipline communication. Collecting data using interviews and conducting library research. The conclusion of this study is that the communication discipline in today's world is distinguished between traditional and post-discipline disciplines. In developed countries, these two disciplines become an equally important conversation, while in new developing countries, communication of traditional disciplines becomes dominant. In Indonesia, communication stakeholders must maintain these two communication disciplines, this is what is meant by straight way communication.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.