One of the goals of farmer in managing farming is to earn income and improve the walfare in farm households. Each production process is mainly agriculture production, production risk plays a very important role in the allocation of infut use decision, which ultimately affect the level of productivity achieved. Besides rice farming is determined by the amount of revenue generated, is also determined by the level of efficiency and risk.
Potensi hasil suatu varietas unggul salah satunya ditentukan oleh kualitas benih yang digunakan. Untuk menghasilkan produk hortikultura yang bermutu prima dibutuhkan benih bermutu tinggi, yaitu benih yang mampu mengekspresikan sifat-sifat unggul dari varietas yang diwakilinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyerbukan, kuantitas serbuk sari dan interaksi antara waktu penyerbukan dan kuantitas serbuk sari pada produksi dan mutu fisiologis benih labu kuning yang baik. Penelitian ini dilaksanaan di Desa Talamangape dan di laboratorium pengujian mutu benih UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Maros yang berlangsung pada bulan Maret sampai Juni 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Faktorial dua faktor dalam RAK dengan 9 kombinasi perlakuan yang terdiri dari 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh waktu penyerbukan pukul 06.00-07.00 dan kuantitas 100 % serbuk sari pada produksi dan mutu fisiologis benih labu kuning memberikan hasil terbaik pada jumlah biji perbuah, jumlah biji pertanaman, berat biji pertanaman, kecepatan berkecambah dan persentase daya kecambah Pengaruh 100% serbuk sari pada produksi benih labu memberikan hasil terbaik pada jumlah buah pertanaman, jumlah biji perbuah, jumlah biji pertanaman dan berat biji pertanaman. Terdapat interaksi antara penyerbukan pukul 06.00-07.00 dengan 50% serbuk sari yang dapat meningkat jumlah dan berat biji labu per tanaman.
Selain faktor genetik dan lingkungan, faktor fisiologi benih juga sangat berpengaruh terhadap potensi hasil tanaman terutama pada kemampuannya menghadapi cekaman lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming benih dengan variasi konsentrasi NaCl pada viabilitas benih yang ditanam pada media salin. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Maros pada bulan April hingga Juli 2021. Penelitian dilakukan dalam dua tahap percobaan. Tahap pertama adalah tahap priming benih untuk pengujian perkecambahan benih. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), hasil penelitian tahap ini menunjukkan bahwa walaupun perlakuan kontrol memberikan hasil terbaik pada parameter persentase daya berkecambah dan indeks vigor benih, namun tidak berbeda nyata dengan benih yang telah melalui proses priming. Tahap kedua adalah uji toleransi salinitas menggunakan rancangan factorial dua faktor. Hasil penelitian menunjukkan priming benih dengan NaCl 0.5 % maupun 1.0% secara nyata mampu meningkatkan toleransi tanaman kacang hijau terhadap cekaman salinitas. Walaupun pada proses perkecambahan adanya priming benih dengan larutan NaCl memperlihatkan hasil yang lebih rendah dibanding kontrol, namun proses priming tampaknya memberi induksi pada benih untuk meningkatkan toleransi tanaman pada cekaman salinitas jika dilihat dari respon pertumbuhan dan produksi tanaman.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.