Anjing kintamani bali merupakan anjing asli Indonesia dengan ciri khas uniknya yaitu gumba, badong, dan ekor yang seperti sabit serta tubuh yang tegap dan seimbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan morfometri anjing kintamani bali jantan dan betina umur 6 - 18 bulan yang dipelihara di Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar. Anjing kintamani bali yang digunakan sebanyak 32 ekor dan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin (jantan dan betina), tempat asal (Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar), dan umur (6 - 12 bulan dan 12 - 18 bulan). Variasi morfometri dari panjang tubuh, tinggi kaki belakang, tinggi kaki depan, panjang kepala, panjang nasale, jarak panggul, jarak sudut mata, dan lingkar dada diukur menggunakan pita ukur. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfometri anjing kintamani bali yang dipelihara di Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar tidak berbeda nyata (P>0,05) dan anjing kintamani bali antara jantan dan betina berbeda nyata (P<0,05) pada panjang kepala dan panjang tubuh tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) pada variabel yang lain.
Esherichia coli O157: H7 is one of the pathogenic strains of E. coli, which causes enterohaemorrhagic E. coli (EHEC) and appears as a major source of food outbreaks. This study aimed to determine the contamination of E. coli O157:H7 by culture methods, in broiler chicken meat sold in Traditional Market in Makassar. Twenty-four chicken meat samples were taken from four traditional markets. Isolation and identification of Escherichia coli were carried out by the conventional culture method using the Eosin Methylene Blue Agar, then the identification of the E. coli O157:H7 using the Sorbitol MacConkey Agar. Results showed that 15 of 24 chicken meat samples were contaminated with E. coli O157:H7. The poor personal hygiene of sellers and dirty market environments concerned with causing contamination in chicken meat sold in the four traditional markets.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaturan suhu dan kelembaban terhadap performa broiler di kandang closed house pada pemeliharaan usia 15-30 hari. Penelitian ini menggunakan 120 ekor broiler strain Cobb 500 berusia 15 hari, yang dipelihara selama 15 hari yang disusun berdasarkan rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 10 ekor broiler dengan perlakuan suhu dan kelembaban masing-masing 27 0C dan 88 %, 28 0C dan 87 % dan 29 0C dan 86 %. Parameter yang diamati yaitu performa broiler yang terdiri dari konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, feed convertion ratio (FCR), dan mortalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan suhu dan kelembaban memberikan pengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap konsumsi pakan, namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pertambahan bobot dan Feed Convertion Ratio (FCR), mortalitas broiler selama penelitian sebesar 0.83%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.